• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Alissa Wahid sebut Tunas GUSDURian 2022 Ibarat Kumpulan Sapu Lidi yang Kokoh

Lidi di sini bermakna sebagai anak-anak ideologis Gus Dur dan Ibu Sinta yang tersebar dan tersatukan menjadi sapu lidi dalam tunas GUSDURian. Mereka yang berhikmat terus menerus melayani Indonesia dengan tanpa pamrih

Redaksi Redaksi
15/10/2022
in Aktual
0
Alissa Wahid Tunas Gusdurian

Alissa Wahid Tunas Gusdurian

566
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan apresiasi kepada sekitar 1300 peserta tunas GUSDURian dan sejumlah tokoh lintas iman yang telah hadir dalam tunas GUSDURian 2022.

Alissa Wahid mengaku pada masa awal membangun GUSDURian hanya beberapa orang saja yang mau ikut bergabung, kalau diibaratkan generasi awal GUSDURian memang hanya sebatang sapu lidi.

Namun, lanjut Alissa Wahid, sebatang sapu lidi itu, kini kian bertambah satu demi persatu, hingga menjadi sapu lidi yang banyak dan kokoh.

“Seorang Alissa Wahid cuma sebatang lidi yang sangat mudah patah. Maka dari itu Alissa mencari lidi-lidi yang lain untuk dijadikan satu,” kata Alissa Wahid dalam rilis yang Mubadalah.id terima, pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

“Lidi di sini bermakna sebagai anak-anak ideologis Gus Dur dan Ibu Sinta yang tersebar dan tersatukan menjadi sapu lidi dalam tunas GUSDURian. Mereka yang berhikmat terus menerus melayani Indonesia dengan tanpa pamrih,” tambahnya.

Baca Juga:

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

Hifdh An-Nafs, Al-‘Aql dan An-Nasl dalam Interpretasi Gus Dur

Konsep Al-Ushul Al-Khamsah dalam Tafsir Gus Dur

Menurut Alissa Wahid, filosofi sapu lidi ini terbukti. Awal terbentuknya Jaringan GUSDURian ada sekitar 30 komunitas dan di acara tunas dulu hanya dihadiri seratusan peserta. Namun sekarang sudah ada 155 komunitas dan dihadiri 1.300 peserta.

“Ini membuktikan Jaringan GUSDURian sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat,” tegas Alissa.

Kekuatan sapu lidi ini, lanjut kata Alissa Wahid berbanding jauh dengan Gus Dur. “Gus Dur ibarat sebuah kayu jati yang berusia ratusan tahun yang tidak mudah patah,” ucapnya.

Alissa Wahid mengingatkan kepada teman-teman GUSDURian bahwa perjuangan Gus Dur belum selesai. Oleh sebab itu, Jaringan GUSDURian harus terus belajar, bergerak, dan merawat perjuangan Gus Dur untuk Indonesia.

“Selamat berjuang kawan-kawan GUSDURian! Gus Dur sudah meneladankan, saatnya kita melanjutkan,” paparnya.

Sementara itu, Alissa Wahid juga menyinggung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai murid yang langsung Gus Dur kader sendiri.

“Khofifah mewarnai perpolitikan Indonesia dengan spirit kemanusiaan,” tukasnya. (Rul)

Tags: Alissa Wahidgus durJaringan GusdurianKhofifah Indar ParawansaSapu LidiTunas GUSDURian
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID