• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Beragam Bentuk Penghormatan Kepada Nabi Muhammad Saw

Raja al-Muzhaffar Abu Sa'id Kaukibri, adalah orang pertama yang menyelenggarakan peringatan kelahiran Nabi secara megah dan besar-besaran.

Redaksi Redaksi
04/09/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Penghormatan Nabi

Penghormatan Nabi

686
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa ayat al-Qur’an menegaskan ada beberapa ayat di atas ini memberi inspirasi kuat di dada masyarakat muslim untuk mencari cara bagaimana memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw.

Kemudian, bagaimana cara mengingat Nabi Muhammad Saw, bagaimana cara menghormat dan memuliakan utusan Tuhan yang terakhir ini. Ini tentu pada akhirnya diarahkan untuk mengikut jejak langkah Nabi.

مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ

Artinya: Al-Qur’an menyatakan: Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (QS. al-Nisa (4): 80)

Pertanyaan utamanya adalah siapakah di antara kaum muslimin yang mengawali peringatan atas kelahiran Nabi ini. Ada sejumlah informasi mengenai hal ini. Antara lain Imam al-Suyuthi.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Seksualitas Perempuan dalam Fikih: Antara Penghormatan dan Subordinasi

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Ia menginformasikan kepada kita bahwa penguasa Irbil, sebuah kota yang terletak di negara Irak bagian utara, Raja al-Muzhaffar Abu Sa’id Kaukibri, adalah orang pertama yang menyelenggarakan peringatan kelahiran Nabi secara megah dan besar-besaran.

Perayaan Maulid Nabi Saw

Perayaan ini dihadiri oleh para pejabat kerajaan, para ulama dari berbagai disiplin ilmu dan para kaum sufi.

Kehadiran para ulama dan kaum sufi ini dipandang bahwa mereka menganggap perayaan atau peringatan tersebut sah adanya, tak melanggar aturan agama.

Mereka menganggap perayaan ini adalah sesuatu yang baik, meski tak pernah Nabi atau para sahabatnya lakukan. Karena itu adalah sebuah cara belaka, tak lebih.

Ibn Khallikan, dalam kitab Wafayat al-Ayan:

“Imam al-Hafizh Ibn Dihyah, seorang tokoh ulama termasyhur, datang dari Maroko menuju Syam dan kemudian ke Irak. Ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 Hijrah, beliau mendapati Sultan al-Muzhaffar. Raja Irbil tersebut memberikan perhatian sangat besar terhadap perayaan Maulid Nabi.”

Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul al-Tanwir Fi Maulid al-Basyir an-Nadzir. Karya ini dipersembahkan untuk Sultan al-Muzhaffar, dan sang Sultan memberinya 1.000 dinar.

Pandangan yang populer menyebutkan bahwa orang pertama merayakan Maulid Nabi adalah Salahuddin al-Ayyubi, atau lebih kita kenal dengan panggilan Sultan Saladin (tahun 580 H/1184), panglima perang yang sangat masyhur itu. []

Tags: bentukberagammenghormatiNabi Muhammad SAWpenghormatan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID