• Login
  • Register
Jumat, 18 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Nama-nama Perempuan Ulama yang Memiliki Pengaruh dalam Islam

“Ia (Imam asy-Syafi'i) adalah orang yang paling sering bersama Sayyidah Nafisah dan mengaji kepadanya, justru pada puncak kariernya sebagai ahli hukum terkemuka dan memiliki kedudukan terhormat.”

Redaksi Redaksi
10/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan Ulama

Perempuan Ulama

2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa banyak nama-nama perempuan ulama yang cemerlang. Beberapa di antaranya ialah Sayyidah Nafisah (w. 208 H), cicit Nabi Muhammad Saw.

Namanya dikenal sebagai perempuan cerdas, sumber pengetahuan keislaman (nafisah al-‘ilm), pemberani, sekaligus ‘abidah zahidah (tekun menjalani ritual dan asketis).

Sebagian orang bahkan mengategorikannya sebagai waliyullah perempuan dengan sejumlah keramat. Ia adalah guru Imam asy-Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal.

Disebutkan bahwa Imam asy-Syafi’i adalah ulama yang paling sering bersamanya dan mengaji kepadanya, padahal ia seorang ahli fiqh besar:

“Ia (Imam asy-Syafi’i) adalah orang yang paling sering bersama Sayyidah Nafisah dan mengaji kepadanya, justru pada puncak kariernya sebagai ahli hukum terkemuka dan memiliki kedudukan terhormat.”

Baca Juga:

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

Bahkan, disebutkan:

“Pada bulan Ramadhan, Imam asy-Syafi’i juga sering kali shalat Tarawih bersama Sayyidah Nafisah di masjid perempuan ulama ini.”

Ibnu Arabi adalah sufi terbesar (asy-syekh al-akbar) sepanjang zaman. Kebesarannya ia peroleh dari kaum perempuan. la banyak menimba ilmu dari mereka (kaum perempuan).

Pandangan-pandangannya tentang teori “wahdah al-wujud” memperoleh inspirasi dari perempuan. Setidaknya, ada satu orang perempuan ulama.

Pertama, Fakhr an-Nisa. Perempuan ini adalah sufi terkemuka dan idola para ulama laki-laki dan perempuan.

Ibnu Arabi mengatakan, “Aku datang menemuinya, untuk mendengarkan tutur katanya, karena riwayat haditsnya, kelas tinggi. Ketika pertama kali aku mendengarnya, aku menulis surat kepadanya:

“Keadaanku dan keadaanmu dalam soal riwayat adalah sama. Tujuanku ke sini hanyalah untuk menambah ilmu dan mengamalkannya.”

Kepada perempuan ulama ini (Fakhr an-Nisa), Ibnu Arabi mengaji kitab hadits Sunan at-Tirmidzi.

Ibnu Arabi mengatakan, “Aku mendengar/mengaji Sunan at-Tirmidzi (hadits-hadits riwayat Imam Tirmidzi) kepada orang Makkah yang menjadi imam masyarakat di negeri yang aman damai.” []

Tags: islammemilikiNama-namaPengaruhperempuanulama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Ibnu Rusyd tentang

Membaca Ulang Pandangan Ibnu Rusyd tentang Perempuan

17 Juli 2025
Merendahkan Perempuan

Merendahkan Perempuan adalah Tanda Pikiran yang Sempit

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sirkus

    Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mu’adzah Al-Adawiyah: Guru Spiritual Para Sufi di Basrah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina
  • Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?
  • Mengantar Anak Sekolah: Selembar Aturan atau Kesadaran?
  • Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID