Mubaadalahnews.com,- Penulis Kitab Mambaussa’adah Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A mengingatkan, permasalahan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk seseorang yang hendak melalukan pernikahan. Sebab soal ekonomi, Allah SWT sudah mengaturnya kepada setiap manusia.
“Kalau mau menikah tetapi masih kurang dari ekonominya (miskin). Maka janganlah kemiskinan itu menjadi halangan utama. Karena bisa jadi orang miskin setelah menikah bisa beranjak sedikit demi sedikit menjadi kaya atau mencukupi,” kata Kiai Faqih saat pengajian ramadhan Kitab Mambaussa’adah di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.
Begitu pun kalau mau kaya, lanjutnya, maka menikah. Bukan seperti itu, karena anggapan dengan menikah orang bisa kaya, tentu ini bukan menjadi jawaban.
“Intinya kalau anda mau menikah jangan hanya karena pertimbangan soal keuangan. Karena bisa jadi orang akan memperoleh kecukupan ketika setelah menikah,” tuturnya.
Bangun keluarga menuju kebahagiaan
Ia menilai, pernikahan juga bukan hanya sekedar saling cinta, atau bukan sekedar pertemuan dua manusia. Tetapi pernikahan adalah kehidupan yang akan dimulai, kehidupan yang diawali untuk menempuh dan membangun keluarga menuju kebahagiaan.
“Tentu saja cinta tidak cukup, tubuh saja tidak cukup, niat saja tidak cukup. Menikah itu perlu kesiapan mental serta perlu kesiapan materi karena tidak mengapa orang mempersiapkan terlebih dahulu untuk mempunyai kecukupan terlebih dahulu,” jelasnya.
Oleh sebab itu, apabila orang yang tidak memiliki kesiapan materi, mental untuk menikah. Maka, lanjut Kiai Faqih, sebaiknya tetap menjaga diri agar tidak terjerumus kepada perbuatan-perbuatan dosa.
“Allah telah memerintahkan untuk berpuasa, dan menahan hawa nafsu, karena suatu saat nanti Allah pasti akan memberikan kecukupan materi, spiritual dan lain-lain kepadanya untuk menikah,” tukasnya. (RUL)