Rabu, 26 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    Ruang Aman

    Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    kitab Dha’ul Misbah

    Tradisi Perjodohan: Mengurai Pesan Etika Kiai Hasyim dalam Kitab Dha’ul Misbah

    Guru Hebat

    Guru Hebat, Dari Pahlawan Kemerdekaan Sampai Penjaga Masa Depan Bangsa

    Fiqh al-Murūnah

    Penyandang Disabilitas dan Fiqh al-Murūnah: Ruh Kasih Islam

    Juru Bicara Disabilitas

    Pentingnya Juru Bicara Disabilitas Berperspektif Gender

    Fahmina

    Fahmina: Membuka Ruang Belajar, Menumbuhkan Gerakan

    Kekerasan terhadap Difabel

    Menyoal Kekerasan terhadap Difabel Dengan Paradigma Akal Kultural

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    Ruang Aman

    Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    kitab Dha’ul Misbah

    Tradisi Perjodohan: Mengurai Pesan Etika Kiai Hasyim dalam Kitab Dha’ul Misbah

    Guru Hebat

    Guru Hebat, Dari Pahlawan Kemerdekaan Sampai Penjaga Masa Depan Bangsa

    Fiqh al-Murūnah

    Penyandang Disabilitas dan Fiqh al-Murūnah: Ruh Kasih Islam

    Juru Bicara Disabilitas

    Pentingnya Juru Bicara Disabilitas Berperspektif Gender

    Fahmina

    Fahmina: Membuka Ruang Belajar, Menumbuhkan Gerakan

    Kekerasan terhadap Difabel

    Menyoal Kekerasan terhadap Difabel Dengan Paradigma Akal Kultural

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Anak Muda dan Inovasi Sosial; Strategi Mengatasi Perubahan Iklim

Anak muda adalah masa depan bangsa ini. Pengetahuan mereka terkait perubahan iklim adalah salah satu faktor pembentuk kebijakan

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
1 November 2022
in Publik
0
Perubahan Iklim

Perubahan Iklim

494
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anak-anak muda mempunyai kepedulian dengan kelestarian lingkungan, perusakan bumi, perubahan iklim, isu sosial, ekonomi dan politik di negeri ini. Siapa yang menyangka bahwa generasi milenial dan Gen-Z ternyata memiliki kepedulian yang kuat dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Anak muda adalah masa depan bangsa ini. Pengetahuan mereka terkait perubahan iklim adalah salah satu faktor pembentuk kebijakan.

Untuk itu, aspirasi mereka penting untuk diberi ruang. Dalam beberapa waktu ke belakang, anak-anak muda di beberapa daerah telah bergerak menuntut berbagai kebijakan dan implementasi pemerintah untuk mengatasi krisis iklim. Sebagian besar anak muda ini merasa khawatir dengan kondisi lingkungan dan negaranya jika terdampak perubahan iklim.

Bagaimana Pemahaman Anak Muda di Indonesia tentang Perubahan Iklim?

Anak muda mulai banyak yang memiliki kesadaran dan  kepedulian dengan dampak krisis iklim yang sedang terjadi. Anak muda di seluruh dunia mempunyai kesadaran lebih tinggi mengenai isu ini dibandingkan dengan generasi yang sebelumnya.

Maka tidak mengherankan bila banyak anak muda yang terjun dan berjuang mengatasi krisis iklim (Data UNDP, 2019). Anak muda mempunyai kekhawatiran dengan perubahan iklim yang berdampak secara psikologis, sosial, dan fisik. (Survei Indonesians & Climate Change 2020)

Saat mendengar istilah perubahan iklim, hal-hal yang pertama kali terlintas dalam benak anak muda antara lain: perubahan besar pada alam, bencana alam, kerusakan lingkungan serta akibat ulah manusia. Berikut adalah beberapa isu yang paling anak muda khawatirkan. Di antaranya korupsi, kerusakan lingkungan, polusi, kesehatan, perubahan iklim, lunturnya nilai dan budaya tradisional serta pekerjaan.

Meskipun secara data isu lingkungan ini ramai orang muda bicarakan, angkanya masih kalah dengan isu yang telah saya jabarkan di atas. Meskipun sebenarnya isu-isu tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Hal ini karena isu perubahan iklim masih kita anggap tidak riil karena dampaknya belum begitu terasa.

Informasi tentang Krisis Iklim Belum Merata

Dalam masyarakat kesenjangan informasi bisa terjadi karena narasi krisis iklim belum merata. Oleh karena itu publik perlu mendapat pengetahuan mengenai hal ini dengan narasi yang sederhana dan membumi. Kampanyenya bisa dilakukan dengan mengaitkan isu perubahan iklim dengan isu lain yang dampaknya sudah dirasakan masyarakat.

Misalnya dengan mengaitkan krisis iklim dengan dampak kesehatan, ekonomi atau fenomena alam yang sering terjadi belakangan ini. Media sosial menjadi wadah yang tepat dalam membumikan dampak krisis iklim. Sebagai negara dengan pengguna media sosial terbesar di dunia, kampanye perubahan iklim seharusnya bisa dengan mudah dilakukan di Indonesia.

Anak muda yang aktif dan familiar dengan media sosial bisa menjadi agen yang tepat untuk melakukan metode dakwah online dalam mengkampanyekan isu perubahan iklim. Isu ini tidak jauh berbeda dengan Covid-19 di awal kemunculannya. Masyarakat banyak yang tidak tahu tentang virus ini. Namun, perlahan masyarakat mulai paham karena banyaknya informasi.

Artinya, upaya anak muda dalam penyebaran informasi melalui media sosial selama ini mempunyai peranan besar. Usaha ini perlu kita dengar, dan dengan dukungan semua pihak, agar memastikan informasinya tersampaikan dan ditindaklanjuti dengan langkah nyata.

Apa Dampak Perubahan Iklim pada Masyarakat?

Dampak perubahan iklim tidak hanya menjadi fokus perhatian lembaga pemerintah dan organisasi internasional saja, namun juga harus menjadi perhatian setiap masyarakat. Di Indonesia dampak tersebut sudah mulai terjadi. Dampak yang mulai dirasakan saat ini berupa siklus alam berubah, struktur ekosistem berubah, krisis Kesehatan, spesies terancam punah hingga air dan pangan yang mulai langka. (Laporan ASEAN State of Climate Change Report 2021).

Perubahan iklim bisa menyebabkan kemiskinan dan kerentanan. Kaitan keduanya memang kompleks, namun dapat saya jelaskan dengan beberapa pendekatan. Bila dilihat dari perspektif normatif bahwa melihat kemiskinan sebagai dampak dari minimnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Sedangkan kemiskinan relatif yakni melihat kemiskinan sebagai dampak dari ketimpangan relasi dalam ruang dan kondisi tertentu. Dari kedua kondisi tersebut membuat kelompok miskin paling rentan terhadap perubahan iklim.

Kebijakan penanganan kemiskinan gagal memecahkan masalah kemiskinan karena tidak memperhatikan dampak perubahan iklim. Konstelasi sosial-politik yang tumpang tindih dalam merespon krisis iklim telah memperburuk kerentanan dan kemiskinan (Data : Perspektif Agraria Kritis: Teori, Kebijakan, dan Kajian Empiris, STPN Press).

Dampak Krisis Iklim terhadap Kelompok Rentan

Petani, perempuan, masyarakat adat, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya adalah kelompok rentan. Daerah atau provinsi miskin di Indonesia pada umumnya sangat bergantung pada sektor yang rentan terkena dampak iklim seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Setiap kali terjadi bencana akibat perubahan iklim mereka menjadi kelompok yang lebih dulu merasakan dampak.

Di daerah atau provinsi miskin, dampak perubahan iklim sangat memprihatinkan. Kekurangan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan keuangan membuat mereka tidak mampu memitigasi datangnya bencana. Bagi mereka yang tinggal di kawasan pesisir, harus kembali beradaptasi dengan peningkatan air laut, gelombang tinggi, dan cuaca buruk yang membatasi nelayan melaut. Selain fenomena alam, perubahan iklim juga berdampak pada sektor sosial, budaya, politik hingga kesehatan.

Kebijakan dalam merespon perubahan iklim perlu memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan agar kelestariannya terjaga. Program pelestarian lingkungan yang keliru justru berdampak fatal terhadap perubahan iklim. Terjadinya kerentanan dan kemiskinan merupakan dampak dari kerusakan lingkungan. Maka tidak mengherankan bila tingkat kemiskinan sangat tinggi di wilayah yang lingkungannya telah rusak dan tercemar.

Bila tidak kita cegah, perubahan iklim bisa jadi mimpi buruk bagi masa depan manusia, termasuk dalam penegakan HAM. Mulai dari hak untuk hidup, hak atas kesehatan, ketersediaan makanan, air bersih dan tempat tinggal. Selain berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungan, sektor ekonomi menjadi yang paling sensitif terkena dampak perubahan iklim.

Sebab, sektor ini sangat bergantung dengan kondisi alam, seperti pertanian, kehutanan, pariwisata hingga sektor kesehatan. lebih memprihatinkan lagi karena sektor ini juga yang paling banyak terlaporkan melakukan pelanggaran HAM.

Praktik Baik Seperti Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Praktik baik pencegahan perubahan iklim oleh masyarakat bisa kita pelajari dari warga Blitar, Jawa Timur. Warga disana menginisiasikan kelompok usaha bernama BBM Plast. Inovasi yang dilakukan adalah dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar kendaraan. Bahan bakar tersebut mereka hasilkan dengan menggunakan bahan baku sampah plastik yang mereka olah dengan destilator.

Inovasi yang kelompok usaha BBM Plast ini lakukan layak kita tiru, guna mengurangi populasi sampah plastik. Mereka mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar kendaraan. Terobosan ini bisa menjadi solusi permasalahan plastik yang mencemari lingkungan dan berdampak pada perubahan iklim. Inovasi seperti ini perlu kita dorong dan kita fasilitasi agar melahirkan berbagai inovasi untuk mengatasi masalah sosial yang muncul.

64 juta ton sampah plastik yang dihasilkan masyarakat Indonesia dalam sehari (Data INAPLAS 2019). Bila kita kelola dan dimanfaatkan dengan baik, BBM Plast bisa menjadi investasi masa depan lingkungan kita.

Inovasi Sosial di Indonesia

Inovasi sosial tidak hanya berdampak baik terhadap lingkungan, namun juga turut andil dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta membuka peluang investasi yang berkelanjutan. Lahirnya inovasi sosial yang masyarakat insiasi bisa menjadi solusi dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Bila hanya mengharapkan perbaikan iklim hanya pada peraturan perundang-undangan saja tentunya tidak cukup. Perlu adanya upaya lebih agar inovasi sosial di Indonesia meningkat dan membawa perubahan. Situasi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah maupun swasta untuk dapat beradaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim. Pelibatan multipihak bisa melahirkan solusi yang holistik.

Berbicara tentang inovasi sosial, kita bisa belajar banyak dari negara tetangga yang sudah memilih strategi nasional untuk inovasi sosial. (Data National Geographic Indonesia, 2020). Masyarakat harus percaya bahwa inovasi masa depan tidak lagi berbicara tentang teknologi dan sains, melainkan inovasi sosial.

Hal ini tentunya menjadi peluang dan kekuatan bagi anak muda agar mulai mempersiapkan diri dari sekarang. Inovasi sosial mengajarkan kita bahwa perubahan tidak hanya terjadi karena peran pemerintah, mencegah perubahan iklim tidak lagi mengandalkan kebijakan dari atas ke bawah. []

Tags: Anak MudaGen ZInovasi SosialIsu LingkunganPerubahan Iklim
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Transisi Energi
Publik

Ekofeminisme dan Tanggung Jawab Moral di Balik Transisi Energi Nasional

22 November 2025
Tumbler
Publik

Tumbler: Antara Komitmen Jaga Bumi atau Gaya Hidup Masa Kini

15 November 2025
Eco-Waqaf
Publik

Eco-Waqaf dan Masa Depan Hijau: Sinergi Iman, Ekonomi, dan Lingkungan

9 November 2025
Kesetaraan Disabilitas
Publik

Gen Z Membangun Kesetaraan Disabilitas Di Era Digital

8 November 2025
Sustainable Living
Publik

Pemuda, Sustainable Living dan Keadilan Antar Generasi

29 Oktober 2025
Suhu Panas yang Tinggi
Publik

Ketika Bumi Tak Lagi Sejuk: Seruan Iman di Tengah Suhu Panas yang Tinggi

18 Oktober 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Pangku: Tak Sebandingnya Hak Perempuan dengan Beban yang Ditanggung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia
  • Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang
  • Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina
  • Film Pangku: Tak Sebandingnya Hak Perempuan dengan Beban yang Ditanggung
  • Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID