• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Frugal Living; Gaya Hidup Bijak yang Sering Dikasihani Banyak Orang

Hidup frugal living bukan berarti melupakan kesehatan. Periksa kesehatan rutin adalah hal yang penting

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
05/09/2024
in Personal
0
frugal living

frugal living

942
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya masih pakai motor supra X jadul di masa sekarang ini karena menganut frugal living. Dan karenanya banyak orang mengasihani saya, banyak juga yang berpikir saya ini kurang mampu. Meski kadang tidak setuju dengan pendapat mereka, tapi jujur saya merasa baik-baik saja menggunakan supra X jadul.

Yang pertama, motor ini belum pernah turun mesin, gak rewel, dan cukup kuat diajak nanjak dan jarak jauh. Memang modelnya sudah butut, tapi fungsinya masih jauh lebih oke daripada motor yang lain di rumah saya.

Beberapa kali juga saya diminta ganti motor saja, padahal saya menganut frugal living. Saya menggunakan sesuatu berdasarkan fungsinya, bukan modelnya. Misalnya tas eiger yang saya beli tahun 2008 masih awet sampai sekarang. Tentu tahun 2008, harga tas itu sangat mahal, namun faktanya bisa awet sampai belasan tahun. Begitu pula laptop merk thinkpad yang bertahan 10 tahun lebih.

Tentu model-model yang saya pakai itu sudah jadul sekarang ini, tapi semuanya masih berfungsi dengan baik. Dan mungkin karena hal ini, banyak orang kasihan pada saya. Padahal frugal living adalah gaya hidup yang ramah lingkungan dan tidak FOMO. Jika berpegang pada prinsip ini, maka hidup kita bisa terasa jauh lebih damai dan tidak takut ketinggalan. Bagaimana menerapkan frugal living?

  1. Fokus pada Fungsi bukan Gaya

Mau beli barang mahal? Tentu boleh, asalkan mahalnya sesuai dengan kualitasnya. Banyak sekali barang dengan harga mahal namun hanya digunakan untuk gengsi bukan karena kualitas dan fungsinya. Jika harga mahal itu sepadan dengan kualitas dan bisa dipakai bertahun-tahun maka barang itu sangat bernilai.

  1. Menggunakan Barang yang Masih Bisa Dipakai

Alih-alih mengoleksi barang, lebih baik kita menggunakan semua barang yang masih bisa dipakai. Jangan mudah membeli karena lucu atau murah. Bisa jadi barang tersebut tidak berguna untuk kita dan hanya akan menambah produksi sampah.

Baca Juga:

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

  1. Memilih Makanan yang Disuka

Seringkali kita melihat postingan makanan yang viral. Karenanya, banyak orang membeli makanan karena viral dan untuk pamer, bukan karena butuh dan suka.

  1. Menabung dan Berdonasi

Menghabiskan uang untuk membahagiakan kita tentu boleh, namun jangan sampai teralihkan. Jangan sampai kita menghabiskan uang berkedok membahagiakan diri, jangan sampai tidak punya tabungan dan lupa berdonasi.

  1. Hidup Bukan untuk Pamer

Dengan adanya media sosial saat ini, kita jadi mudah terprovokasi untuk pamer. Namun percayalah, jika kita menganut frugal living kita akan bangga dengan hidup yang kita jalani seperti biasa. Tidak dikejar-kejar viral ataupun pengakuan dari orang lain.

  1. Membeli karena Butuh bukan Ingin

Pastikan ketika akan membeli barang, kita tanya diri sendiri. Apakah barang ini kita butuhkan, atau sebenarnya hanya kita inginkan karena FOMO?

  1. Tidak pelit Terhadap Diri Sendiri

Seperti yang saya katakan di atas, kita harus membeli barang sesuai dengan fungsinya. Artinya kita jangan pelit terhadap diri sendiri. Kita boleh membeli barang mahal asalkan sesuai dengan fungsinya. Membeli barang yang berkualitas artinya kita tidak pelit pada diri sendiri.

Termasuk membeli makanan. Kita boleh membeli makanan yang mahal asalkan sehat dan bergizi. Misalnya membeli sayuran organik yang jelas sehat, atau peralatan masak yang aman untuk tubuh.

  1. Sebisa Mungkin Selaras dengan Alam

Menjadi frugal living berarti menjalani hidup yang hemat dan tidak berlebihan. Maka sebisa mungkin kita hidup selaras dengan alam dengan membeli barang yang ramah lingkungan, mengurangi produksi sampah, dan membeli barang dengan bijak.

  1. Membeli Barang yang Bermanfaat dan Awet

Seperti yang sudah-sudah, kita perlu membeli barang  yang  bermanfaat dan awet. Jika barang itu sudah kita ketahui kualitasnya dan bisa awet bertahun-tahun, maka kita boleh membelinya meski mahal. Karena artinya kita bisa menghemat uang lebih banyak lagi, daripada beli yang murah tapi setiap tahun harus ganti.

  1. Traveling dan Makan Enak Sesuai Porsi Diri

Frugal living bukan berarti tidak boleh traveling dan makan enak. Kita tetap bisa traveling kok. Yang penting travelingnya bukan karena FOMO, tapi karena kita memang membutuhkan refreshing dan perjalanan untuk menambah pengalaman. Membeli makanan enak juga  merupakan reward bagi kita, bukan sebuah pemborosan.

  1. Quality Time dan Staycation

Orang mungkin berpikir frugal living tidak butuh staycation dan quality time. Pendapat ini salah besar. Frugal living berarti menjalani hidup sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Jika staycation adalah salah satu sarana quality time bersama keluarga yang cukup terjangkau maka hal ini perlu dilakukan.

  1. Investasi untuk Pendidikan bukan Konsumtif

Investasi harus bersifat jangka panjang. Maka investasi untuk pendidikan diri dan anak adalah pilihan penting. Pendidikan akan membuka berbagai pengetahuan, tidak ada salahnya menghabiskan banyak uang untuknya. Sedangkan kebutuhan konsumtif hanya akan habis dalam sekejap.

  1. Mengutamakan Kesehatan

Hidup frugal living bukan berarti melupakan kesehatan. Periksa kesehatan rutin adalah hal yang penting. Jangan lupa periksa gigi rutin, kesehatan mental, dan jangan pernah mengabaikan keluhan-keluhan ringan. []

Tags: FOMOFrugal Livinggaya hidupkontenmedia sosialviral
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Beda Keyakinan

    Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID