Mubadalah.id – Sebenarnya Hadis tentang perempuan sebagai sumber kesialan, sekalipun sahih, tidak begitu populer di kalangan masyarakat.
Mayoritas ulama yang menerima hadis tersebut memaknainya secara terbatas (khash), dan tidak menjadikannya sebagai dasar untuk mendiskreditkan dan merendahkan perempuan. Jika saja semua orang berpandangan demikian, sesungguhnya persoalan sudah selesai.
Namun, beberapa orang dengan menggunakan dalih Hadis sahih yang tercatat dalam Shahih al-Bukhari, terkadang lepas kendali dan menggunakannya untuk menegaskan inferioritas perempuan dan superioritas laki-laki.
Hadis Nabi Muhammad Saw
Hadis tentang perempuan sebagai sumber kesialan memang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, dan ulama lain.
Namun, ada berbagai perbedaan yang kontradiktif antara satu redaksi dengan redaksi lain dalam tiap riwayat yang membuat beberapa ulama kontemporer, seperti Abu Syuqqah, menolaknya sebagai Hadis.
Penolakan ini bukan terhadap diri Nabi Saw. Tetapi kepada jalur periwayatannya, bisa jadi pada diri sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, atau yang lebih belakang lagi. Sementara ulama yang menerima Hadis ini lebih memilih memaknainya secara terbatas dan proporsional.
Teks Hadis yang tersebut seperti sahabat Ibn Umar r.a riwayatkan dan Shahih al-Bukhari catat. Teks yang dimaksud adalah:
Bahwa Abdullah bin Umar r.a. berkata: Aku mendengar Nabi Saw. bersabda: “Sesungguhnya sumber kesialan itu adalah tiga hal, kuda, perempuan, dan rumah.” (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Jihad wa al-Sayr, no. 2897).*
*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Sumber Fitnah.