Mubadalah.id – Dalam dunia pendidikan anak usia dini terkadang sering kali menemui anak yang tiba-tiba marah, menjerit atau bahkan sampai melempar barang, biasanya kita menyebutnya dengan tantrum.
Tantrum merupakan luapan emosi anak yang ditandai dengan teriakan, tangisan, kemarahan, jeritan anak dan bahkan sampai ada yang melempar barang yang ada di dekatnya.
Penyebab Tantrum
Saat aku menghadapi beberapa anak yang mengalami tantrum. Aku memperhatikan ternyata ada dua penyebab kenapa anak-anak ini mengalami tantrum. Dua penyebab tersebut sebagai berikut:
Pertama, anak tantrum di dalam kelas biasanya saat anak itu merasa tidak nyaman. Misalnya, ada seorang anak sedang nyaman bermain, tiba-tiba ada anak yang lain mengambil mainan tersebut. Lalu timbul lah emosi dari anak itu.
Adapun bentuk ekspresi dari emosinya adalah dengan teriakan, tangisan atau sampai melempar barang yang ada di sekitarnya.
Ketika sudah terjadi seperti itu, kita harus segera menanganinya karena khawatir benda yang dilemparnya mengenai anak-anak yang lain.
Kedua, anak tantrum itu ketika ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Anak yang tidak bisa mengutarakan perasaannya, biasanya mereka luapkan perasaan itu dengan tangisan dan kemarahan.
Dua penyebab di atas menurutku sebaiknya harus juga dipahami dan dimengerti oleh para orang tua maupun guru-guru seperti aku ini. Sehingga, kita tidak akan kaget saat mereka kembali tantrum.
Lima Cara Menghadapi Anak Tantrum
Namun, aku sebagai guru, memiliki beberapa cara untuk menyelesaikan beberapa anak yang sedang mengalami tantrum. Beberapa cara ini sudah aku praktikkan saat aku mendampingi anak-anak yang sedang tantrum.
Berikut lima cara mendampingi anak-anak yang sedang tantrum.
Pertama, langkah awal yaitu dengan menjaga anak yang tiba-tiba marah dengan menjauhkan mereka dari anak yang suka jail. Tetapi menjauhkannya dengan cara dan perilaku yang baik.
Kedua, selalu memberikan pujian kepada anak yang suka tantrum. Jika ia masih menangis atau marah, maka alihkan kepada yang lain dengan mengajaknya bercerita, atau melihat hal-hal lainnya.
Ketiga, kita harus mengetahui terlebih dahulu anak ini tantrum karena frustasi atau manipulatif. Karena ketika manipulatif, orang tua atau guru boleh mendekati anak tersebut. Lalu kita sentuh, peluk sampai tenang. Ketika sudah tenang, kita bantu dengan melakukan apa yang ia tidak bisa.
Namun, apabila tindakan manipulatif ini, ia lakukan dengan cara berdiam, maka yang harus kita lakukan adalah cukup dengan cara memantaunya. Pasalnya, kalau kita dekati, ia akan semakin menjadi-jadi.
Sebagai orang tua atau guru, saat menghadapi kasus ini, kita harus tetap tenang jangan panik atau marah. Tetapi tetap berusaha untuk meredakan anak tersebut.
Keempat, melansir dari halodoc.com, orang tua atau guru jangan sampai berteriak atau marah kepada anak tantrum, jika kita melakukan ini, anak dapat meniru tindakan tersebut kepada orang tuanya atau gurunya.
Kelima, cara menangani anak tantrum yaitu jangan selalu menuruti keinginan anak, jika keinginannya itu berlebihan.
Dengan kelima cara di atas, bagi saya, dapat membuat kita sebagai guru atau orang tua dengan mudah menangani anak yang sedang tantrum. Misalnya dengan menjauhkan anak tantrum dari anak-anak yang suka jahil karena akan berdampak anak tersebut tantrum.
Bahkan kita bisa memberikan ruang untuk anak agar ia dapat mengekspresikan emosinya yang masih dalam pantauan guru atau orang tua.
Berikan Pujian kepada Anak Tantrum
Selain itu, sebagai guru atau orang tua, kita harus memberikan pujian kepada anak yang tantrum. Kita bisa memberikan kata-kata yang membuat anak tenang atau bisa juga dengan pelukan.
Kemudian, pentingnya juga kita untuk memahami kondisi anak, apakah ia sedang frustasi atau sedang melakukan tindakan manipulatif.
Hal ini penting karena cara untuk menangani keduanya itu berbeda, semisal jika anak itu frustasi maka kita bisa mendekati anak tersebut. Namun jika anak tersebut melakukan tindakan manipulatif. Maka sebaiknya berikan ruang sendiri terlebih dahulu untuk anak tersebut.
Dengan langkah-langkah di atas, semoga kita bisa menangani anak yang tantrum sesuai dengan keadaan atau kondisi anak tersebut. []