• Login
  • Register
Senin, 21 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Saw Berikan Apresiasi Pada Para Petani Perempuan

Redaksi Redaksi
06/06/2022
in Hikmah, Keluarga
0
petani perempuan

petani perempuan

202
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah memberikan banyak teladan bagi kita semua umat Islam. Termasuk Nabi Saw memberikan apresiasi pada para petani perempuan.

Apresiasi yang diberikan Nabi Saw kepada para petani perempuan itu merujuk pada salah satu hadis dari Shahih Muslim. (Baca: Petani Perempuan dan Ketahanan Pangan Kita)

Isi hadis tersebut sebagai berikut, Jabir bin Abdillah Ra menuturkan bahwasanya Nabi Muhammad Saw. menemui Ummu Mubasysyir al-Anshariyyah di kebun kurma miliknya.

Lantas Nabi Muhammad Saw bersabda kepadanya, “Siapakah yang menanam pohon kurma ini? Apakah ia seorang muslim atau kafir?

Ummu Mubasysyir al-Anshariyyah menjawab, “Seorang muslim.”

Baca Juga:

Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Beliau bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan oleh manusia, binatang melata, atau sesuatu yang lain, kecuali hal itu bernilai sedekah untuknya.” (Shahih Muslim).

Teks hadits ini, menurut Faqihuddin Abdul Kodir seperti dikutip dalam buku 60 Hadis Shahih, dapat menjadi dasar untuk melegitimasi aktivitas ekonomi perempuan. Sementara ini sering ditanyakan mengenai kebolehan seorang perempuan untuk bekerja mencari uang (nafkah) untuk diri atau keluarga.

“Teks ini bercerita mengenai perempuan muslim yang berkebun, mengelola dan menanamnya. Artinya aktivitas ekonomi bagi perempuan adalah boleh dan sudah ada teladan sejak Nabi Muhammad Saw,” tulisnya.

Lebih dari itu, pria yang kerap disapa Kang Faqih, Nabi Muhammad Saw juga mengapresiasi kerja-kerja pertanian karena ini menyediakan kebutuhan dasar yang bisa menjamin kelangsungan hidup manusia, binatang, bahkan setiap makhluk hidup.

Menurut Nabi Muhammad Saw sikap dan perilaku seorang muslim harus selalu baik dan memberikan manfaat dan kebaikan terhadap yang lain.

“Sikap ini menjadi modal dasar apresiasi dari Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw. Dan beliau tidak membedakan laki-laki dan perempuan yang berbuat baik, melainkan keduanya sama-sama memperoleh pahala,” jelasnya.

Dengan demikian, Kang Faqih mengingatkan, sepanjang suatu pekerjaan itu memberi manfaat, baik secara sosial maupun ekonomi, kita mesti mengapresiasi orang yang melakukannya, perempuan maupun laki-laki. Wallahu a’lam bis shawab (Rul)

Tags: Apresiasiekonomiislamlaki-lakiNabi SawPara Petaniperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Lingkungan Sosial

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

19 Juli 2025
Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik

Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam Mendidik Anak Perempuan

19 Juli 2025
Fondasi Mental Anak

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

19 Juli 2025
Karakter Anak yang

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

19 Juli 2025
Cita-cita Tinggi

Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

19 Juli 2025
Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Karakter Anak yang

    Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nikah atau Mapan Dulu? Menimbang Realita, Harapan, dan Tekanan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia
  • Nyai Awanillah Amva: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Kiprah Mahasantri di Tengah Masyarakat
  • Nikah atau Mapan Dulu? Menimbang Realita, Harapan, dan Tekanan Sosial
  • Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan
  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID