• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Lebih Dekat Huda Sya’rawi

Lebih jauh, Huda Sya'rawi merasakan sendiri perlakuan tidak adil terhadap perempuan di rumahnya. Adik laki-lakinya lebih diistimewakan daripada dirinya, hanya karena ia perempuan.

Redaksi Redaksi
17/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Huda Sya'rawi

Huda Sya'rawi

771
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di Mesir dan dunia Arab, nama Huda Sya’rawi sangatlah populer sebagai pemimpin kaum feminis. Ia lahir di Menya dari keluarga bangsawan, terhormat, dan kaya raya.

Nama aslinya jalah Nur Huda Sulthan. Ayahnya, Sultan Pasya, dikenal sebagai tuan tanah dan administrator provinsi.

Saat Huda Sya’rawi masih muda, sang ayah meninggal dunia. Ibunya, Iqbal Hanim, kemudian menggantikan kedudukan ayahnya.

Pada usia masih sangat muda, tiga belas tahun, Huda Sya’rawi dinikahkan dengan Ali Sya’rawi, sepupunya. Ia tak bisa menolak permintaan ibunya, meski ia tak ingin dan tak suka atas perkawinan tersebut.

Maka, setahun dalam relasi suami istri yang tak bahagia, ia minta pisah ranjang. Ia kemudian aktif dalam diskusi-diskusi yang membincangkan keadaan dan nasib perempuan di negaranya, Mesir. Ia merasakan betapa masyarakat mendiskriminasikan hak-hak perempuan.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Lebih jauh, Huda Sya’rawi merasakan sendiri perlakuan tidak adil terhadap perempuan di rumahnya. Adik laki-lakinya lebih diistimewakan daripada dirinya, hanya karena ia perempuan.

Ia juga memanfaatkan waktu pisah ranjang dengan suaminya untuk belajar seni. Saat ia mengunjungi Alexandria, ia banyak membaca, belajar, dan berdiskusi.

Di tempat ini, ia bertemu dengan perempuan asing dari Prancis yang menginspirasinya untuk melakukan perubahan.

Pada 1900, atas desakan keluarga, Huda Sya’rawi kemudian melanjutkan pernikahannya yang terhenti selama tujuh tahun.

la mempunyai dua orang anak laki laki dan perempuan. Pada tahun yang sama, ia bersama teman-teman perempuannya menyelenggarakan kuliah umum untuk kaum perempuan, bertempat di Universitas Kairo.

Kadang-kadang di kantor surat kabar al-Jaridah. Selanjutnya, ia terlibat dalam pendirian organisasi yang mereka sebut “Al-Ittihad an-Nisa’i” (Persatuan Perempuan) dan “Jam’iyah ar-Raqi al-Adabiyah li as-Sayyidat al-Mushrityah” (Organisasi Para Sastrawan Perempuan Mesir). []

Tags: dekatHuda Sya'rawiLebihmengenal
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Fondasi Mental Anak

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

19 Juli 2025
Karakter Anak yang

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

19 Juli 2025
Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?
  • Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh
  • Tantangan Menghadapi Diskriminasi Terhadap Penganut Penghayat Kepercayaan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi
  • Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ
  • Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID