• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Basis Ta’aruf adalah Pengakuan, Pengetahuan, dan Kesepakatan

Superadmin Superadmin
29/05/2019
in Aktual
0
ta'aruf

ta'aruf

81
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Istilah Ta’aruf, atau saling mengenal satu sama lain, yang dianjurkan al-Qur’an kepada kita, segenap manusia, yang berebeda suku dan bangsa, basisnya adalah pengakuan, pengetahuan, dan kesepakatan antar berbagai pihak.

Demikian dinyatakan Tuan Guru Bajang (TGB), Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, Ketua Organisasi Internasional Alumni al-Azhar Cabang Indonesia, dalam ceramah Nuzulul Qur’an 1440 H, di Istana Negara, Selasa, 21 Mei 2019.

Kata ‘ta’aruf’ dalam bahasa Arab itu tidak sekedar saling tahu dan mengenal semata, tetapi juga memiliki makna dari tiga kata yang satu akar yang sama dengan kata ta’aruf.

Pertama, i’tiraf, bahwa saling mengenal itu harus dilandasi “pengakuan, rekognisi, dan apresiasi”. Perbedaan-perbedaan kita, baik ras, suku, bangsa, bahasa, maupuan keyakinan, atau yang lain, tidak mungkin menjadi basis “saling mengenal” satu sama lain, jika tidak dilandasi atas sikap “saling mengakui, rekognisi dan, apresiasi” satu sama lain.

Kedua, al-ma’rifah wa al-‘irfan, atau pengetahuan dan kebijaksanaan. Bahwa “saling mengenal” satu sama lain itu, dimaksudkan untuk bertukar dan memajukan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam mengelola kehidupuan bersama, untuk kebaikan bersama.

Baca Juga:

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

KB dalam Pandangan Islam

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Ketiga, al-‘urf, atau tradisi baik dan kesepakatan-kesepakatan sosial. Bahwa “saling mengenal” satu sama lain itu, juga arahnya untuk mencari kesepakatan-kesepakatan bersama, sehingga bisa menjadi tradisi baik yang bisa menjaga persatuan dan keharmonisan sosial, untuk memelihara kebaikan hidup secara bersama.

Demikianlah, tafsir konsep “ta’aruf”, atau saling mengenal antara berbagai suku dan bangsa, yang disebutkan dalam al-Qur’an Surat al-Hujuran (49: 13), seperti yang dijelaskan TGB, pakar tafsir lulusan Al-Azhar Cairo Mesir.

Superadmin

Superadmin

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version