• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Meraih Fitrah Dari Sekaleng Biskuit Khong Guan Toleransi

Tanpa kehadiran hari raya Idulfitri, mungkin sekaleng biskuit Khong Guan berisi toleransi ini tidak akan pernah hadir. Mengingat masing-masing dari kita kerap ragu untuk memulai berbuat baik

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
22/04/2023
in Personal
0
Biskuit Khong Guan

Biskuit Khong Guan

752
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Semenjak tahun 2021, saya dan suami sudah kembali berdomisili di Jakarta untuk mendampingi almarhumah Ibu dalam beberapa hal. Lingkungan tempat tinggal kami memang identik dengan pendatang yang bekerja di konveksi dan berbaur dengan masyarakat keturunan Tionghoa termasuk salah satu tetangga kami yang juga pemilik konveksi sebut saja Koh Shine bukan nama sebenarnya.

Singkat cerita meski hanya sekadar menggangguk dan melempar senyum ketika bertemu, semenjak satu tahun terakhir hingga tahun ini, Koh Shine kerap memberikan kami hampers Biskuit Khong Guan setiap kali menjelang Idulfitri tiba.

Bahkan pernah suatu ketika pada beberapa tahun yang lalu ketika ada tanggal merah yang karena ada peringatan hari besar keagamaan pada dua agama secara bersamaan, Koh Shine membagikan anak-anak kecil angpau saat duduk santai di lingkungan tempat tinggal kami. Saya mengetahui hal tersebut karena si kecil turut mendapatkan angpau tersebut.

Ketika almarhumah ibu berpulang pun Koh Shine turut berduka. Saya pun mengetahui hal ini karena menemukan amplop bertuliskan nama Koh Shine. Praktik baiknya membuat saya belajar bahwa Idulfitri sebagai momen berbagi kebaikan melalui hampers-hampers dan angpau-angpau justru dapat mengantarkan kita kepada fitrah yang sesungguhnya. Yaitu membiasakan diri untuk mensucikan rohani dari benteng-benteng tenggang rasa yang selama ini menghalangi kita untuk berbuat baik tanpa memandang suku, ras, dan agamanya.

Perbedaan adalah Sesuatu yang Kodrati

Jangan kan berbeda keyakinan, berbeda hari perayaan Idulfitri pun masih terus menjadi problematika setiap tahunnya di penghujung Ramadan yang perlu kita maknai kembali agar dapat menghantarkan kita menuju makna kesucian yang hakiki di hari Idulfitri. Hal ini karena pada dasarnya berbeda ataupun perbedaan adalah sesuatu yang kodrati. Termasuk perbedaan keyakinan yang telah Allah sebutkan dalam surah al-Mumtahanah ayat 8-9 yang berbunyi:

Baca Juga:

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Merawat Toleransi, Menghidupkan Pancasila

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Lā yanhākumullāhu ‘anil-lażīna lam yuqātilūkum fid-dīni wa lam yukhrijūkum min diyārikum an tabarrūhum wa tuqsiṭū ilaihim, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn(a). Innamā yanhākumullāhu ‘anil-lażīna qātalūkum fid-dīni wa akhrajūkum min diyārikum wa ẓāharū ‘alā ikhrājikum an tawallauhum, wa may yatawallahum fa’ulā’ika humuẓ-ẓālimūn(a).

Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarangmu (berteman akrab) dengan orang-orang yang memerangimu dalam urusan agama, mengusirmu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) dalam mengusirmu. Siapa yang menjadikan mereka sebagai teman akrab, mereka itulah orang-orang yang zalim.

Oleh karena itu, makna fitrah pada selebrasi Idulfitri yang berarti kesucian ini pada akhirnya pun dapat kita raih bukan hanya dari kesadaran diri atas dosa-dosa ‘ubudiyah. Baik yang kita sengaja atau pun tidak.

Tetapi kesucian tersebut juga dapat kita raih dengan memulai menyadari bahwa berlaku baik pada tetangga yang juga berperilaku baik. Entah itu memiliki keyakinan yang sama apalagi yang berbeda keyakinan dengan kita adalah salah satu hal yang Rasulullah contohkan. Hingga Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-Amin karena Nabi selalu berkata benar, tidak berbohong, amanah, jujur, menyambung persaudaraan, menghormati tamu, dan menolong orang (HR. Bukhari Muslim) tanpa membedakan apakah ia muslim atau non-muslim.

Nilai Toleransi dalam Sekaleng Biskuit Khong Guan

Maka manfaatkanlah momen Idulfitri ini untuk meraih fitrah diri dengan mengikis benteng-benteng intoleransi di dalam diri dan hati kita. Perlahan bertoleransi dan saling menjadi pribadi yang lebih baik lagi untuk dapat menerima perbedaan. Tujuannya agar dapat hidup di lingkungan yang sama dengan perasaan yang saling membuat nyaman.

Seperti adab bertetangga yang dianjurkan oleh Imam Ghazali. Yaitu mendahului berucap salam, tidak lama-lama berbicara, tidak banyak bertanya, menjenguk yang sakit, berbela sungkawa kepada yang tertimpa musibah.”

Tanpa kehadiran hari raya Idulfitri, mungkin sekaleng biskuit Khong Guan berisi toleransi ini tidak akan pernah hadir. Mengingat masing-masing dari kita kerap ragu untuk memulai berbuat baik. Apalagi untuk sesama yang berbeda keyakinan walau hanya untuk saling bertegur sapa.

Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar

Laa-ilaa-ha-illallahu Allahu Akbar

Allahu akbar wa lillahil-hamd.

Selamat berlebaran, semoga kita semua mendapatkan fitrah yang hakiki di Idulfitri 1444 H ini. Wallahu a’lam. []

Tags: Biskuit Khong GuanHampersHari Raya Idul Firi 1444 Hlebarantoleransi
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui iffiarahman@gmail.com.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID