• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tujuan Nikah dalam Pandangan Imam Al-Ghazali

Melalui perkawinan, hati laki-laki dan perempuan diharapkan menemukan tempat ketenangan, Atau dalam bahasa agama sering disebut: sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Redaksi Redaksi
15/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nikah Imam Al-Ghazali

Nikah Imam Al-Ghazali

674
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nikah dalam Islam dirumuskan sebagai akad (transaksi) laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama sebagai suami-istri. Al-Qur’an menyebutnya sebagai “mitsaq ghalizha” (perjanjian yang berat). Menurut Imam al-Ghazali, nikah itu bertujuan antara lain:

Pertama, nikah (perkawinan) merupakan ikhtiar manusia untuk melestarikan dan mengembangbiakkan keturunannya dalam rangka melanjutkan kehidupan manusia di bumi. Ini, menurut Imam al-Ghazali, merupakan tujuan yang utama.

Kedua, nikah merupakan cara manusia menyalurkan hasrat libidonya untuk mendapatkan kenikmatan dan menjaga alat-alat reproduksinya.

Ketiga, melalui perkawinan, hati laki-laki dan perempuan diharapkan menemukan tempat ketenangan, Atau dalam bahasa agama sering disebut: sakinah, mawaddah, dan rahmah.

Kemudian, melalui perkawinan, kegelisahan dan kesusahan hati mendapatkan saluran dengan menumpahkannya kepada pasangannya: suami kepada istrinya dan istri kepada suaminya. Pandangan Imam al-Ghazali tersebut sejalan dengan al-Qur’an:

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

Ngaji Ramadan bersama Buya Husein: Nasihat Imam Ghazali untuk Penguasa dan Indonesia Hari Ini

Tujuan Utama Islam adalah Akhlak Karimah

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu, benarbenar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. ar-Rum (30): 21).

Sakinah

“Sakinah” berasal dari kata sakana. Ia bisa berarti tempat tinggal, menetap, dan tenang-tenteram (tidak ada ketakutan). Dengan begitu, maka perkawinan merupakan wahana atau tempat di mana orang-orang yang ada di dalamnya terlindungi dan dapat menjalani kehidupannya dengan tenang dan tenteram. Serta tanpa ada rasa takut.

Kemudian, “Mawaddah” berarti cinta. Mugatil bin Sulaiman, seorang ahli tafsir abad ke-2 H, mengatakan bahwa mawaddah berarti “mahabbah” (cinta), “nashihah” (nasihat), dan “ash-shilah” (hubungan yang kuat). Yakni, hubungan yang di dalamnya tidak terdapat ucapan atau tindakan yang menyakiti.

Ini berarti perkawinan merupakan ikatan antara dua orang yang dapat mewujudkan hubungan saling mencintai, saling menasihati, dan saling menghormati satu sama lain.

Sementara, “rahmah” memiliki arti sangat mendalam. Ia adalah kasih, kelembutan, kebaikan, dan ketulusan. Perkawinan yang Tuhan harapkan adalah apabila suami dan istri dapat menjalin relasi-relasi saling mengasihi, saling memberikan kebaikan dan kelembutan. Dan semua itu ditumpahkan dengan hati yang tulus.

Tags: imam al-ghazaliNikahtujuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID