• Login
  • Register
Kamis, 22 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Prof. Dr. KH. Chozin Nasuha: Bersahaja dan Sederhana

Mubadalah Mubadalah
01/06/2022
in Aktual
0
Chozin

Chozin

162
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya termasuk orang yang merasa rugi sekaligus kehilangan karena belum banyak menimba ilmu dari Prof. Dr. KH. Chozin Nasuha–selanjutnya Prof. Chozin. Berita duka itu sampai ke tangan saya petang hari, melalui salah satu grup WhatsApp, bahwa Prof. Chozin telah wafat pada hari Selasa 30 Mei 2017, sekitar pukul 17.00 WIB di Arjawinangun, komplek Pesantren Daar Al-Tauhiid.

Menurut beberapa komentar teman di media sosial, beliau wafat setelah pulang dari aktivitas di Sumber. Selepas sampai rumah beliau tampak istirahat, tidur, mungkin kelelahan, tetapi kemudian saat hendak dibangunkan, beliau sudah tidak dalam keadaan bernyawa. Prof. Chozin yang bersahaja dan sederhana itu wafat, meninggalkan kita, para santri dan keluarga besarnya. Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.

Meskipun saya tidak terlalu akrab dengan beliau, saya beberapa kali terlibat bertegur-sapa dengan beliau. Terakhir, bersamaan dengan acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy, Babakan, Ciwaringin. Saat itu, saya masih ingat betul, kami (saya dan salah seorang teman) baru saja selesai mengambil jatah makan siang. Duduk di kursi peserta, lalu di saat yang sama sedang berada Prof. Chozin. Teman saya malah ‘nyerocos’ memberendel Prof. Chozin dengan sejumlah pertanyaan tentang–kalau tidak keliru–soal Pancasila. Saya takjub, beliau menjawabnya dengan rinci dan sabar.

Prof. Chozin begitu bersahaja dan sederhana. Dalam beberapa kesempatan, beliau selalu tampak apa adanya. Berpakaian batik atau kemeja kotak-kotak berlengan panjang yang jauh kelihatan mahal. Betul-betul sederhana, dibalut dengan celana panjang khas orang tempo dulu.

Manakala berbicara serius, bernada empuk dan lugas. Beliau seorang ahli tafsir Al-Qur’an, sekaligus penggagas teori epistemologi tafsir emansipatoris dalam kerangka keilmuan di kampus di mana ia bertugas. Beliau terncatat sebagai seorang Guru Besar di UIN Sunan Gunung Djati, Bandung dan pernah didaulat menjadi Rektor pertama Institut Studi Islam Fahmina (ISIF). Kampus idaman beliau, berikut KH. Husein Muhammad, KH. Marzuki Wahid dan Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir sebagai kampus berbabis riset dan transformasi sosial.

Baca Juga:

Saya pernah membeli buku berjudul ‘Diskursus Kitab Kuning: Pesantren dan Pengembangan Ahlus As-Sunnah wa Al-Jamaah’ (2015). Saya lahap membacanya dan sekaligus ingin mengapresiasi beliau bahwa Prof. Chozin begitu konsen dalam penguatan ideologi Aswaja sebagai ideologi yang dikembangkan pesantren-pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.

Secara mengesankan beliau mengupas genealogi keilmuan Aswaja dengan cermat, berikut hal-hal yang memperkuat ideologi ini misalnya kitab kuning, tradisi keilmuan pesantren dan metodologi pengembangan Aswaja. Prof. Chozin mampu menyelaraskan ideologi dan jejak-jejaknya sampai pada Pesantren-pesantren lokal di Cirebon, yakni Pesantren Arjawinangun, Pesantren Babakan-Ciwaringin, Pesantren Jatisari Plered, Buntet Pesantren sampai jejak keilmuan Aswaja Prof. Chozin yang sambung-menyambung.

Prof. Chozin yang saat itu menjadi Rektor ISIF mampu meracik ideologi Aswaja dengan cita-cita kampus yang dinahkodainya. Beliau menulis dalam buku itu: “Munculnya pemikiran Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) bahwa Aswaja dapat berkembang menjadi ilmu didorong oleh dua hal pokok, yaitu pemikiran kritis dan kesadaran adanya kesenjangan antara Aswaja yang ideal dan Aswaja secara historis. Meskipun dua model Aswaja itu tidak beriringan, tetapi bisa dijadikan sebagai dasar masuknya Aswaja model keilmuan tertentu dalam Islam.”

Lebih lanjut Prof. Chozin menegaskan, bahwa pekerjaan ini sangat panjang, karena masih banyak memerlukan penelitian dengan berbagai pendekatan filosofis, yuridis, teologis, logis, atau pendekatan historis, antropologis, sosiologis, psikologis, fenomenologis dan lain sebagainya. (Hal. 53).

Inilah bentuk keseriusan Prof. Chozin dalam mengembangkan ideologi Aswaja di ranah Perguruan Tinggi. Ini juga sekaligus bukti bahwa Prof. Chozin merupakan intelektual pesantren yang punya integritas keilmuan yang tinggi. Maka dari itu atas wafatnya beliau, saya kuatir komitmen dan integritas keilmuan beliau akan mandeg. Tetapi saya yakin, jasa Prof. Chozin untuk ISIF sangat besar. Semoga para mahasiswa dan koleganya di ISIF akan dapat meneruskan proyek besar keilmuannya yang penting ini.

Akhirnya, saya ingin menutup catatan ini dengan doa. Semoga Prof. Chozin husnul khaatimah, diterima segala amal ibadah dan diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah. Semoga keluarga besar beliau dapat menerima takdir Allah ini dengan ikhlas dan sabar. Semoga akan lahir para intelektual-intelektual muda sekaliber Prof. Chozin. Aamiin.

Wallaahu a’lam.

Mamang M Haerudin (Aa), Pesantren Bersama Al-Insaaniyyah, 31 Mei 2017, 03.40 WIB.

Tags: Guru besar tafsir Al-Qur'anKiai Chozin Nasucha Meninggal
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jalan Mandiri Pernikahan

    Jalan Mandiri Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah untuk Si Bungsu: Budaya Nusantara Peduli Kaum Rentan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Jenis KB Modern

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud
  • KB dan Politik Negara
  • “Normal” Itu Mitos: Refleksi atas Buku Disabilitas dan Narasi Ketidaksetaraan
  • 5 Jenis KB Modern
  • Jalan Mandiri Pernikahan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version