• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

4 Cara agar Anak Peduli Terhadap Lingkungan

Membiasakan hemat listrik. Ajarkan anak untuk mematikan lampu, televisi, atau peralatan elektronik yang tidak digunakan

Masum Alfikri Masum Alfikri
06/01/2025
in Publik
0
Peduli terhadap Lingkungan

Peduli terhadap Lingkungan

711
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mengajarkan anak agar peduli terhadap lingkungan adalah tanggung jawab setiap orang tua, baik ibu maupun ayah.

Mubadalah.id – Di tengah musim penghujan seperti saat ini, masalah lingkungan menjadi tantangan serius di berbagai wilayah. Hujan deras yang mengguyur sepanjang hari, ditambah dengan buruknya sistem drainase, seringkali memicu banjir, tanah longsor, dan pergeseran tanah.

Permasalahan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam seperti perubahan iklim. Tetapi juga oleh perilaku manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan.

Sedangkan kesadaran untuk menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang, tanpa terkecuali. Baik laki-laki maupun perempuan, termasuk anak-anak hingga orang dewasa, memiliki kewajiban yang sama dalam menjaga lingkungan.

Namun, alangkah baiknya jika tanggung jawab ini kita mulai dari anak-anak. Lalu bagaimana cara menanamkan rasa cinta lingkungan kepada anak-anak?

Baca Juga:

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Mengajarkan Anak Cinta Lingkungan

Mengajarkan anak agar peduli terhadap lingkungan adalah tanggung jawab setiap orang tua, baik ibu maupun ayah. Anak-anak cenderung meniru perilaku dari orang tua mereka. Apabila perilaku orang tua mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, maka ia akan menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Satu contoh kecil adalah membuang sampah pada tempatnya. Jika orang tua konsisten melakukannya, maka anak-anak akan mudah untuk meniru kebiasaan tersebut. Sehingga, perilaku menjaga lingkungan agar bersih dari sampah dapat tertanam dalam diri anak sejak usia dini.

Selain mengajarkan soal membuang sampah pada tempatnya, ada beberapa cara lain yang dapat orang tua lakukan, agar anaknya peduli terhadap lingkungannya. Cara ini seperti yang saya kutip dari website environmentindonesia.com:

Pertama, membiasakan hemat listrik. Ajarkan anak untuk mematikan lampu, televisi, atau peralatan elektronik yang tidak digunakan. Kebiasaan sederhana ini bukan hanya menghemat energi, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan pada anak. Jika sejak kecil anak sudah terbiasa hemat listrik, kebiasaan ini akan terus melekat hingga dewasa.

Kedua, membiasakan hemat air. Anak-anak seringkali suka bermain air, namun penting untuk mengajarkan mereka menggunakan air dengan bijak. Yaitu dengan membiasakan menutup keran setelah digunakan dan tidak membuang-buang air.

Orang tua bisa memberikan pengertian secara perlahan agar anak memahami pentingnya menjaga air, terutama saat musim kemarau tiba.

Ketiga, mengajak anak berkegiatan di luar rumah. Mengenalkan anak pada lingkungan sekitar dapat meningkatkan kepekaan mereka terhadap alam. Ajak mereka berkebun, mengunjungi taman, atau melakukan rekreasi ke tempat wisata alam. Aktivitas ini membantu anak memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Keempat, menjadi figur teladan. Anak membutuhkan contoh nyata dari orang tua. Semua usaha untuk menanamkan cinta lingkungan akan lebih efektif jika orang tua menjadi panutan. Mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, mematikan peralatan elektronik, hingga mengajak anak bermain di alam terbuka.

Pentingnya Kolaborasi Orang Tua

Mengajarkan anak menjaga lingkungan memerlukan kerja sama antara ibu dan ayah. Keduanya memiliki peran yang sama pentingnya. Ibu dan ayah dapat membagi tugas, misalnya ibu mengajarkan hemat air, sementara ayah mengajarkan hemat listrik. Kolaborasi ini menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung pembentukan kebiasaan baik pada anak.

Kolaborasi ini menjadi investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik. Dengan contoh nyata dari orang tua, kebiasaan hemat sumber daya, dan kegiatan yang mendekatkan anak dengan alam, rasa peduli terhadap lingkungan dapat tumbuh sejak dini.

Bahkan, kolaborasi antara ibu dan ayah menjadi kunci sukses dalam menciptakan generasi yang cinta lingkungan. Maka dari itu, mari kita mulai dari keluarga kita sendiri untuk menciptakan dunia yang lebih hijau dan lestari. []

Tags: anakCaraLingkunganpeduli
Masum Alfikri

Masum Alfikri

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Kopi yang Terlambat

Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

10 Juli 2025
Humor Kepada Difabel

Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

10 Juli 2025
Melawan Perundungan

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

9 Juli 2025
Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Suami atas Tubuh Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID