• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Gerakan KUPI Dan Upaya Pencegahan Perkawinan Anak di Indonesia

Upaya edukasi dan sosialisasi sederhana, juga bagian dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan secara konsisten, mampu memberikan pengaruh positif terhadap pencegahan perkawinan anak

Firda Imah Suryani Firda Imah Suryani
14/06/2023
in Personal
0
Pencegahan Perkawinan Anak

Pencegahan Perkawinan Anak

533
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 2023 data Komnas Perempuan mencatat tentang Perkawinan Anak merupakan Praktik Berbahaya, yang menghambat Indonesia Emas 2045. Bahkan  sampai hingga saaat ini semakin terlihat bahwa, praktik-praktik perkawinan anak sangatlah merugikan perempuan, dan merampas hak-haknya. Yakni hak pendidikan, hak reproduksi, bahkan lebih jauh hak hidup bagi perempuan itu sendiri.

Berdasarkan data Pengadilan Agama atas permohonan dispensasi perkawinan anak, tercatat sebanyak 65.000 kasus pada tahun 2021, dan 55.000 permohonan pada tahun 2022. Pengajuan dispensasi perkawinan pada usia muda terutama penyebabnya karena pemohon sebab mengalami kehamilan tidak diinginkan (KTD). Selain itu faktor pendorong dari orang tua yang menginginkan anaknya segera menikah. Tentu hal tersebut sangat memprihatinkan.

Secara sosial, pernikahan anak sangat rentan memunculkan perceraian. Bahwa 22 persen  perempuan yang menikah di bawah usia 18 tahun berakhir dengan perceraian mencapai 50%. (Indonesia Demographic and Health Survey, 2012). Pernikahan anak juga bisa berakhir dengan perceraian sebelum menginjak setahun usia pernikahan mereka, kerentanan terjadinya KDRT, dan pemaksaan hubungan seksual.

Terpaksa Menjadi Dewasa

Dalam usia masih anak-anak, mereka dipaksa keadaan menjadi dewasa dengan kemampuan pengasuhan yang sangat terbatas. Pada aspek kesejahteraan, pernikahan anak berhubungan dengan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, dan sulit untuk mencapai kesejahteraan yang baik.

Hal ini berbanding lurus dengan kebijakan pendidikan di mayoritas sekolah yang menutup akses bagi perempuan yang sudah menikah sebelum usia 18 tahun. Sehingga mereka berpeluang kecil untuk meningkatkan kesejahteraan baik melalui bekerja maupun menjadi pengusaha. Hingga akhirnya mereka menjadi sangat miskin. Yakni 29,9 persen dan miskin 28,8 persen (BPS dan UNICEF, 2016)

Baca Juga:

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Tentu praktik berbahaya tersebut perlu upaya pencegahan perkawinan anak, dan gerakan kongkrit. Jika merujuk Fatwa KUPI I di Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan Ciwaringin, Cirebon, pada 2017 tentang praktik kawin anak, maka ulama KUPI dengan tegas meminta pemerintah Indonesia mencegah dan menghapus perkawinan di bawah umur. Sebab terbukti membawa kerugian dalam pernikahan.

Gerakan ulama perempuan telah memiliki momentum sejarah yang baik sekali saat untuk melakukan pencegahan perkawinan anak yang sangat krusial ini. Di mana semua berorientasi pada perempuan, tentu paradigma dan metodologi fatwa khas KUPI menjadi modal untuk menolak perkawinan anak. Tidak hanya itu saja  peran dan partisipasi aktif anak muda pada gerakan-gerakan Ulama Perempuan ke depan harapannya menjadi semangat baru wajah dakwah kekinian untuk mencegah perkawinan anak terjadi.

Gerakan Kolaborasi

Melalui kolaborasi dari gerakan pemuda harapannya akan memiliki posisi negosiasi yang tinggi. Di tengah upaya Indonesia menemukan model pemerintahan dan demokrasi yang lebih solutif.  Pemuda tentu hadir memulai perbincangan tentang wacana politik. Sehingga keinginan banyak pemuda diperhitungkan dalam keputusan negara.

Pemuda punya potensi untuk melakukan perubahan. Yakni dengan pelibatan anak muda yang miliki pengetahuan agama dan memiliki keberpihakan pada perubahan dan mampu menguasai media digital.

Media digital sebagai alat untuk menjangkau masyarakat agar lebih mudah menerima edukasi tentang bahaya dan dampak berbahaya dari perkawinan anak. Upaya edukasi dan sosialisasi sederhana, juga bagian dari usaha-usaha kecil yang kita lakukan secara konsisten, mampu memberikan pengaruh positif terhadap pencegahan perkawinan anak.

Yakni dengan memberi penekanan bahwa menghindari perkawinan anak adalah upaya kolektif untuk menciptakan kesejahteraan dan memastikan masa depan yang lebih baik. Sehingga sudah selayaknya para pembaca bisa ikut serta mengkampanyekan pencegahan perkawinan anak demi kebaikan bersama.

Gerakan yang dilakukan jaringan muda  semakin menguatkan gerakan yang KUPI lakukan untuk mencegah perkawinan anak. KUPI menjadi ruang perjumpaan pemikiran dan gagasan orang-orang yang memiliki komitmen besar pada nilai kemanusiaan, perdamaian dan keadilan. KUPI menyadarkan kita, bahwa perempuan juga bisa memberikan kontribusi dalam membangun peradaban bangsa dan dunia. []

 

 

 

Tags: Fatwa KUPIJaringan KUPIKUPI MudaPencegahan Perkawinan AnakStop Kawin Anakulama perempuan
Firda Imah Suryani

Firda Imah Suryani

Saya perempuan bukan aib masyarakat, bukan juga orang kriminal.  Pengemar musik indie dan pemakan sayuran.

Terkait Posts

Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version