• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Serial TV Gadis Kretek: Memotret Dinamika Perempuan Melawan Stigmatisasi

Betapapun besar prestasi perempuan dan talentanya, ia tetap kita pandang sebelah mata jika ia belum menikah

Hasna Azmi Fadhilah Hasna Azmi Fadhilah
06/11/2023
in Film, Rekomendasi
0
Gadis Kretek

Gadis Kretek

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –  2 November lalu, Netflix meluncurkan serial TV baru yang mengangkat cerita dari novel best seller karangan Ratih Kumala, “Gadis Kretek”. Mengambil judul sama dengan novel, Gadis Kretek versi layar kaca menyuguhkan plot yang dinamis dan tak kalah seru dengan versi cetak.

Alur Cerita Gadis Kretek

Alkisah, seorang pebisnis rokok sukses bernama Soeraja (Pritt Timothy) yang menderita sakit menahun tiba-tiba mengigau dan berkali-kali menyebut nama ‘Jeng Yah’. Mendengar sang ayah meracau, Lebas (Arya Saloka), anak bungsu Soeraja justru pensaran. Kenapa sang ayah memanggil-manggil Jeng Yah, yang bukan nama ibunya. Rasa penasaran itu lah yang kemudian disambut oleh ayahnya yang meminta Lebas untuk mencari Jeng Yah Ke kota M.

Sesampainya di Kota M, pencarian Jeng Yah membuat Lebas bertemu dengan Arum (Putri Marino). Pertemuan ini lalu membawa keduanya untuk menyibak siapa sejatinya Jeng Yah dan apa relasinya dengan Arum dan Lebas. Mengambil setting masa kini dan masa lalu, alur cerita Gadis Kretek membawa kita untuk menggali lebih dalam bagaimana intrik bisnis dan dinamika industri rokok dari masa ke masa.

Tak hanya itu, Jeng Yah, yang bernama lengkap Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) juga menampilkan sosok perempuan Jawa yang tak pantang menyerah. Meski ia kerap berhadapan dengan tradisi kaku yang membelenggunya. Dalam seri maupun novelnya, Dasiyah tergambarkan sebagai perempuan yang bertalenta dan cerdas yang membantu ayahnya menjalankan industri rokok rumahan.

Meski Dasiyah adalah sosok perempuan dengan talenta bisnis yang mumpuni, dan cermat dalam meracik saus rokok. Semua ide cemerlangnya hanya dapat sang ayah Idroes Muria (Rukman Rosadi) yang memahaminya. Tiap kali membuatkan rokok, Idroes mengakui bahwa putrinya memiliki bakat terpendam sebagai peracik saus rokok yang luar biasa. Namun sayangnya, talenta Dasiyah terabaikan oleh industri.

Baca Juga:

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Stigma Lajang

Bagi pelaku usaha rokok, tabu hukumnya perempuan meracik saus. Jangankan meracik, masuk ke dalam tempat peracikan saus saja, bisa dicibir habis-habisan. Banyak laki-laki yang berkecimpung dalam industri kretek meyakini bahwa sentuhan perempuan bisa membuat kretek jadi asem, dan tidak enak dinikmati.

Oleh karenanya, perempuan hanya boleh sebatas melinting rokok semata. Perempuan dianggap tabu sebagai peracik atau dalang di belakang racikan industri kretek.

Tak hanya larangan dalam meracik saus, Dasiyah juga terus terbayangi status lajang yang ia sandang. Meski ia pandai membantu jalan usaha sang ayah, ia terus dirongrong untuk segera menikah. Sebab, walau ia taktis dalam berbisnis, ia belum mereka katakan sebagai perempuan ideal yang mengabdikan hidup pada pasangan melalui 3M: macak (pandai bersolek), manak (bisa hamil dan memberikan keturunan), masak (terampil memasak).

Tekanan yang ia hadapi meski sulit, tak membuat Dasiyah bergeming, ia terus-terusan meracik saus meski diam-diam. Ia merasa bahagia, dan terbebas ketika mampu membuat racikan yang enak ia nikmati.

Kelihaian Dasiyah untuk meracik saus kretek tak bisa terlepas dari jasa Soeraja muda (Ario Bayu). Soeraja yang paham akan talenta Dasiyah terus menyemangatinya untuk berkarya. Meski Dasiyah kerap menerima stigma buruk ketika menyelinap ke dapur saus kretek.

Domestikasi dan Tabu Perempuan

Diskriminasi perempuan yang Dasiyah alami hingga kini masih terasa di kehidupan kita sekarang. Banyak perempuan yang bertalenta di dunia ‘maskulin’ kerap tidak dianggap bakatnya hanya karena ia perempuan. Belum lagi persoalan status personal yang melekat padanya.

Betapapun besar prestasi perempuan dan talentanya, ia tetap kita pandang sebelah mata jika ia belum menikah. Bahkan usaha keras yang ia kerjakan kerap mendapat tudingan sebagai penyebab status kesendiriannya.

Padahal pertimbangan dan keputusan untuk menikah adalah satu hal yang kompleks. Banyak perempuan menanggung beban ganda keluarganya. Mayoritas perempuan di Indonesia bahkan termasuk generasi sandwich, di mana mereka bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga bagi keluarganya.

Belum lagi persoalan perempuan kepala rumah tangga, di mana mereka harus berjuang sendiri untuk menafkahi anggota keluarganya tanpa dukungan pasangan.

Oleh karena itu, melanggengkan stereotyping kepada perempuan hanya berdasarkan 3M sama saja dengan meneruskan tradisi kuno memarjinalkan kaum hawa. Selain berpotensi menurunkan kesehatan mental perempuan, potensi besar perempuan tidak akan berkembang dan justru secara jangka panjang akan berdampak negatif pada Pembangunan SDM ke depannya.

Untuk mencegah stigmatisasi dan marjinalisasi perempuan seperti yang Jeng Yah alami, kita tentunya patut mencontoh sikap sang ayah Idroes dalam membesarkan putrinya.

Meski ia bukan sosok ayah yang sempurna, ia selalu membebaskan putrinya untuk mengembangkan potensinya, itu menjadikan Dasiyah tumbuh sebagai gadis yang berani. Di mana ia berani berpendapat di tengah norma sosial yang melihat perempuan sebagai konco wingking semata. []

Tags: Film NetflikGadis KretekperempuanReview Filmstigma
Hasna Azmi Fadhilah

Hasna Azmi Fadhilah

Belajar dan mengajar tentang politik dan isu-isu perempuan

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Perempuan Fitnah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version