• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Benarkah Umat Islam Dilarang Mengucapkan Selamat Hari Natal?

Dari ayat ini bisa dilihat bahwa pengucapan hari raya agama non-muslim diperbolehkan sebagai wujud saling menghormati, sebagaimana umat agama lain yang mengucapkan berbagai hari besar di dalam agama Islam

Fajar Pahrul Ulum Fajar Pahrul Ulum
26/12/2023
in Publik
0
hari natal

hari natal

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Momentum peringatan Hari Natal tahun 2022 meninggalkan trauma mendalam yang membekas di hati saya. Hanya karena saya memposting ucapan selamat natal di status WhatsApp (WA), saya harus berdebat panjang yang tidak sehat dengan dua kakak tiri.

Sejak aku masuk ke ISIF Cirebon, tepatnya pada tahun 2019, aku mulai bergaul, bertemu dan berteman dengan orang-orang non Islam, termasuk salah satunya umat Kristen. Hal ini kemudian setiap perayaan Hari Natal, aku selalu mengucapkan selamat Natal kepada teman-teman umat Kristen, baik itu lewat pesan pribadi atau status WA.

Sebelum memposting ucapan selamat Natal, biasanya terlebih dahulu saya mengatur privasi status supaya hanya orang-orang tertentu saja yang melihatnya. Hal ini sengaja saya lakukan dengan tujuan menghindari konflik yang akan terjadi dengan mereka yang memiliki pandangan akan keharaman umat Islam mengucapkan selamat Natal.

Namun, sialnya waktu Natal tahun kemarin, pada saat mau memposting ucapan Natal, saya kurang lupa untuk mengecualikan orang-orang tertentu. Satu jam dua jam masih aman. Hanya ada balasan terimakasih dari teman-teman umat Kristen. Tapi lama kelamaan orang yang melihat status WA semakin banyak, termasuk kakak-kakak tiri saya.

Seketika Kakak-kakak tiri saya langsung mengomentari status WA saya. “Maksudnya apa ini?”, “Siapa yang ngajarin?”, “Bagus. Di sekolahin tinggi tuh malah menyimpang”, “udah bukan orang Islam?”.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Benarkah Istri Shalihah Itu yang Patuh Melayani Suami?

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Komentar-komentar itu saya abaikan. Saya gak mau melayani itu, karena hanya akan memperkeruh suasana. Tapi karena salah satu kakak tiri saya ngotot butuh penjelasan, dia nelepon dan mengintrogasi terkait status WA yang saya buat. Saya coba jelaskan bahwa status tersebut hanya sebagai ucapan selamat kepada teman-teman umat Kristen. Selain itu, untuk memperkuat, saya berikan aqwalul ulama tentang kebolehan mengucapkan selamat Natal.

Naasnya, dari semua penjelasan yang saya paparkan, alih-alih menerima atau menghargai pendapat yang sudah saya jelaskan, kakak tiri saya malah menghakimi jika saya itu sesat dan keluar dari Islam. Dan yang lebih perihnya lagi, dia menyatakan jika hubungan kekeluargaan dengan saya putus. Kalimat terakhir ini yang paling membuat saya trauma dan membekas di hati saya.

Polemik Mengucapkan Selamat Natal

Di Indonesia, polemik mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen selalu menjadi perdebatan yang tidak ada selesainya. Begitu juga orang yang mendapat perlakuan seperti yang pernah saya alami. Saya yakin di luar sana banyak orang yang dikatakan sesat, menyimpang, kafir, hanya karena mengucapkan selamat Natal.

Mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat Natal sama halnya meyakini ketuhanan Nabi Isa As. Sehingga mereka dengan semena-mena mengatakan bahwa orang Islam yang mengucapkan selamat Natal adalah murtad.

Padahal, nyatanya tidak demikian. Ucapan selamat Natal itu saya berikan kepada teman-teman umat Kristen semata-mata sebagai bentuk penghormatan dan untuk merekatkan tali persaudaraan dengan mereka. Dan itu sama sekali tidak menggoyahkan keimanan saya.

Mengenai hal ini, KH. Husein Muhammad dalam tulisannya mengatakan, “aku mengucapkan Selamat Natal untuk teman-teman Kristiani. Ucapan itu tak mengubah apapun dari keyakinanku. Keyakinan itu ada di dalam lubuk hati yang paling dalam. Tak seorang pun bisa menghukumi yang ada di dalamnya.”

Sehubungan dengan itu, ketua Ulama Islam sedunia dari Mesir, Syeikh Dr. Yusuf al-Qardhawi juga berpendapat sama. Ia mengatakan

“Adalah hak setiap kelompok untuk merayakan hari-hari besarnya dengan cara tidak melukai orang lain. Juga hak setiap kelompok untuk menyampaikan ucapan selamat atas hari besar orang lain. Islam tidak melarang kaum muslimin menyampaikan ucapan selamat kepada warga Negara dan tetangga yang beragama Nasrani berkaitan dengan hari besar keagamaan mereka.”

Pandangan Al-Qur’an

Lantas bagaimana dengan al-Qur’an? Dalam QS. al-Nisa’ ayat 86 yang artinya: “apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik darinya, atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu”.

Dari ayat ini bisa dilihat bahwa pengucapan hari raya agama non-muslim diperbolehkan sebagai wujud saling menghormati, sebagaimana umat agama lain yang mengucapkan berbagai hari besar di dalam agama Islam.

Dengan demikian, komentar penyesatan dan pengkafiran terhadap orang yang mengucapkan selamat Natal tidak dapat dibenarkan. Selagi itu tidak mengurangi keimanan kita sebagai muslim, silahkan untuk mengucapkannya. Itu merupakan hak personal masing-masing. Wallahua’lam. []

Tags: BenarkahharamHari NatalislamMengucapkanumat
Fajar Pahrul Ulum

Fajar Pahrul Ulum

Peserta Mubadalah Academy Batch 1 saat ini sedang menempuh studi akhir di kampus ISIF Cirebon

Terkait Posts

Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Menstruasi

Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID