• Login
  • Register
Kamis, 19 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

3 Cara Perempuan Mendapat Pengetahuan

Pengetahuan subjektif (Subjective Knovledge). Pada tahap ini, perempuan mulai menghubungkan pengetahuan dengan hati dan pengalaman personalnya.

Redaksi Redaksi
10/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pengetahuan

Pengetahuan

507
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal, diselenggarakan karena pentingnya pengetahuan. Al-‘ilmu nur, ilmu adalah cahaya. Dengannya, hidup menjadi terang dan kita pun bisa melihat segala sesuatu dengan lebih jelas.

Pengetahuan bagaikan senjata. Dengannya, kita bisa melindungi diri sendiri dan orang lain dari kezaliman dalam banyak bentuknya, terutama dari kezaliman dalam bentuk rusa berbulu domba, yakni yang terlihat seperti kebajikan.

Namun, cahaya dan senjata juga bisa berfungsi sebaliknya. Cahaya yang langsung disorot ke mata membuat kita silau dan tidak bisa melihat. Senjata yang diarahkan kepada kita bisa menjadi sesuatu yang mengerikan.

Pertanyaannya adalah, bagaimanakah perempuan memperoleh pengetahuan? Bagaimana pengetahuan yang mereka peroleh menjadi cahaya yang menyinari atau justru membutakan? Menjadi senjata yang membuatnya aman atau justru mengancam?

Mary Belenky, Blythe Clinchy, Nancy Goldberger, Jill Tarule dari Ferris State University membuat sebuah penelitian terkait hal ini. Hasilnya adalah teori Womens Ways of Knowing. Menurut mereka, cara perempuan mengetahui terbagi menjadi tiga level, yaitu:

Baca Juga:

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

Jangan Membedakan Perlakuan antara Anak Laki-laki dan Perempuan

Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan

Pertama, diam (silent). Pada tahap ini, perempuan memiliki ketergantungan total kepada orang lain dalam memperoleh pengetahuan. Ia menghayati setiap kata sebagai senjata yang mengancamnya. Kata yang keluar dari pihak lain membuatnya terancam.

Sebaliknya, kata yang dia keluarkan pun bisa berbuah bentakan, tendangan, atau kekerasan lainnya. Perempuan dalam posisi ini tidak punya pilihan lain kecuali diam dan mengerjakan yang pihak lain perintahkan.

Hidupnya bagaikan robot yang bergerak sepenuhnya ditentukan oleh pihak lain. Perempuan dalam posisi ini sebetulnya tidak hanya a silent knower, melainkan a silenced knower, orang yang dibungkam.

Received Knowledge

Kedua, pengetahuan terterima (Received Knowledge). Pada tahap ini, perempuan menghayati pengetahuan sebagai kebenaran. Mereka menerima pengetahuan dari TV, media sosial, bangku kuliah, majelis taklim, sebagai sesuatu yang ia anggap selalu benar, langsung mereproduksinya.

Dengar langsung share. Tidak ada proses klarifikasi, apalagi refleksi. Ketika menerima informasi bahwa suami boleh memukul istri, lalu hal itu terjadi padanya, maka ia akan melihatnya sebagai sesuatu yang memang wajar ia alami.

Ketiga, pengetahuan subjektif (Subjective Knovledge). Pada tahap ini, perempuan mulai menghubungkan pengetahuan dengan hati dan pengalaman personalnya.

Ketika menerima informasi tentang bolehnya suami memukul istri sebagai ajaran Islam, sedangkan ia meyakini bahwa Islam hanya mengajarkan kebaikan. Maka ja mulai bertanya dalam hatinya: “Mengapa Islam yang mengajarkan kebaikan membolehkan suami memukul istri, bukankah memukul itu menyebabkan orang lain sakit dan itu tidak baik?”

Pada tahap ini, perempuan mulai muncul daya kritisnya. Dia mulai mempertanyakan sesuatu yang menurutnya tidak logis, tetapi dia baru menyimpan pertanyaan tersebut untuk dirinya sendiri. []

Tags: CaraMendapatpengetahuanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sister in Islam

Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

18 Juni 2025
Kekerasan dalam

Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

18 Juni 2025
Pemukulan

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

18 Juni 2025
Hiburan Walimah

Hiburan Walimah yang Meriah, Apakah Membawa Berkah?

17 Juni 2025
Kekerasan Perempuan yang

Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan

17 Juni 2025
Hajar dan Sarah

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

16 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sister in Islam

    Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berproses Bersama SIS Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Indonesia-sentris, Tone Positif, hingga Bisentris Histori dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina
  • Berproses Bersama SIS Malaysia
  • Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia
  • Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID