• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Siti Khadijah Ra: Sosok Perempuan yang Memenuhi Panggilan Islam

Siti Khadijah Ra perempuan terhormat, pengusaha sukses, kaya, mandiri, mengungkapkan rasa cintanya lebih dulu kepada Nabi Muhammad Saw melamar, menafkahi keluarga, menenangkan suami, dan pelipur lara

Redaksi Redaksi
11/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan Islam

Perempuan Islam

670
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siti Khadijah Ra adalah salah satu model perempuan teladan yang memenuhi panggilan Islam.

Siti Khadijah Ra perempuan terhormat, pengusaha sukses, kaya, mandiri, mengungkapkan rasa cintanya lebih dulu kepada Nabi Muhammad Saw melamar, menafkahi keluarga, menenangkan suami, melipur lara, menyarankan, mengajak, menemani, dan bahkan melindunginya.

Ia adalah subjek dari wahyu Islam: “Bacalah”, dan wahyu-wahyu lain. Semua perempuan juga, sebagaimana semua laki-laki adalah subjek dari wahyu-wahyu Islam yang diturunkan.

Mereka dipanggil dan diajak untuk masuk ke haribaan Islam dan mengikuti petunjuk dan ajaran-ajarannya.

Perempuan bukanlah kelas kedua dalam panggilan ini. Bukan juga dipinggirkan dalam kerja-kerja pengorbanan untuk Islam.

Baca Juga:

Merebut Kembali Martabat Perempuan

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Sejak hari pertama Islam hadir, perempuan bersama laki-laki menjadi subjek dari panggilan Islam, dan bahu-membahu menggerakkan komunitas untuk kesuksesan dakwah Islam.

Ikut mendukung Nabi Muhammad Saw membela, pasang badan, hijrah keluar dari Makkah, dan sebagian meninggal sebagai syahid atau pahlawan.

Ayat Pertama Turun

Sebagaimana kisah dalam berbagai sumber sejarah kenabian, termasuk kitab-kitab hadits, orang-orang yang dipanggil oleh Rasulullah Saw untuk mengenal Islam ketika ayat-ayat pertama turun adalah nama-nama perempuan, seperti Shafiyah dan Fatimah.

Beliau berdiri di bukit Shafa dan memanggil putri-putrinya, bibi dan paman-pamannya, kerabat dan teman dekatnya. Ali bin Abi Thalib Ra adalah orang kedua yang masuk Islam, kemudian Abu Bakar Ra.

Abu Bakar adalah orang yang sangat aktif mengajak teman-temannya untuk masuk Islam. Utsman bin Affan Ra dan Abu Ubaidah bin Jarrah masuk Islam karena Abu Bakar Ra.

Orang yang berjasa mengislamkan Umar bin Khathab Ra adalah Fatimah binti al-Khathab Ra adiknya sendiri.

Fatimah termasuk generasi pertama yang masuk Islam tanpa sepengetahuan kakaknya. Umar, saat itu, masih menjadi orang yang begitu membahayakan bagi Islam dan menakutkan banyak orang Islam.

Fatimahlah yang berani menghadapinya dan melunakkan hatinya. Sumayyah, ibu Ammar bin Yasir, adalah orang pertama yang tercatat meninggal syahid karena membela keimanannya. Dan dia adalah perempuan.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: islamNabi Muhammad SAWPanggilanperempuanSiti khodijahsosok
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ayat sebagai

    Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba
  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID