• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Perempuan Sama dengan Setan?

Ini adalah cerita mitologi yang orang-orang kembangkan dalam kebudayaan umat manusia untuk menjustifikasi peradaban patriarkis yang menimpakan seluruh kesalahan laki-laki kepada perempuan.

Redaksi Redaksi
13/01/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Setan

Setan

940
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam banyak kebudayaan, perempuan lebih banyak dipandang dan dicitrakan sebagai ciptaan Tuhan yang rendah, bahkan acapkali disamakan dengan setan.

Pandangan dan citra ini muncul dalam banyak karya sastra narasi prosais maupun puitis. Dalam sebuah Syair Arab masa lalu, misalnya:

Inna al-nisa’ syayathin khuliqna lana
Na’udzu billah min syarr al-syayathin

Perempuan adalah setan- setan yang diciptakan untuk kami
Dan kami mohon lindungan Tuhan dari para setan-setan itu

Perempuan juga mereka gambarkan sebagai eksistensi pembawa sial. Kejatuhan Nabi Adam dari Surga akibat ulah perempuan, Hawa.

Baca Juga:

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Dalam sebuah dialog antara Tuhan dan Adam, konon Tuhan bertanya, “Mengapa kamu jadi begitu (melangggar aturan Tuhan), Adam?”

Adam menjawab, “Ini gara-gara Hawa, wahai Tuhan.” Lalu, Tuhan mengatakan, “Jika begitu, biar Aku jadikan dia (Hawa) menstruasi saban bulan, Aku bikin dia bodoh, dan Aku bikin dia menderita ketika hamil dan melahirkan.”

Ini adalah cerita mitologi yang orang-orang kembangkan dalam kebudayaan umat manusia untuk menjustifikasi peradaban patriarkis yang menimpakan seluruh kesalahan laki-laki kepada perempuan.

Hal ini tentu saja bertentangan dengan pernyataan al-Qur’an, bahwa seseorang tidak bisa membebankan kesalahannya kepada orang lain, dan masing-masing harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ (39) وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ (40) ثُمَّ يُجْزٰىهُ الْجَزَاۤءَ الْاَوْفٰىۙ (41)

Artinya: “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang ia usahakan. Dan sungguh, usahanya tersebut kelak akan Tuhan perlihatkan kepadanya. Kemudian akan Tuhan balas dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. al-Najm (53) : 39-41).

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗوَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۗ

Artinya: “Dan seseorang tidak memikul beban kesalahan orang lain. Dan jika yang membuat kesalahan itu memanggil orang lain untuk memikul (bertanggung jawab) kesalahannya maka, tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun orang yang dipanggil itu adalah kerabatnya.” (QS. Fathir (35): 18).

Tags: perempuansamasetan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID