• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Belajar Menerima Kekurangan dari Nabi Musa Alaihissalam

Nabi Musa as. memiliki kekurangan dalam berbicara. Beberapa tafsir mengatakan beliau tidak lancar dan terbata-bata dalam berbicara

Febrian Eka Ramadhan Febrian Eka Ramadhan
24/01/2022
in Personal
0
Nabi Musa tidak fasih dalam berbicara

Nabi Musa tidak fasih dalam berbicara

1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tahukah Anda siapa sosok yang paling sering disebut namanya di dalam Al Quran? Sosok yang kisahnya paling panjang diceritakan? Jawabannya ialah Nabi Musa alaihissalam. Dalam Al Quran, Nabi Musa as. disebut sebanyak 136 kali. Merupakan yang terbanyak di antara seluruh nabi dan rasul. Hal ini mengindikasikan bahwa beliau merupakan sosok yang istimewa. Kisah-kisahnya diceritakan secara rinci dalam surat Al Baqarah (2), Al A’raf (7), Thahaa (20), dan Al Qashas (28). Tapi kekurangan Nabi Musa tidak fasih dalam berbicara.

Nabi Musa as. adalah salah satu dari rasul pilihan yang mendapat gelar Ulul ‘Azmi—bersama Nabi Nuh, Ibrahim, Isa, dan Muhammad—karena memiliki ketabahan luar biasa menghadapi cobaan dalam menjalankan perintah dakwah. Dalam surat Thahaa ayat ke-40 disebutkan bahwa, “Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat)”. Lewat banyaknya ujian dan rintangan yang diberikan, ditinggikanlah derajat Nabi Musa as. dan hal itu pula yang memberikan banyak ibrah (pelajaran) kepada generasi-generasi selanjutnya, termasuk kita.

Dalam riwayat, ketika Nabi Muhammad saw. sedang menghadapi banyak ujian dalam dakwahnya, Allah lalu menurunkan surat Thahaa yang berisi kisah-kisah tentang Nabi Musa as. sebagai obat untuk meneguhkan hati beliau. Kisah-kisah nabi Musa as. ini patut kita renungkan dan ambil hikmahnya untuk semakin menguatkan keimanan kita. Salah satunya ialah hikmah tentang kekurangan Nabi Musa as.

Nabi Musa as. memiliki kekurangan dalam berbicara. Beberapa tafsir mengatakan beliau tidak lancar dan terbata-bata dalam berbicara. Hal itu disebabkan Nabi Musa as. pernah memasukkan bara ke mulut sehingga melukai lidahnya saat masih kecil.

Diceritakan ketika itu Nabi Musa as. menarik janggut Fir’aun sehingga membuatnya marah lalu berfirasat bahwa anak kecil ini yang akan menantang dan menghancurkannya kelak. Namun hal itu disanggah oleh Asiyah binti Muzahim, istri Fir’an, dengan mengatakan bahwa tidak mungkin karena Nabi Musa as. hanyalah anak kecil yang suci. Kemudian diberikan pilihan kepada Nabi Musa as. antara batu permata dan bara api. Akhirnya Nabi Musa as. memilih bara api dan memakannya.

Oleh sebab kekurangan itu, Nabi Musa as. berdoa, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku.” (Q.S. Thahaa (20): 25-27.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Di sinilah pelajaran berharga bisa kita petik. Coba kita renungkan, Nabi Musa as. yang memiliki kekurangan dalam berbicara diberi privilege untuk berbicara langsung dengan Allah—hal ini membuat Nabi Musa as. juga dikenal dengan julukan Kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah)—dan dipilih untuk menyampaikan kebenaran, mendakwahi manusia paling angkuh, paling sombong, dan paling jahat di seluruh muka bumi, Fir’aun. Itu merupakan tugas yang teramat berat. Namun, apakah Nabi Musa as. lalu menolak perintah tersebut? Tidak. Beliau percaya, ketika Allah memutuskan bahwa ia yang harus memikul beban itu berarti ia adalah orang yang tepat dan mampu untuk menjalankan misi tersebut.

Kita sering dalam hidup ini berhadapan dengan ujian-ujian, baik berupa cobaan ataupun tanggung jawab yang berat, dan kita merasa mustahil untuk melewatinya, kemudian mengeluh dan akhirnya menyerah. Akan tetapi, coba renungkan sekali lagi. Jika kita berpikir tidak mampu untuk melalui suatu ujian, Allah tidak berpikir demikian. Ketika Allah menghadirkan suatu ujian untuk hamba-Nya, Allah Maha Tahu bahwa hamba tersebut pasti bisa untuk melewatinya. Tengoklah surat Al Baqarah ayat 286.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Ketika misalnya, Allah memberikan kita amanah sebagai pemimpin di dalam organisasi, walau mungkin kita merasa ragu dengan kemampuan kita, tetapi percayalah bahwa kita pasti bisa karena Allah telah memilih kita. Atau ketika kita merasakan beratnya ujian-ujian dalam berdakwah, sulitnya cobaan dan tantangan dalam hidup, sampai muncul perasaan insecure atas kekurangan diri sendiri, maka belajarlah dari Nabi Musa as. yang tidak mundur sedikit pun dan percaya mampu melewatinya karena, sekali lagi, Allah telah memilihnya.

Begitulah kisah Nabi Musa as. mengajarkan kita. Orang-orang hebat lahir karena percaya kepada Allah bahwa ia akan dimampukan mengatasi kelemahan dan menaklukkan tantangan yang dihadirkan dalam hidupnya. []

Febrian Eka Ramadhan

Febrian Eka Ramadhan

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Aktif di Komunitas Literasi Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta. Bisa dihubungi lewat Instagram @febbrooo

Terkait Posts

Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID