• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ajaran Islam: Ibadah Sosial dan Kemanusiaan Jauh Lebih Luas

Hal ini jelas menunjukkan bahwa perhatian Islam terhadap persoalan-persoalan publik jauh lebih besar dan lebih luas dari pada perhatian terhadap persoalan-persoalan personal

Redaksi Redaksi
05/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ibadah Sosial

Ibadah Sosial

826
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dari sumber-sumber Islam, baik al-Qur’an maupun hadits Nabi Saw. dan pendapat para ulama diketahui bahwa dimensi pengabdian atau ibadah sosial dan kemanusiaan dalam Islam sesungguhnya jauh lebih luas dimensinya dan lebih utama maknanya dibandingkan dengan dimensi ibadah personal.

Dalam teks-teks fiqh klasik, kita dapat melihat bahwa bidang ibadat (ibadah personal) merupakan satu bagian saja dari sekian banyak bidang keagamaan lain, seperti muamalat madaniyyah (hubungan sosial), munakahat (al-ahwal asy-syakhshiyyah), hukum keluarga, jinayat (pidana), qadha (peradilan), dan imamah atau siyasah (politik). Atau bahkan, al-‘alaqat addawliyyah (hubungan internasional).

Dalam buku-buku hadits, kita juga melihat bahwa bab ibadah personal jauh lebih sedikit dibanding bab-bab yang lain. Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari, sebuah kitab hadits paling populer. Termasuk misalnya, hanya mengupas persoalan ibadah dalam empat jilid dari dua puluh jilid yang menghimpun bab lainnya.

Hal ini jelas menunjukkan bahwa perhatian Islam terhadap persoalan-persoalan publik jauh lebih besar dan lebih luas dari pada perhatian terhadap persoalan-persoalan personal. Dan memang persoalan kehidupan manusia sangat luas dan terus menerus berkembang.

Dalam sebuah kaidah fiqh menyebutkan, “Al-Muta’addi afdhal min al-qashir.” (Amal ibadah yang membawa efek lebih luas lebih utama dari pada amal ibadah yang membawa efek terbatas).

Baca Juga:

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Tafsir Sakinah

Al-Ghazali mengungkapkannya dengan bahasa: “Al-naf’u almuta’addi a’zham min an-naf’ al-qashir.” (Ibadah yang memberi manfaat yang menyebar lebih agung. Hal ini apabila kita bandingkan dengan ibadah yang membawa manfaat kepada diri sendiri).

Terhadap persoalan tersebut, Abu Ishaq asy-Syirazi dan Imam al-Haramain mengatakan bahwa orang yang melaksanakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah). Bahkan acap kali memiliki nilai lebih tinggi ketimbang melaksanakan kewajiban individual (fardhu ‘ain). Karena kewajiban kolektif dapat membebaskan kesulitan banyak orang. []

Tags: Ibadah SosialislamkemanusiaanLebih Luas
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID