• Login
  • Register
Senin, 12 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan yang Mengayomi

Yuyun Suherti Yuyun Suherti
22/12/2019
in Personal
0
55
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sejarah mencatat kaum perempuan telah mengalami kenyataan pahit ari zaman dahulu hingga sekarang ini. Mereka dianggap sebagai kaum yang tidak berdaya, lemah dan selalu menjadi yang kedua. Berbagai bentuk diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil diterima oleh kaum perempuan. Kaum perempuan kemudian mencoba berjuang untuk mendapatkan hak mereka sebagai manusia. Mulai dari hal yang sangat kecil yaitu diskriminasi di lingkungan hingga berbagai permasalahan lainnya seperti hak politik, permasalahan ekonomi dan isu lainnya.

Di zaman sekarang perempuan menjadi obyek kajian terkait kepemimpinan perempuan. Isu ini telah menjadi  pembicaraan yang begitu hangat baik pada forum diskusi maupun sosial media. Menurut analisis saya bahwa di setiap aspek yang berkaitan dengan pekerjaan, perempuan dapat menjadi pemimpin yang dapat mengayomi bawahannya. Hal demikian, tergantung pada seberapa kuat mental perempuan itu sendiri.

Kita bisa bercermin pada sosok Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi Pudstjiastuti. Dia adalah menteri perempuan yang hebat, kita dapat bercermin pada pribadi beliau, meskipun latar belakang pendidikan beliau dapat dikatakan kurang. Siapa sangka sebelum beliau menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi Pudjiastuti yang hanya tamatan SMP ini menyambung hidup dengan menjadi penjual ikan di Pangandaran. Namun berkat kegigihannya beliau dapat mengayomi masyarakat Indonesia khususnya para nelayan seluruh Indonesia. Beliau merupakan panutan perempuan yang pada zaman sekarang ini dapat kita rasakan bersama.

Ketika berbicara tentang perempuan yang mengayomi terlintas di pikiran kita bersama perempuan merupakan sosok yang lemah. Seiring berjalannya waktu statment seperti itulah yang harus kita hilangkan di pikiran kita bersama. Persoalan perempuan, ia cendurung lebih mendengarkan banyak pendapat karena perempuan begitu paham bagaimana rasanya ingin didengar.

Baca Juga:

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Oleh karena itu seorang perempuan lebih meminta pendapat dari rekan kerjanya dibanding harus memutuskan segala persoalan dengan keegoisannya. Karena sosok perempuan mengerti bagaimanapun efek sebuah pemikiran dari sebuah team organisasi itu sendiri hal tersebut dapat memberinya sudut pandang lain untuk mengembangkan organisasi itu sendiri.

Alasan lain perempuan dapat mengayomi perempuan dapat memahami bahwa jika seseorang mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan, perempuan melakukan pendekatan secara emosional untuk penyeslesaiannya. Perempuan memiliki sifat yang tidak agresif karena perempuan mengerti betapa pentingnya kerja perlahan dan penuh kesabaran. Oleh karena itu, adanya sikap gegabah dalam mengambil keputusan bisa diminamilisir, dan perempuan memiliki keingintahuan yang  tulus juga  kepedulian terhadap sesama teman atau organisasi.

Perempuan bukanlah sosok yang dianggap lemah. Ia juga merupakan sosok pemimpin yang dapat mengayomi rekan kerjanya dalam suatu forum maupun organisasi tertentu. Ketika teori kesetaraan gender ini muncul maka perempuan telah dianggap sanggup untuk bersaing bersama laki-laki.

Ketika laki-laki dapat mengayomi, maka begitu pula dengan perempuan yang dapat mengayomi, karena hal ini  dapat dikatakan bagaimana perempuan dan laki laki  dapat saling bekerja sama dan bisa mewujudkan kinerja yang baik  serta mampu membagi ilmu yang kita miliki agar bisa mengangkat orang untuk bisa lebih aktif dalam menjalankan tugas dan wewenang dalam mengayomi organisasi itu sendiri.[]

Yuyun Suherti

Yuyun Suherti

Terkait Posts

Membaca Kartini

Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis

10 Mei 2025
Kisah Luna Maya

Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

9 Mei 2025
Waktu Berlalu Cepat

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

9 Mei 2025
Memilih Pasangan

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

8 Mei 2025
Keheningan

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

8 Mei 2025
Separuh Mahar

Separuh Mahar untuk Istri? Ini Bukan Soal Diskon, Tapi Fikih

7 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pekerja Rumah Tangga

    Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia
  • Menyusui adalah Pekerjaan Mulia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version