• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Menikah Bukan Soal Kaya atau Miskin 

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
16/05/2020
in Aktual
0
pengajian, mambaussa'adah

Pengajian ramadhan Kitab Mambaussa’adah oleh Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.

36
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Penulis Kitab Mambaussa’adah Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A mengingatkan, permasalahan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk seseorang yang hendak melalukan pernikahan. Sebab soal ekonomi, Allah SWT sudah mengaturnya kepada setiap manusia.

“Kalau mau menikah tetapi masih kurang dari ekonominya (miskin). Maka janganlah kemiskinan itu menjadi halangan utama. Karena bisa jadi orang miskin setelah menikah bisa beranjak sedikit demi sedikit menjadi kaya atau mencukupi,” kata Kiai Faqih saat pengajian ramadhan Kitab Mambaussa’adah di kawasan Yayasan Fahmina, belum lama ini.

Begitu pun kalau mau kaya, lanjutnya, maka menikah. Bukan seperti itu, karena anggapan dengan menikah orang bisa kaya, tentu ini bukan menjadi jawaban.

“Intinya kalau anda mau menikah jangan hanya karena pertimbangan soal keuangan. Karena bisa jadi orang akan memperoleh kecukupan ketika setelah menikah,” tuturnya.

Bangun keluarga menuju kebahagiaan

Baca Juga:

Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Ia menilai, pernikahan juga bukan hanya sekedar saling cinta, atau bukan sekedar pertemuan dua manusia. Tetapi pernikahan adalah kehidupan yang akan dimulai, kehidupan yang diawali untuk menempuh dan membangun keluarga menuju kebahagiaan.

“Tentu saja cinta tidak cukup, tubuh saja tidak cukup, niat saja tidak cukup. Menikah itu perlu kesiapan mental serta perlu kesiapan materi karena tidak mengapa orang mempersiapkan terlebih dahulu untuk mempunyai kecukupan terlebih dahulu,” jelasnya.

Oleh sebab itu, apabila orang yang tidak memiliki kesiapan materi, mental untuk menikah. Maka, lanjut Kiai Faqih, sebaiknya tetap menjaga diri agar tidak terjerumus kepada perbuatan-perbuatan dosa.

“Allah telah memerintahkan untuk berpuasa, dan menahan hawa nafsu, karena suatu saat nanti Allah pasti akan memberikan kecukupan materi, spiritual dan lain-lain kepadanya untuk menikah,” tukasnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID