• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tubuh sebagai Kendaraan Jiwa dalam Perspektif Imam al-Ghazali

Kata Imam al-Ghazali, bekal bagi jiwa dalam perjalanan ini adalah ilmu dan amal-amal kebaikan. Ilmu tentang anggota tubuh dan kehidupuan, serta ilmu tentang jiwa dan kebutuhan-kebutuhannya

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
07/03/2023
in Hikmah, Rekomendasi
0
Jiwa dalam Perspektif al-Ghazali

Jiwa dalam Perspektif al-Ghazali

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam perjalanan ke Jakarta untuk acara KUPI, aku membawa kitab Ihya Ulumuddin magnum opus Imam al-Ghazali (w. 505 H) sebagai teman. Tidak semuanya, karena banyak dan berat. Hanya satu: jilid ke-3 saja, yang membahas tentang hati, nafsu, syahwat dan jiwa dalam perspektif Imam al-Ghazali. Ditambah dengan segala rupa kondisi internal seorang manusia. Beberapa kali, sering membuka-buka jilid ke-3 ini, ketika sedang perlu. Belum pernah tamat sih. Tetapi, yang sesekali ini banyak juga memberi inspirasi dalam perjalanan hidupku. Terutama ketika sudah memiliki perspektif mubadalah. Jadi lebih nyaman dan mendalam.

Hidup adalah Perjalanan

Hidup adalah perjalanan panjang, yang sudah lama kita mulai dan masih akan terus berlangsung. Ujung awalnya adalah Allah Swt dan begitupun ujung akhirnya. Huwal al-Awwalu wal-Akhiru. Dia, Allah Swt, yang awal dan yang akhir. Kami, semua manusia dan semua semesta, adalah dari-Nya dan menuju pada-Nya. Inna lillah wa inna ilaihi roji’un.

Saat ini, yang sedang kita lalui: adalah hanya salah satu perhentian saja, dari perjalanan panjang kita. Perjalanan saat ini kita sebut sebagai kehidupan dunia, yang berarti dekat (dunya), atau pendek. Karena ada perhentian yang lebih tinggi (qushwa) dan panjang. Yaitu, ketika kita sudah benar-benar bersama Allah Swt.

Semua pasti mati dan mengakhiri kehidupan pendek ini. Tetapi bukan berarti berhenti atau selesai. Masih ada kehidupan lain, yang akan dilalui. Kematian adalah akhir dari kehidupan seseorang di dunia, untuk memasuki kehidupan selanjutnya, yang berbeda tetapi berkelanjutan.

Jiwa adalah Pengendara

Lalu, siapakah yang berjalan menapaki perjalanan kehidupan ini? Ya, kita semua sebagai manusia. Manakah dari manusia yang melakukan perjalanan ini? Tubuhnyakah atau jiwanya? Atau keduanya?

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Hal-hal yang Tak Kita Hargai, Sampai Hidup Mengajarkan dengan Cara yang Menyakitkan

Pesan Toleransi dari Perjalanan Suci Para Biksu Thudong di Cirebon

Kata Imam al-Ghazali yang menjadi pejalan (salik) dari kehidupan ini, yang sesungguhnya, adalah jiwa manusia. Sementara tubuhnya adalah kendaraan (markab) bagi jiwa yang sedang melakukan perjalanan kehidupan tersebut.

Jiwa-lah yang dipanggil oleh Allah Swt, disapa, dituntut, dan dimintai pertanggung-jawaban. Dia-lah yang memenuhi panggilan, menjawab, mengenali, dan memahami kehendak Allah Swt. Karena itu, yang sadar dengan jiwanya akan mudah mengenali Tuhan-nya (man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu).

Pertanyaanya, apakah jiwa kita sudah benar-benar menjadi pengendara yang mengatur dan mengarahkan tubuh kita untuk kepentingan jiwa kita?

Tubuh adalah Kendaraan

Semua anggota tubuh kita adalah alat kendaraan bagi jiwa kita yang sedang melakukan perjalanan ini. Tubuh ini harus dijaga, dirawat, dan dipenuhi kebutuhannya agar mampu menjadi kendaraan yang kuat dan sanggup melayani kebutuhan jiwa kita untuk menapaki kehidupan ini dan meneruskan perjalanan berikutnya.

Otak dengan kekuatan akal pikirannya, seperti supir bagi jiwa pengendara yang bisa melihat jalan, membaca berbagai kemungkinan dan mengarahkan perjalanan ke depan yang lebih baik. Hati dengan perasaannya, seperti co-driver sekaligus penasehat bagi jiwa, agar melakukan berbagai pertimbangan dalam melalui perjalanan ini.

Nafsu syahwat (asy-syahwah) laksana bensin atau energi yang membuat jiwa terus berkehendak, bergerak, dan berjalan. Sementara amarah (al-ghadhab) laksana satpam atau polisi di dalam kendaraan kita, yang bertugas mengawasi segala gerak-gerik yang akan menghancurkan jiwa kita.

Jiwa pengendara yang hidup dan sadar adalah yang mampu mengenali semua fungsi kendaraannya, berupa seluruh anggota tubuhnya, mengelola, dan memimpin semuanya agar perjalanan hidup ini selamat, aman, nyaman, dan sampai pada tujuan sesuai dengan harapan bertemu Allah Swt dalam keadaan tenang dan bahagia (muthma’innah). Wahai jiwa-jiwa yang tenang, pulanglah menemui Tuhanmu dengan penuh kerelaan dan penerimaan (QS. Al-Fajr, 89: 27-28).

Ilmu dan Amal adalah Bekal Perjalanan

Kata Imam al-Ghazali, bekal bagi jiwa dalam perjalanan ini adalah ilmu dan amal-amal kebaikan. Ilmu tentang anggota tubuh dan kehidupuan, serta ilmu tentang jiwa dan kebutuhan-kebutuhannya. Yang membuat bekal ilmu ini memiliki vitamin dan energi adalah amal kebaikan yang bertumpu pada akhlaq karimah.

Agar jiwa ini memperoleh dan mengonsumsi bekal yang benar dalam perjalanan ini, ia harus berlatih secara berkesinambungan untuk selalu berhubungan dengan Allah Swt, mendekat kepada-Nya, dan mengingat-Nya secara terus menerus. Jiwa yang selalu mengingat-Nya akan mudah tenang dan bahagia (QS. Ar-Ra’d, 13: 28), dan mampu menjalankan kendaraan tubuhnya menapaki kehidupan, dengan baik, dan melanjutkannya agar sampai pada tujuan. Wallahu a’lam. []

Tags: Hikmahimam al-ghazalijiwakehidupanmanusiaPerjalanantubuh
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version