• Login
  • Register
Kamis, 30 November 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Anekdot Tentang Kelangkaan Minyak Goreng di Masyarakat

Hal realistis yang diharapkan masyarakat saat ini adalah langkah atau kebijakan baru yang memudahkan dalam mengakses sembako, terutama dalam kasus kelangkaan minyak goreng ini

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
05/03/2022
in Publik
0
Minyak Goreng

Minyak Goreng

2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kenaikan harga minyak goreng sejak akhir tahun 2021 lalu merupakan anomali akibat pandemi COVID-19 serta akibat kebutuhan minyak nabati dunia yang pasokannya terganggu. Adanya ketidakbenaran mengenai kebijakan yang terlalu melepas ke mekanisme perdagangan terkait barang langka itu.

Sumber masalah yang harus diperbaiki terkait dengan harga minyak goreng yang meroket bukan hanya sekedar memperbaiki sistem dari hulu hingga hilir, ataupun temuan mengenai dugaan kartel pada industi minyak goreng yang sudah sejak lama tidak baik-baik saja. Namun dengan cara melepaskan diri dari ketergantungan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar Internasional.

Di hari pertama pemberlakukan satu harga minyak goreng pada 19 Januari 2022 lalu hingga kini justru mengalami kelangkaan akibat stok yang sulit didapat. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa kosongnya persediaan minyak goreng di toko ritel modern disebabkan aksi serbu yang dilakukan konsumen.

Meskipun dibatasi pembelian maksimal hanya dengan satu kemasan tetapi konsumen memiliki banyak akal. Ada pula spekulasi yang menyebutkan bila kedatangan mobil truk yang membawa stok barang tidak diketahui jam berapa datangnya, dapat disinyalir bahwa yang mendapat keuntungan berupa informasi adanya stok baru adalah orang-orang yang berada di sekitar toko ritel tersebut.

Saya berpikiran bahwa habisnya persediaan minyak goreng di pasaran pada dasarnya dipicu oleh rasa egois manusia itu sendiri. Mengakali antrean dan pembatasan pembelian demi kepentingan pribadi, apakah untuk dikonsumsi sendiri atau untuk dijual kembali wallahualam.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kata Nabi Saw: Majikan Harus Memenuhi Hak Ekonomi (Upah) PRT
  • Teungku Fakinah Ikut Berjuang Melawan Penjajah Bersama Masyarakat Aceh
  • Koperasi Pesantren: Melatih Para Santri untuk Berdaya secara Ekonomi
  • Nyala Api di Bromo dan Relevansi Surat Ar-Rum Ayat 41

Baca Juga:

Kata Nabi Saw: Majikan Harus Memenuhi Hak Ekonomi (Upah) PRT

Teungku Fakinah Ikut Berjuang Melawan Penjajah Bersama Masyarakat Aceh

Koperasi Pesantren: Melatih Para Santri untuk Berdaya secara Ekonomi

Nyala Api di Bromo dan Relevansi Surat Ar-Rum Ayat 41

Misalnya ada oknum toko ritel yang ingat pada keluarganya di rumah dan selalu menyisihkan stok, tentu hal ini juga bisa disebut egois. Pungutan liar yang menyebut dirinya juru parkir yang semula penampilannya garang mendadak menjadi kalem di antara ibu-ibu ketika mengetahui adanya persediaan minyak goreng datang.

Sebenarnya tidak salah, hal itu sebenarnya lumrah dan dapat ditolerir. Namun jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang dan berdampak luas sehingga merugikan orang lain karena tidak kebagian menurut saya sangat menjengkelkan. Di lain pihak, bila benar yang disampaikan oleh pengamat tentang permainan pihak tertentu dibalik kosongnya stok minyak goreng maka pihak-pihak tersebut juga layak disebut egois.

Komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat guna keperluan sehari-hari justru menjadi alat yang digunakan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Bagaimana dengan nasib masyarakat yang sudah lama tidak kebagian stok minyak goreng menahan rasa sabarnya?

Menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar yang hanya mengandalkan toko ritel modern sepertinya perlu dikaji ulang. Hal realistis yang diharapkan masyarakat saat ini adalah langkah atau kebijakan baru yang memudahkan dalam mengakses sembako, terutama dalam kasus kelangkaan minyak goreng ini.

Ombudsman Republik Indonesia mendapati temuan mengenai kelangkaan minyak goreng yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Penyebabnya beragam, mulai dari pembatasan pasokan hingga penyusupan stok minyak goreng ke pasar. Meskipun sebelumnya pemerintah menjamin stok dan pasokan minyak goreng aman. Faktanya masyarakat dan pedagang justru dihadapkan dengan berbagai syarat pembelian minyak goreng dari distributor maupun agen penyuplai.

Dengan mengikuti aturan pemerintah tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) berada di angka Rp. 14 ribu per liter menimbulkan permasalahan baru di kalangan masyarakat. Pemberlakuan kebijakan ini tentunya menimbulkan panic buying bagi masyarakat yang beramai-ramai memborong minyak goreng.

Berdasarkan peraturan yang ditetapkan bahwa satu orang hanya diperbolehkan untuk membeli minyak goreng sebanyak  satu kemasan saja. Banyak drama yang terjadi ketika masyarakat harus berburu minyak goreng, mulai dari membawa keluarga besar untuk ikut berbelanja hingga pembeli yang harus ditandai layaknya melakukan pemilu.

Pada akhir tulisan ini saya merefleksikannya sambil tersenyum. Pada kondisi saat ini oknum atau pelaku sangat cerdik dalam memanfaatkan psikologi masyarakat yang dibuat mudah takut akan kekurangan. Skenario lama seperti kelangkaan handsanitazer dan masker medis di awal pandemi sangat mirip dengan kondisi saat ini yang menggambarkan hal itu mahal, langka, dan susah untuk didapatkan.

Akhirnya Panic Buying yang terjadi. Ketika seolah-olah harga turun semua alat menggoreng itu amblas. Padahal harganya sama persis dengan harga sebelum dinaikkan. Mereka senang, dagangan habis, modal kembali. Masa bodoh dengan konsumen. []

Tags: ekonomiKelangkaanKonsumenmasyarakatMinyak GorengPanic Buying
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Nyai Fadilah

Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak

30 November 2023
Toleransi

Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

30 November 2023
KDRT

KDRT Itu Bukan Aib Keluarga yang Harus Ditutupi

30 November 2023
Kekerasan Israel

Menguak Dalih Kekerasan Israel lewat Topeng Agama

30 November 2023
Kekerasan Seksual

Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

29 November 2023
Hari Guru

Memperingati Hari Guru dan Peran Penting Masing-masing Individu dalam Memajukan Pendidikan

29 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan: Air Mata Ibu Tak Akan Pernah Reda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguak Dalih Kekerasan Israel lewat Topeng Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Birrul Awlad: Berbuat Baik pada Anak Tanpa Syarat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingkah Laki-laki Terlibat dalam Penghapusan Kekerasan Seksual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hadapi Tantangan Abad ke-2: Lakpesdam Menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak
  • Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan
  • Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist