• Login
  • Register
Senin, 27 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

10 Pola Asuh yang Ramah Terhadap Anak

Berikan rasa aman kepada anak, baik di dalam maupun di luar rumah. Orangtua wajib memberikan perlindungan kepada anak-anak dari gangguan-gangguan yang dapat menimbulkan bahaya yang tidak kita inginkan bagi mereka.

Redaksi Redaksi
10/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
pola asuh yang ramah terhadap anak

pola asuh yang ramah terhadap anak

80
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anak merupakan salah satu anugerah dan amanah yang Allah SWT berikan kepada setiap orang tua. Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik dalam pola asuh yang ramah terhadap anak.

Dalam memberikan pola asuh yang ramah terhadap anak, para orang tua mesti memahami cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak.

Yaitu bagaimana sikap orang tua dalam menanggapi perilaku anak, bagaimana orang tua menerapkan aturan, serta bagaimana orangtua mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan.

Berikut sepuluh pola asuh yang ramah terhadap anak, seperti dikutip di dalam buku Parenting With Love yang ditulis Maria Ulfah Anshor.

Daftar Isi

      • 10 Pola Asuh yang Ramah Terhadap Anak
  • Baca Juga:
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
  • Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah
10 Pola Asuh yang Ramah Terhadap Anak

Pertama, ciptakan suasana yang sarat akan nilai-nilai religi di dalam rumah tangga kita, agar suasana kehidupan rumah tangga terasa sejuk dan mampu mengantarkan keluarga pada kehidupan yang penuh kedamaian, tenteram, dan bahagia.

Baca Juga:

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Asy-Syifa Binti Abdullah: Ilmuwan Perempuan Pertama dan Kepala Pasar Madinah

Dengan demikian, karakter anak akan terbentuk sesuai dengan tradisi dan keadaan di dalam rumah.

Jika kita menginginkan anak yang bertakwa, biasakan lebih dahulu memberikan contoh kepada anak-anak kita mengamalkan nilai-nilai ketakwaan sesuai dengan ajaran agama.

Setelah itu, mereka belajar bagaimana cara mendekatkan diri kepada Tuhan dan bagaimana pula cara yang baik dalam berhubungan dengan sesama manusia.

Kedua, jika terjadi perselisihan di antara kedua orang tua (suami istri) hendaknya tidak diselesaikan dengan cara kekerasan, seperti bertengkar atau saling memaki. Dan jangan sekali-kali melakukan hal-hal tersebut di depan anak-anak, karena dampaknya sangat buruk bagi pertumbuhan emosi mereka.

Solusi terbaik adalah mencari penyelesaian secara damai dengan saling memaafkan, saling memaklumi, dan tidak saling menyakiti, sehingga anak tidak menjadi korban pertikaian orangtuanya. Kewajiban orangtua ketika anak-anak kita berada di rumah adalah memberikan contoh yang baik dan memberikan bimbingan sesuai dengan norma agama, dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Ketiga, hindari mendidik dan mengasuh anak dengan kekerasan. Jangan memaksakan kehendak orangtua kepada anak-anaknya, apalagi dengan pemukulan bila mereka menolak keinginan kita. Gunakan cara selain kekerasan untuk membujuk anak yang sulit diatur. Itu bisa dilakukan, jika kita mau bersabar.

Anak-anak umumnya suka meniru dan mencontoh perilaku orang-orang yang ada di sekelilingnya. Jika kita membiasakan mendidik dengan kekerasan, setelah dewasa mereka akan bersikap serupa, bahkan bukan mustahil berani melawan orangtuanya dengan kekerasan pula.

Keempat, ajaklah anak-anak bermain dan rekreasi ke tempat-tempat yang menyenangkan, karena hal itu bagian dari hak anak yang harus dipenuhi oleh orangtua. Bermain dan rekreasi tidak harus mahal dan tidak perlu di tempat mewah.

Apabila tidak mempunyai biaya yang besar untuk membawa mereka ke tempat-tempat bermain dan rekreasi yang komersial, ajaklah rekreasi dengan cara alami yang murah meriah, tetapi menyenangkan bagi anak-anak. Meskipun tetap dengan pengawasan kita, berikan kebebasan kepada mereka untuk bermain dengan anak-anak lain yang berada di sekitarnya.

Jangan terlalu mengekang mereka untuk hal-hal yang tidak perlu, karena dapat memengaruhi kebebasan mereka dalam berkreasi. Anak yang di dalam rumahnya terlalu dikekang, bila berada di luar rumah cenderung menjadi anak yang penakut, atau terkadang sebaliknya, menjadi anak yang sulit dikendalikan.

Kelima, berikan rasa aman kepada anak, baik di dalam maupun di luar rumah. Orangtua wajib memberikan perlindungan kepada anak-anak dari gangguan-gangguan yang dapat menimbulkan bahaya yang tidak kita inginkan bagi mereka. Anak-anak yang lalai dari pengawasan orangtua dapat terkena ancaman benda-benda berbahaya, baik di dalam maupun di luar rumah.

Beberapa kasus yang membahayakan anak akibat kelalaian orangtuanya yang sering ditemukan, antara lain: anak terkena setrum listrik di dalam rumah, dampak suara atau getaran maupun radiasi dari mainan anak-anak yang digunakan sebelum masanya, bahkan menjadi korban incest oleh orang dewasa yang masih punya hubungan keluarga di rumahnya.

Keenam, dalam memberikan pola asuh yang ramah terhadap anak, biasakan anak-anak berperilaku hidup bersih, sehat, teratur, serta rapi. Kebiasaan tersebut dapat dimulai dari hal-hal mudah yang dapat dilakukan oleh anak, misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, meletakkan sesuatu pada tempatnya, mencuci tangan sebelum makan, atau mencuci kaki sebelum tidur. Ajaklah mereka membereskan dan membersihkan tempat tidurnya setiap pagi dan menjaga kebersihan, baik di dalam maupun di sekitar rumah.

Ketujuh, pujilah bila anak melakukan suatu perbuatan yang baik, karena umumnya anak-anak senang mendapatkan pujian. Jangan pelit mengungkapkan kata pujian bila melihat anak-anak kita melakukan suatu prestasi. Mereka pasti suka mendengarnya walau yang keluar dari mulut kita hanya satu kata, misalnya, “pintar”. Selain itu, pujian juga berfungsi sebagai doa, dengan mengucapkan kata pintar tadi, berharap kelak mereka menjadi anak yang betulbetul pintar, tidak sekadar basa-basi. Sebaliknya, berikan sanksi bila mereka melanggar kesepakatan atau aturan yang berlaku di dalam rumah maupun di sekolah, agar anak-anak mengetahui kalau perbuatannya salah dan tidak mengulanginya.

Kedelapan, biasakan meminta maaf kepada anak jika kita melakukan kesalahan sekecil apa pun. Meskipun anak belum memahami arti sebuah kesalahan, orangtua harus mengajarkan kepada anak bahwa kesalahan adalah hal biasa yang dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Akan tetapi, jangan sekali-kali melakukannya dengan sengaja, apalagi melakukan tindakan rekayasa yang dapat merugikan orang lain bersama anak. Jika tanpa sengaja meJakukan kesalahan atau terpaksa berbuat kesalahan terhadap anak, sebaiknya segera meminta maaf.

Kesembilan, carilah tempat tinggal yang memiliki lingkungan yang baik, karena lingkungan yang baik akan memengaruhi watak dan perkembangan kehidupan anak di kemudian hari. Perilaku yang buruk lebih cepat memengaruhi dan mudah ditiru oleh anakanak daripada kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Kesepuluh, ajarkan kepada anak-anak cara berterima kasih kepada orang lain yang telah membantu dan berbuat baik kepadanya. Sikap ini harus ditanamkan kepada anak-anak supaya mereka kelak tahu cara membalas budi, baik kepada orangtuanya maupun kepada orang lain.

Suasana yang kondusif bagi pertumbuhan anak akan memudahkan orangtua dan lingkungannya mengantarkan anak-anak menjadi manusia yang berguna, bermartabat, mengerti sopan santun, dan berakhlak mulia. (Rul)

Tags: anakayahHak asuh anakIbuislamorang tuapengasuhanPolaramah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Batasan Sakit yang Membolehkan tidak Puasa

Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?

27 Maret 2023
Konstitusi

Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

25 Maret 2023
Sahabat bagi Anak

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

25 Maret 2023
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

25 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akhlak dan perilaku yang baik

    Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama
  • Nyai Pinatih: Sosok Ulama Perempuan Perekat Kerukunan Antarumat di Gresik
  • Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama
  • Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist