• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Banyak Ulama Ahli Hadis Berguru Pada Perempuan

Ibnu Hajar belajar pada 53 orang perempuan, al-Sakhawi berguru pada 46 orang perempuan, dan al-Suyuthi menimba ilmu pada 33 perempuan

Redaksi Redaksi
15/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ulama Perempuan

Ulama Perempuan

752
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Al-Sakhawi (w. 1497 M), Imam Ibnu Hajar al-Asqallani (w. 1449 M), dan Imam al-Suyuthi (w. 1505) adalah ulama ahli hadis laki-laki terkemuka yang belajar pada guru-guru perempuan.

Ibnu Hajar belajar pada 53 orang perempuan, al-Sakhawi berguru pada 46 orang perempuan, dan al-Suyuthi menimba ilmu pada 33 perempuan.

Bahkan, Al-Sakhawi mendokumentasikan 1075 ulama perempuan terkemuka lainnya, dengan 405 orang di antaranya adalah ahli hadis dan fikih terkemuka.

Sementara itu, Ibnu Hajar mencatat 191 ulama perempuan, dengan 168 di antaranya adalah guru besar hadis dan fikih.

Dari kalangan tasawuf sufi al-Syaikh al-Akbar (sufi agung) Muhyiddin Ibnu Arabi berguru pada tiga orang perempuan cerdas dan alim di Mekah. Mereka adalah Sayyidah Nizam, Fakhr al-Nisa, dan Qurrah al-Ain.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Perempuan paling populer di kalangan sufi bernama Rabi’ah al-Adawiyah (801 M). Rabi’ah telah menjadi icon mazhab cinta dalam sufisme.

Puisi-puisinya tentang cinta (mahabbah) telah memberi inspirasi kepada para sufi lain sepanjang sejarah. Terlalu sempit ruang di sini untuk menyebut satu persatu ulama-ulama perempuan yang tampil dalam panggung sejarah Islam.

Khazanah Islam klasik tidak hanya menempatkan perempuan sebatas pada kapasitas sebagai ulama dan cendekiawan.

Nabi Perempuan

Kemudian, lebih dari itu, sebagian ulama menyebut sejumlah perempuan sebagai Nabi. Beberapa nama perempuan yang disinyalir oleh khazanah Islam sebagai Nabi adalah Siti Hawa, Siti Maryam, Siti Asiah (istri Fir’aun), dan Ummi Musa (ibunda nabi Musa).

Ahli tafsir kenamaan, al-Qurthubi (w. 671 H), menyatakan,

“Menurut pendapat yang sahih, Siti Maryam adalah Nabi perempuan, karena Tuhan menurunkan wahyu kepadanya sebagaimana kepada nabi-nabi yang lain.”

Pandangan al-Qurthubi (w. 671 H) tersebut didasarkan pada Firman Allah berikut:

وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam (pada masa itu). (QS. Ali Imran ayat 42).*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: Ahli HadisbanyakBerguruulamaulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID