• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Wasiat Terakhir Rasulullah Saw.

Mubadalah Mubadalah
01/12/2016
in Kolom
0
wasiat terakhir Rasulullah

Ilustrasi wasiat Nabi SAW

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sudah tahu kisah wasiat terakhir Rasulullah Saw.? Di Namirah, sebuah desa sebelah Timur ‘Arafat, sebuah tenda (kemah) telah dipasang atas permintaaan Nabi untuk tempat istirahat sementara menunggu sampai matahari tergelincir. Dan begitu matahari sudah tergelincir ke arah Barat, Nabi menaiki kembali untanya untuk selanjutnya menuju sebuah lembah di daerah Uranah.

Di hadapan kurang lebih 100 ribu orang yang mengikutinya, Nabi Muhammad SAW masih di atas untanya menyampaikan pidato publik yang terakhir. Katanya:

“Wahai manusia sekalian, perhatikan kata-kataku ini barangkali sesudah tahun ini dan dalam keadaan seperti aku tidak lagi akan bersama kalian. Ketahuilah bahwa darah kamu dan harta benda kamu adalah suci bagi kalian seperti sucinya hari ini dan di bulan ini sampai masanya kamu menghadap Tuhan.”

Di bagian lain dari pesan terakhir Rasulullah itu, beliau mengatakan,

“Aku ingatkan kamu sekalian, hendaklah kalian perlakukan istri-istrimu dengan baik, karena mereka oleh kamu dianggap sebagai tawanan. Kamu tidak punya hak atas mereka kecuali melakukan kebaikan itu”.

Pesan yang ternyata adalah wasiat terakhir Rasulullah Saw. kembali diulang oleh beliau, menjelang saat-saat wafatnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada tiga hal yang disampaikan beliau pada detik-detik terakhir hidupnya. Beliau menyampaikannya dengan suara yang samar-samar dan tersendat-sendat. Katanya: “perhatikanlah shalat, perhatikanlah shalat, perhatikan hamba sahaya kaliam dan janganlah kalian membebani mereka di atas kesanggupannya. Perhatikan pula dengan sungguh-sungguh istri-istrimu. Mereka oleh kamu dianggap seperti tawanan. Kalian mengambil mereka berdasarkan amanat Allah dan tubuh mereka menjadi halal atas dasar ‘kalimat Allah’.

Baca Juga:

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Sesudah mengucapkan wasiat terakhir itu, Rasulullah menghembuskan nafasnya yang terakhir untuk kembali menghadap Allah. [NR]

 

Penulis: Kyai Husein Muhammad
Sumber: Spiritualitas kemanusiaan Perspektif Islam Pesantren (Pustaka Rihlah, Yogyakarta: 2006)

Tags: perempuanWasiat NabiWasiat Nabi Terakhir
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Praktik Kesalingan

Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga

12 Juli 2025
Perempuan dan Pembangunan

Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

12 Juli 2025
Isu Disabilitas

Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

12 Juli 2025
Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Negara Inklusi

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

11 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Isu Disabilitas

    Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID