Mubadalah.id – Setelah tahapan memberikan ASI, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtua dalam merawat dan membesarkan bayinya hingga tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Salah satunya adalah orang tua wajib memberikan makanan yang bergizi dan halal kepada anak-anaknya.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Hadis bahwa hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua adalah mendapatkan makanan yang baik, yang dihalalkan oleh syariat Islam.
Kehalalan makanan bagi anak-anak harus mendapat perhatian sejak mereka masih dalam kandungan ibunya, maupun setelah lahir. Dan bahkan ketika mereka tumbuh dewasa.
Selain halal, makanan hendaknya memenuhi standar gizi yang tubuh butuhkan, sesuai dengan masanya. Anak-anak terutama yang masih balita sangat memerlukan makanan bergizi tinggi dapat membantu mempercepat proses pertumbuhan dan kecerdasan otaknya.
Karena faktor gizi dan kesehatan anak-anak itulah, Islam mewajibkan suami yang menceraikan istrinya untuk tetap menyuplai kebutuhan hidup dan keuangan yang diperlukan oleh ibunya guna memenuhi kebutuhan hidup anaknya yang belum dewasa.
Kewajiban Orang Tua
Kewajiban orang tua memberikan kepada anak-anaknya makanan yang baik dan halal, dan menghindari cara-cara yang telah syariat Islam larang. Misalnya, dengan mencuri, korupsi, menerima suap, dan memperoleh bayaran dari melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji lainnya.
Islam bahkan menganjurkan umatnya untuk tidak memakan-makanan yang tergolong syubhat, yakni tidak jelas halal atau haramnya. Jika mendapatkan sesuatu yang syubhat, sebaiknya kita tinggalkan supaya terhindar dari hal-hal yang Islam haramkan.
Dalam kondisi normal, sangat banyak jenis makanan dan minuman halal di sekeliling tempat tinggal kita yang dapat kita pilih untuk dimakan sesuai dengan selera kita.
Menurut para ulama, perut yang penuh dengan makanan haram akan cenderung untuk melakukan perbuatan terlarang dan menuruti kehendak hawa nafsu, yakni nafsu yang senantiasa ingin berbuat kerusakan.
Sebaliknya, perut yang penuh dengan makanan halal akan mendatangkan suatu ketenangan dan kepatuhan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Serta mendekatkan diri kepada-Nya setiap saat.
Menurut para ahli tasawuf, keuntungan mengonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara halal, antara lain di kemudian hari, api neraka tidak mau menjilat jasad kita yang sumber kehidupannya dari makanan yang halal. []