• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Wasiat Terakhir Nabi SAW.

Mubadalah Mubadalah
01/12/2016
in Kolom
0
Ilustrasi wasiat Nabi SAW

Ilustrasi wasiat Nabi SAW

16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Di Namirah, sebuah desa sebelah Timur ‘Arafat, sebuah tenda (kemah) telah dipasang atas permintaaan Nabi untuk tempat istirahat sementara menunggu sampai matahari tergelincir. Dan begitu matahari sudah tergelincir ke arah Barat, Nabi menaiki kembali untanya untuk selanjutnya menuju sebuah lembah di daerah Uranah. Di hadapan kurang lebih 100 ribu orang yang mengikutinya, Nabi Muhammad SAW masih di atas untanya menyampaikan pidato publiknya yang terakhir. Katanya: “Wahai manusia sekalian, perhatikan kata-kataku ini barangkali sesudah tahun ini dan dalam keadaan seperti aku tidak lagi akan bersama kalian. Ketahuilah bahwa darah kamu dan harta benda kamu adalah suci bagi kalian seperti sucinya hari ini dan di bulan ini sampai masanya kamu menghadap Tuhan”.

Di bagian lain dari pesannya yang terakhir itu beliau mengatakan: “Aku ingatkan kamu sekalian, hendaklah kalian perlakukan istri-istrimu dengan baik, karena mereka oleh kamu dianggap sebagai tawanan. Kamu tidak punya hak atas mereka kecuali melakukan kebaikan itu”.

Pesan yang terakhir ini kembali diulang oleh Nabi –menjelang saat-saat wafatnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada tiga hal yang disampaikan beliau pada detik-detik terakhir hidupnya. Beliau menyampaikannya dengan suara yang samar-samar dan tersendat-sendat. Katanya: “perhatikanlah shalat, perhatikanlah shalat, perhatikan hamba sahaya kaliam dan janganlah kalian membebani mereka di atas kesanggupannya. Perhatikan pula dengan sungguh-sungguh istri-istrimu. Mereka oleh kamu dianggap seperti tawanan. Kalian mengambil mereka berdasarkan amanat Allah dan tubuh mereka menjadi halal atas dasar ‘kalimat Allah’.

Sesudah mengucapkan itu semua, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir untuk kembali menghadap Allah. [NR]

 

Baca Juga:

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

Penulis: Kyai Husein Muhammad
Sumber: Spiritualitas kemanusiaan Perspektif Islam Pesantren (Pustaka Rihlah, Yogyakarta: 2006)

Tags: perempuanWasiat NabiWasiat Nabi Terakhir
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Stigma Negatif Janda

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

27 Juni 2022
Darurat Sampah

Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

26 Juni 2022
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kecantikan Perempuan

    Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist