Kisah Gerwani: Raga Ibumu Boleh Mati, Tapi Jiwanya Tidak
Mubadalah.id - Setelah sekian lama, akhirnya aku punya kesempatan untuk menemui Ibu kembali di salah satu Panti Jompo di pinggiran ...
Mubadalah.id - Setelah sekian lama, akhirnya aku punya kesempatan untuk menemui Ibu kembali di salah satu Panti Jompo di pinggiran ...
Mubadalah.id - Waktu berlalu begitu cepat menggerogoti usia. Tahun-tahun berlalu dan aku masih di sini. Di sekeliling anak-anak yang bernasib ...
Mubadalah.id - “Indonesia kini telah mempunyai wajah dan harapan baru bagi layanan kesehatan yang komperehensif terutama dalam hal kesehatan seksual ...
Mubadalah.id - Asih memandang isi lemarinya dengan tatapan sendu. Kini ia menyadari kenapa Mas Bambang menyimpan banyak baju yang sudah ...
Mubadalah.id - Belum ada sepekan, tetapi kenangan manis cara mereka berlomba-lomba dalam kebajikan untuk menyambut hari Asyura masih menggema di ...
Mubadalah.id - Musim dingin membuat gigiku gemeratak. Kutemui medan salju yang hebat dan hiburan setelah bermain ski. Hari ini aku ...
Nenas Gumbang; Keringat manis peluh-piluh bukan sepuluh, antara sembilan atau tiga belas… Menggebu rasa pengalih dahaga meluluh bersama, Tatap tetap ...
Mubadalah.id - Kisah perempuan dan sarung ini bermula, ketika Menjelang sore hari, Nea pergi ke kediaman kakaknya yang tak jauh ...
“Sekuat apapun kamu menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Sekuat apapun kamu menolak, yang datang akan tetap datang. Semesta kadang ...
Mubadalah.id - Di suatu negeri tanpa warna, hiduplah rakyatnya dengan sederhana, dan menjalani hari-hari dengan riang gembira. Tak takut pada ...
© 2023 MUBADALAH.ID