• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Surat Terbuka Dari Alpha Women: Kita Semua Adalah Perempuan Merdeka!

Kehadiran kesadaran atas “perempuan berhak bahagia, dan berhak atas pilihannya” adalah sebuah kunci awal untuk meraih kebahagiaan

Khoniq Nur Afiah Khoniq Nur Afiah
01/09/2023
in Personal
0
Perempuan Merdeka

Perempuan Merdeka

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari kemerdekaan menjadi momentum tepat semua warga negara Indonesia merayakan kebahagiaan atas kemerdekaan yang telah tercapai. Namun, setelah berefleksi panjang, muncul pertanyaan, memangnya kita benar-benar merdeka? Di mana Nasib para perempuan merdeka?

Namun, sebelum jauh ngalor-ngidul menulis surat ini, penting untuk menjelaskan alpha women yang saya maksud dalam tulisan ini. Alpha women merupakan istilah yang kita sematkan kepada perempuan yang memiliki posisi dominan dalam suatu kelompok.

Hal tersebut terpengaruhi oleh kemampuannya atas pemecahan masalah dan kemampuan intelektual yang ia miliki. Dominasi yang saya maksud ini dapat kita maknai dengan satu sisi saja, yakni negatif. Namun, bisa bermakna sebaliknya.

Intinya, alpha women seringkali kita sematkan kepada perempuan memiliki kecenderungan mandiri. Di mana ia nampak sebagai sosok yang ambisius, memiliki keberanian, berjiwa kepemimpinan, cerdas secara emosi dan memiliki kepercayaan diri. Ciri tersebut yang selanjutnya juga kita definisikan sebagai sosok perempuan yang tidak membutuhkan laki-laki.

Perempuan dengan Ragam Pilihan Hidupnya

Momentum ini menjadi sesuatu yang tepat untuk berefleksi lebih panjang mengenai kondisi perempuan dalam berbagai sisi. Alpha women sebenarnya bisa menampilkan wajah perempuan yang berdaya. Namun, tetap saja stigma dan stereotipe tersemat dari berbagai sisi yang ada.

Baca Juga:

Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

Girls, Jangan Berhenti Bekerja (Dulu)

Sultanah Safiatuddin, Penggerak Literasi di Kesultanan Aceh

Rabiah al-Adawiyah: Sufi Perempuan yang Tekun Bekerja

Nyatanya perempuan yang bisa menghasilkan uang yang banyak akan pula mendapatkan stigma “perempuan kok sibuk bekerja, hingga berduit banyak, nanti laki-laki nggak ada yang berani tuh” namun, pada waktu yang sama “perempuan yang misalnya hanya bekerja di rumah juga, tidak jarang mendapatkan sigma; perempuan hari ini kok tidak kreatif, mbok yo berkarya atau berkarir di tengah kemajuan zaman dan teknologi”

Dari cerita tersebut selanjutnya, kita merefleksikan bahwa sebenarnya dalam posisi manapun perempuan akan mendapatkan hujatan atau stigma. Mereka akan merasakan ambivalensi.

Namun, kondisi-kondisi tersebut selanjutnya tidak secara langsung menghentikan semangat perempuan untuk meningkatkan value yang dimiliki. Ingat bahwa kita semua memiliki kesempatan yang besar untuk tumbuh dan menjadi bagian yang penting dalam kehidupan.

Menjadi perempuan yang sibuk mengurus anak, menjadi perempuan yang sibuk bekerja, perempuan yang senang bekerja di sektor publik atau perempuan yang senang beraktivitas di dalam rumah dan domestik itu semua adalah sesuatu pilihan yang senang untuk di jalani.

Perempuan akan menjadi merdeka dengan menghadirkan kesadaran penuh atas pilihan-pilihan yang dimiliki. Kita bebas memilih dan berhak mendapatkan kebahagiaan.

Perempuan Berhak Bahagia

Kehadiran kesadaran atas “perempuan berhak bahagia, dan berhak atas pilihannya” adalah sebuah kunci awal untuk meraih kebahagiaan. Selanjutnya, kesadaran tersebut akan semakin mudah terwujud dengan lahirnya berbagai kemampuan komunikasi.

Komunikasi untuk melakukan negosiasi dan dialog setiap kondisi yang dimiliki oleh perempuan kepada lingkungan baik orang tua, pasangan atau individu yang lain adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki.

Menyuarakan atas apa yang sedang terjadi juga sesuatu yang bisa dilakukan, itu bukan sebuah pelanggaran. Perempuan memiliki hak untuk merasakan bahagia, menyampaikan ide dan pendapat serta terpenting perempuan juga berhak mendapatkan keadilan. Kemajuan hari ini dengan perkembangan ilmu pengetahuan, perempuan sudah saatnya mendapatkan ruang yang nyaman untuk berekspresi.

Menjadi Alpha Women bukan tentang perempuan yang memiliki bergerak dalam sektor publik. Namun juga perempuan yang memiliki pilihan bergerak dalam sektor domestik. Dua sektor tersebut hari ini bisa sama-sama dimobilisasi menjadi ruang yang memberdayakan perempuan.

Perempuan berhak atas pilihannya dan tumbuh dengan bahagia. Perempuan mampu bahagia dengan pilihannya dan kemampuannya untuk berkarya serta berskpersi dalam berbagai ruang.

Kemerdekaan perempuan ini yang selanjutnya kita maknai dengan menghadirkan kebahagiaan atas kebebasan pilihan, kemampuan menghadirkan kebahagiaan, dan tumbuh dengan nyaman. Kita semua perempuan layak untuk merasakan kemerdekaan. Merdeka! []

 

 

Tags: Alpha WomenKemerdekaan Perempuanpemimpin perempuanPerempua Merdekaperempuan bekerja
Khoniq Nur Afiah

Khoniq Nur Afiah

Santri di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek R2. Tertarik dengan isu-isu perempuan dan milenial.

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version