• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perayaan Idul Fitri di Tengah Pandemi

Zahra Amin Zahra Amin
23/05/2020
in Aktual
0
(sumber fotonews.detik.com)

(sumber fotonews.detik.com)

10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tanpa terasa Ramadhan segera berpamit pergi, meninggalkan kita yang masih dicekam suasana pandemik, yang entah kapan akan berakhir. Satu bulan berpuasa, dan beribadah dari rumah, ternyata tak mampu jua mengendapkan ego kita agar lebih bijak menyikapi kondisi di tengah wabah corona ini.

Tagar #IndonesiaTerserah dan #IndonesiaJanganTerserah, saling berlomba memperebutkan ruang, kuasa dan makna. Meski jika melihat kenyataan yang ada, masyarakat seolah abai dengan segala hal protokol kesehatan yang sudah diatur dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah. Belum lagi ditambah dengan ketidaktegasan Kepala Daerah, terhadap mereka yang melanggar aturan.

Warga yang berdesakan di pusat perbelanjaan jelang lebaran, tanpa menjaga jarak, dan banyak ditemui juga tanpa menggunakan masker, semakin menegaskan sikap sebagian dari kita yang seakan meremehkan adanya virus covid-19.

Polemik dilarangnya mudik, namun sebagian besar ternyata masih memaksakan diri untuk mudik, pulang ke negeri asal tanpa mengindahkan himbauan dan tidak ada upaya agar diri kita tidak menjadi carier atau pembawa virus di kampung halaman. Semua pencegahan yang sudah dilakukan susah payah selama dua bulan untuk di rumah saja, terasa ambyar, tak berbekas, tanpa sisa dan terasa sia-sia.

Ya, harus diakui, idul fitri di tengah pandemik tahun ini merupakan perayaan yang paling sepi, sunyi, lirih dan terasa perih. Karena, demi keselamatan bersama harus meniadakan tradisi bermaafan melalui sungkeman atau pun bersalaman dan berpelukan.

Baca Juga:

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

Mengebiri Tubuh Perempuan

Sungguh ada sesuatu yang hilang dalam idul fitri tahun ini, dan entah apakah mungkin bisa kembali terulang di tahun-tahun mendatang. Ada rasa yang tak bisa dibahasakan. Satu sisi, ingin sekali berkumpul bersama keluarga besar, kerabat dan handai taulan untuk merayakan suka cita dan kegembiraan lebaran, namun di sisi lain keselamatan bersama juga harus diutamakan.

Membayangkan itu semua, di malam terakhir Ramadhan, saya menemukan banyak sekali pesan dari kata pengantar buku “Islam yang Mencerahkan dan Mencerdaskan”, karya guru kita semua, KH. Husein Muhammad, semoga Allah selalu merahmati dan memberikan keberkahan dalam hidupnya.

Beliau menuturkan, para ulama dan bijak bestari mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya banyak jalan menuju kepadaNya. Namun, jalan yang terbaik, termudah, dan tercepat yang dapat mengantarkan kepada tempat persinggahan terakhir kita, kembali pada Tuhan, tempat kita berasal, dengan nyaman ialah memberikan pelayanan yang baik dan membagikan kegembiraan kepada manusia, serta meniadakan penderitaan mereka.

Dalam penggalan lain, Kiai Husein juga menulis bahwa pada suatu kesempatan Mi’raj bersama Malaikat Jibril, Nabi SAW. Mengagumi suatu tempat yang dilihatnya dan bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, aku tadi melihat istana di surga. Untuk siapakah gerangan tempat itu? Tanya Nabi SAW. Jibril menjawab, “ia disiapkan untuk siapa saja yang berhasil mengendalikan marah dan yang suka memaafkan.”

Melalui pesan itu, tepat kiranya jika di momentum Idul Fitri tahun ini, meski dengan segala keprihatinan atas wabah corona, yang bisa mengakibatkan kematian, sejenak kita menundukkan ego dan segala prasangka untuk mengendalikan marah dan saling memaafkan.

Karena ada hal yang lebih penting dari sekedar memburu kepuasaan ragawi di hari raya lebaran, setelah satu bulan berpuasa di bulan Ramadhan, yakni melakukan kerja-kerja baik. Bagi tenaga medis yang sedang bertugas, pemerintah yang membuat kebijakan, dengan segala macam program jaring pengaman sosial, serta masyarakat yang tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.

Sebab, masih dalam buku yang sama, disebutkan tindakan, sikap dan perbuatan yang baik tersebut betapapun beratnya, sesungguhnya tidaklah sia-sia, tidak akan hilang, tetapi akan berguna bagi dirinya. Sebagaimana yang dikatakan Plato, salah satu filsuf Yunani dan seorang bijak bestari.

“Jika engkau lelah akibat kerja-kerja baikmu seharian, maka kebaikan itu akan langgeng dan lelah itu akan hilang. Jika engkau merasakan kenikmatan dengan kerja-kerja berdosamu, maka kenikmatan itu akan hilang dan dosa-dosa itu tetap langgeng.”

Maka untuk seluruh pejuang kemanusiaan yang berada di garda depan perlawanan menghadapi virus covid-19, para donator yang telah mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu dan meringankan beban sesama, dan untuk kamu yang masih setia tetap berada di rumah saja, terimakasih. Kerja baik kalian takkan pernah sia-sia.

Akhir kata, di hari yang fitri ini, semoga kita semua kembali terlahir suci. Meluruhkan segenap perasaan yang membebani jiwa, menepikan sejenak egoisme atas nama apapun ia. Dengan segala kerendahan hati, mohon maaf lahir dan batin, menjadi awal mula kehidupan normal yang baru, dan hari esok yang akan kita mulai lagi dengan sejuta cinta untuk seluruh umat manusia. []

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID