• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menghabiskan Banyak Uang untuk Pesta Pernikahan: Jangan Ya Dek Ya

Hal yang paling kita khawatirkan dari perjalanan hubungan salah satu satunya adalah memasuki proses penyelenggaran pesta pernikahan

Aslamiah Aslamiah
14/08/2024
in Personal, Rekomendasi
0
Pesta Pernikahan

Pesta Pernikahan

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tulisan ini saya persembahkan untuk kamu pejuang halal yang sedang merencanakan menikah dengan anggaran terbatas tanpa bantuan orang tua. Namun ingin menciptakan kesan yang baik untuk wedding dream mu. Tentu tulisan ini tidak related untuk kalian yang ingin menikah sudah terfasilitasi oleh orang tua, namun jika ingin mengintip tulisan ini sangat saya persilahkan. 

Hal yang paling kita khawatirkan dari perjalanan hubungan salah satu satunya adalah memasuki jenjang yang serius yaitu proses penyelenggaran pesta pernikahan. Dalam hal ini beban antara laki-laki dan perempuan berbeda, laki-laki kita bebankan untuk memberikan mahar kepada perempuan. Belum bertambah lagi hal-hal lainnya yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

Ada yang gagal menikah karena permintaan mahar dari keluarga calon mempelai perempuan yang tidak tersanggupi oleh calon mempelai laki-laki dan keluarganya. Ada pula kasus gagal menikah di hari H padahal semuanya sudah tersedia baik konsumsi, dekorasi, dan lainnya. Kenapa bisa begitu ya? 

Hemat Budget dalam Merencanakan Pernikahan

Dalam tulisan ini penulis mencoba memberikan sedikit perspektif dan tips bagaimana menghemat budget untuk calon pengantin yang sedang merencanakan pernikahan. Pertama, menormalisasi bahwa menikah dengan sederhana adalah bukan sesuatu yang buruk, sebab itu pilihan.

Hal ini penting untuk meringankan ekspektasi kedua pihak terhadap pesta pernikahan yang diharapkan. Setelah menikah, itulah pesta yang sesungguhnya. Bagaimana gaya hidup yang akan kita pilih, tempat tinggal, tabungan, perencanaan memiliki anak, pendidikan anak dan lainnya yang merupakan proses panjang nantinya. 

Baca Juga:

Hiburan Walimah yang Meriah, Apakah Membawa Berkah?

Kalis Mardiasih: Yuk, Bicara Isu Sosial dan Politik di Meja Lebaran!

Buku Esok Jilbab Kita Rayakan, Kalis Mardiasih Membongkar Narasi Jilbab

Buku Perempuan [Bukan] Makhluk Domestik: Memaknai Ulang Pesta Pernikahan

Kedua, jika kalian menginginkan menikah suatu saat nanti walaupun tidak tahu kapan, mulailah menabung dan menyisihkan uang agar ketika tiba-tiba ada yang melamar, kamu tidak kaget, ini penting bagi perempuan. 

Ketiga, membuat timeline perencanaan menikah dari budget dan printilan lainnya sesuai dengan wedding dream kalian. Jika ada tuntutan dari orang tua untuk segera cepat maka komunikasikan dan negosiasikan pilihanmu kecuali orang tuamu mau membiayai semuanya.  

Keempat, sepakati nominal berapa kalian mampu untuk mengumpulkannya dalam durasi waktu tertentu. Ini juga kita sesuaikan dengan gaji masing-masing. Baut list tabungan dari kedua belah pihak, ingat adil belum tentu nominalnya sama ya. Bisa jadi gaji laki-laki dan perempuan berbeda maka kita sepakati bersama agar tidak merasa dirugikan dan diberatkan. 

Upayakan Pesta Pernikahan yang Inti-inti Saja

Kelima, setelah menentukan nominal maksimal, cari vendor-vendor di wilayah kalian. Bandingkan dari masing-masing vendor. Jika tidak sesuai dengan wedding dream yang kita harapkan, tidak masalah asalkan pilihan tersebut tidak terlalu buruk dan estimasi budgetnya masih bisa kita usahakan.

Prinsipnya adalah upayakan pesta pernikahan yang inti-inti saja, termasuk tidak ada bridesmaid tidak masalah. Kecuali cara pandangmu penting ada bridesmaid maka bisa disiasati atau subsidi silang dengan biaya lainnya. Misal mengurangi jumlah tamu juga akan mengurangi biaya konsumsi. 

Keenam, jangan lupa periksa kesehatan calon kedua mempelai, seperti check kondisi kesehatan reproduksi atau medical check up. Pastikan kamu dalam keadaan baik dan sehat untuk memulai perjalanan baru dengan pasangan yang kamu pilih untuk dijadikan sebagai teman hidup.

Kalau aku jangan lupa konseling pra-nikah ya, kesehatan mental juga perlu di cek apakah kamu dan pasanganmu ada hal yang belum terselesaikan di masa lalu termasuk luka masa lalu. Semoga konseling membantumu untuk menyadari setiap fase yang kamu tempuh untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Terakhir mengadopsi kalimat dari buku terbaru mas Agus Mulyadi “Kalau punya uang sedikit menikahlah dengan sederhana. Kalau punya uang banyak, menikahlah dengan agak meriah. Kalau tak punya uang sama sekali follow akun dukcapil atau fatayat Nu yang sering bikin event nikah massal gratis” hehehe. []

Tags: Agus MulyadiFilm Seni Memahami Kekasihkalis mardiasihPesta PernikahanResepsi Pernikahan
Aslamiah

Aslamiah

Seorang pembelajar di akar rumput, berfokus pada gender dan pembangunan sosial yang inklusif

Terkait Posts

Ancaman Intoleransi

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

5 Juli 2025
Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID