• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Keberhasilan, kecerdasan dan kemampuan Shakira menjadi pemimpin yang baik adalah cerminan bahwa kepemimpinan, kecerdasan, dan tanggung jawab bukan hanya milik laki-laki.

Eka Nur Fauzia Rakhmah Eka Nur Fauzia Rakhmah
18/07/2025
in Publik
0
COC

COC

101
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ajang Clash of Champions (COC) yang diselenggarakan Ruangguru menjadi ruang kompetisi intelektual yang cukup bergengsi bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam berbagai tayangan di kanal YouTube dan aplikasi Ruangguru, COC menguji peserta dalam berbagai challenge yang seru, mulai dari hafalan ekstrem, hitungan cepat, hingga teka-teki logika.

Meski temanya hiburan edukatif, COC ternyata mampu memperlihatkan kemampuan laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan challenge-challenge tersebut. Uniknya di COC season-1, peserta yang memenangkan seluruh tantangan adalah perempuan, yaitu Shakira Amirah, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ia berhasil meraih poin tertinggi dengan menyelesaikan berbagai tantangan akademik yang diberikan oleh tim COC Ruangguru.

Tidak hanya itu, dalam banyak episode, Shakira juga tampil konsisten baik secara individu maupun dalam tantangan kelompok. Ia mendapat kepercayaan untuk memimpin timnya dalam beberapa babak, dan sukses mengordinasikan strategi dengan baik.

Keberhasilan, kecerdasan dan kemampuan Shakira menjadi pemimpin yang baik adalah cerminan bahwa kepemimpinan, kecerdasan, dan tanggung jawab bukan hanya milik laki-laki. Siapapun akan mampu melakukannya.

Baca Juga:

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

Sayangnya, di luar panggung kompetisi, realitas sosial belum seideal itu. Masih banyak perempuan yang sebetulnya mampu untuk bersaing dan menunjukan pengetahuan yang ia miliki. Namun, sering kali ia tidak mendapatkan panggung, atau bahkan mereka anggap tidak mampu.

COC sebagai Cermin Sosial

Kompetisi seperti COC seharusnya tidak berhenti hanya menjadi ajang hiburan edukatif. Tetapi juga menjadi ruang yang menyuarakan keberagaman pengalaman dan potensi manusia secara adil, termasuk bagi perempuan.

Sosok seperti Shakira Amirah bukan hanya menunjukkan bahwa perempuan mampu bersaing. Tetapi juga memiliki keberanian untuk membawa suara yang lebih besar dari dirinya sendiri. Ia menjadi simbol bahwa kecerdasan, empati, dan tanggung jawab bisa berjalan beriringan.

Namun, inspirasi dari Shakira harus kita baca bersamaan dengan kenyataan sosial yang masih timpang. Ketika satu perempuan mendapat ruang tampil dan bersinar, masih banyak perempuan lainnya yang harus berjuang keras untuk sekadar terakui keberadaannya. Dari ruang akademik hingga ruang kerja, masih ada diskriminasi, ketidakadilan, dan kekerasan yang perempuan hadapi.

Di sinilah pentingnya membangun ekosistem sosial yang tidak hanya memberi kesempatan, tapi juga perlindungan. Kesetaraan gender bukan hanya soal siapa yang menang, tapi siapa yang kita beri kesempatan untuk ikut bertanding.

Dan dalam konteks ini, agama, negara, dan masyarakat semestinya berjalan beriringan untuk membuka ruang itu secara adil.

COC hanyalah satu panggung kecil dari sekian banyak ruang hidup kita. Tapi dari panggung kecil itulah, kita bisa belajar bahwa perubahan dimulai dari siapa yang diberi tempat untuk bersuara. Dan saat perempuan diberi ruang itu—seperti Shakira—mereka tidak hanya akan bicara untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keadilan yang lebih besar.

Karena itu, mari kita dorong lebih banyak panggung-panggung lain yang memberi ruang bagi perempuan untuk tumbuh, bersinar, dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. []

Tags: Clash Of ChampionsCOCKecerdasanMengafirmasiPanggungperempuan
Eka Nur Fauzia Rakhmah

Eka Nur Fauzia Rakhmah

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Sirkus

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

17 Juli 2025
Disabilitas dan Kemiskinan

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

17 Juli 2025
Wonosantri Abadi

Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

17 Juli 2025
Zakat Profesi

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

16 Juli 2025
Representasi Difabel

Dari Layar Kaca ke Layar Sentuh: Representasi Difabel dalam Pergeseran Teknologi Media

16 Juli 2025
Sound Horeg

Sound Horeg: Antara Fatwa Haram Ulama’ dan Hiburan Masyarakat Kelas Bawah

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID