• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tujuan Hidup Gus Dur Hanya untuk Kemanusiaan

Dalam menghidupkan dunia kemanusiaan ini, Gus Dur melakukannya melalui beragam mekanismenya, antara lain penegakan hak-hak asasi manusia, pluralisme, demokrasi, dan puncaknya adalah cinta

Redaksi Redaksi
07/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
hidup kemanusiaan

hidup kemanusiaan

495
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan KH. Husein Muhammad tentang tujuan kehidupan KH. Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur, maka ia sungguh-sungguh konsisten pada tujuannya, yaitu menghidupkan dunia kemanusiaan.

Dalam menghidupkan dunia kemanusiaan ini, Gus Dur melakukannya melalui beragam mekanismenya, antara lain penegakan hak-hak asasi manusia, pluralisme, demokrasi, dan puncaknya adalah cinta.

Sebagaimana para sufi besar, Gus Dur adalah seorang yang selalu berkehendak hidupnya diabdikan sepenuhnya bagi manusia dan kemanusiaan.

Justru, ia hampir tak pernah peduli terhadap hidupnya sendiri dan keluarganya, meski ia tetap mencintai dan menyayangi mereka.

Gus Dur memiliki sumber inspirasi bagi gagasan ini, sebagaimana para sufi juga memilikinya. Salah satunya adalah teks suci kenabian (hadits qudsi) yang artinya.

Baca Juga:

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, sebuah misteri. Aku rindu untuk dikenal. Maka, aku ciptakan makhluk. Lalu, berkat Aku, mereka mengenal-Ku.”

Makhluk dalam hadits ini tidak lain adalah manusia sebagai mikrokosmos, meski sesungguhnya ia juga mencakup makrokosmos, alam semesta.

Dalam bahasa pesantren, makhluk adalah ma siwa allah (selain Tuhan). Hadits ini ingin menyatakan bahwa Tuhan mencintai manusia dan Tuhan ingin mencintai mereka.

Maka, semesta ini Tuhan ciptakan. Harap selalu kita ingat bahwa cinta Tuhan kepada manusia adalah untuk seluruh manusia, di mana pun ia berada dan kapan pun.

Dengan segala macam identitas primordial yang Tuhan ciptakan. Tuhan tidak membeda-bedakan ciptaan-Nya.

Tuhan tidak mendiskriminasi ciptaan-Nya untuk memberi dan menyayangi-Nya.

Meski manusia mendurhakai-Nya, Tuhan tetap saja memberi nikmat, kegembiraan, dan menganugerahinya segala hal yang manusia perlukan bagi hidup dan kehidupannya. Al-Qur’an menyatakan:

“Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. al-Baqarah (2): 29).*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad, dalam buku Samudra Kezuhudan Gus Dur.

Tags: gus durHidupkemanusiaantujuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID