• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Bagaimana Cara Menghilangkan Trauma Keguguran?

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
13/11/2022
in Keluarga
0
Bagaimana Cara Menghilangkan Trauma Keguguran?

Bagaimana Cara Menghilangkan Trauma Keguguran?

16
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Bagaimana cara menghilangkan trauma keguguran? Akhir-akhir ini saya suka menonton vlog keluarga, salah satunya adalah keluarga artis Kinos Gina. Keluarga ini selalu saja memiliki ide konyol dalam mengisi konten youtubenya, salah satunya adalah saat mereka membuat challenge memakai kaos kaki dan sepatu.

Kala itu Gina sedang hamil dan Kinos diberi balon isi air yang ditumpuk dengan bantal dan diikat di atas perutnya. Kongklusi video tersebut adalah bahwa menjadi perempuan secara fisiologi tidak mudah.

Kodrat alamiah perempuan memiliki banyak fase dan siklus yang harus diperhatikan, baik saat menstruasi, mengandung, melahirkan, nifas, dan menyusui. Inilah lima pengalaman biologis perempuan yang tidak bisa dirasakan dan digantikan perannya oleh laki-laki. Karenanya menjadi wanita menurut kodratnya pun tidak mudah.

Namun Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan telah mengajarkan bagaimana menyikapi pengalaman biologis perempuan. Perhatikanlah fi’il amr (kata kerja perintah) pada surat Al-Baqarah ayat 222, kalimat ‘fa’taziluu’ ‘wa la taqrobuu’ dan ‘fa tuuhunna’ merupakan fi’il amr yang dzamir nya kembali kepada laki-laki.

Pada keadaan dimana menstruasi merupakan kodrat alami perempuan, namun secara jelas perintah dalam ayat ini ditujukan kepada laki-laki, maka barang tentu ayat ini mengajarkan laki-laki untuk bersikap empati dan welas asih kepada perempuan. Pesan ini selalu disampaikan oleh Dr. Nur Rofi’ah bil Uzm dalam setiap ngaji Keadilan Gender Islam (KGI) yang diasuhnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Baca Juga:

Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?

Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota

Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Begitu juga dalam surat Luqman ayat 14 yang menjelaskan tentang masa kehamilan dan menyusui. Kata ‘al insan’ dalam ayat ini mencakup makna laki-laki dan perempuan, sebuah perintah untuk menghormati dan berbakti kepada ibu. Penghormatan ini juga berlaku saat perempuan sedang hamil.

Perempuan hamil selalu merasa tidak nyaman, ini disebabkan karena ada makhluk hidup yang berada di dalam perutnya. Dalam ketidaknyamanan ini, laki-laki harus berempati dan memberinya ketenangan. Membantu perempuan berfikir positif saat hamil juga perlu, apalagi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti saat keguguran.

Saat perempuan mengalami keguguran, suami dan orang-orang sekitarnya harus menguatkan dan membantunya untuk bersabar. Bagi seorang perempuan yang mengalami fase ini, ia terluka secara fisik dan psikisnya. Mungkin luka fisik saat pendarahan akan sembuh dalam beberapa hari, namun luka psikis dan trauma keguguran akan sulit dihilangkan tanpa bantuan kerabat dekatnya.

Dalam keadaan ini, suami dan kerabatnya harus menghindari kalimat dan perkataan yang mengintimidasi atas keguguran yang dialami perempuan tersebut. Seperti pernyataan ‘kecapean’ dan ‘kandungan lemah’ sebagai penyebab kegugurannya.

Dua pernyataan ini membuat perempuan pasca keguguran cenderung selalu menyalahkan dirinya terus-menerus. Dalam fase kehilangan ini, dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan agar Si Perempuan tidak mengalami trauma menahun.

Selain itu, mendekatkan diri kepada Tuhan juga merupakan cara ampuh untuk mengatasi kesedihan yang dialami perempuan pasca keguguran. Karena hakikatnya kehamilan, kelahiran, dan keguguran merupakan kehendak Tuhan secara langsung. Keguguran tidak ada hubungannya dengan faktor kecapean dan rahim lemah.

Dalam beberapa kondisi yang sama, banyak perempuan hamil yang berkegiatan namun tidak mengalami keguguran. Begitupun juga tidak ada alasan ‘kandungan lemah,’ karena tidak ada rahim yang diciptakan lemah. Al-Qur’an telah menyebutkan bahwa Rahim adalah tempat terkuat dan sebaik-baiknya yang diciptakan oleh Tuhan untuk umat-Nya.

Oleh sebab itu, mendekatkan diri kepada Tuhan dan berkegiatan positif, dukungan suami, keluarga, dan kerabat juga sangat penting dalam menyikapi psikologi perempuan pasca keguguran. Satu hal yang harus diingat bahwa hamil dan melahirkan bukan perlombaan balap yang harus dibandingkan antara satu dengan lainnya.

Demikian penjelasan terkait bagaimana cara menghilangkan trauma keguguran? Semoga bermanfaat. []
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Mahasiswa Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Baiti Jannati

Menjawab Problem Ekologi Melalui Konsep Baiti Jannati

5 Februari 2023
Kehidupan Rumah Tangga

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

4 Februari 2023
Peran Ayah bagi Anak Perempuan

Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

2 Februari 2023
Kesehatan Calon Pasangan

Pentingnya Mengetahui Kesehatan Calon Pasangan Sebelum Menikah

31 Januari 2023
Makanan Penambah Darah

Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil Berdasarkan Kearifan Lokal Indonesia

26 Januari 2023
Toxic Parents

Toxic Parents dan Akibatnya pada Pengasuhan Anak

26 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist