• Login
  • Register
Jumat, 16 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Buku Merayakan Hari-hari Indah Bersama Nabi: Membaca Sejarah Penetapan 1 Muharam

Semuanya memiliki makna yang besar bagi perjalanan menegakkan dan menyebarkan Islam. Dan pilihan itu pada akhirnya jatuh pada momen sejarah kehidupan Nabi yang paling menentukan bagi masa depan Islam dan kaum muslimin ia adalah Hijrah.

Ita Toiatul Fatoni Ita Toiatul Fatoni
08/07/2024
in Publik
0
Muharam

Muharam

847
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Judul Buku: Merayakan Hari-Hari Indah Bersama Nabi
Penulis: KH. Husein Muhammad
Jumlah Halaman: 225 Halaman
Penerbit: Penerbit Qaf
Cetakan: Cetakan 1, Maret 2017.
ISBN: 978-602-60244-5-9

Mubadalah.id – Buku “Merayakan Hari-Hari Bersama Nabi” adalah salah satu buku yang ditulis oleh KH. Husein Muhammad. Di dalam buku ini, Buya Husein menuliskan banyak sekali tema yang sangat menarik, salah satunya adalah soal satu Muharam atau Tahun Baru Islam.

Menurut Buya Husein, tanggal 1 Muharam menjadi hari bersejarah dalam kalender kaum Muslim. Di mana sekitar seribu empat ratus tahun lalu, Amir al-Mukminin (pemimpin orang-orang beriman), yaitu Umar bin Khattab, merancangkan 1 Muharam sebagai kalender kaum Muslimin yang orang menyebutnya sebagai kalender Hijriyah.

Khalifah paling kreatif ini, melihat bahwa kaum muslimin saat itu tidak mempunyai kalender yang menandai kapan perhitungan tahun bagi mereka harus dimulai makannya ia membuat kalender Islam.

Adapun inisiatif membuat kalender Islam ini dikemukakan oleh seorang sahabat Nabi, Abu Musa al-Asy’ari. Suatu hari Abu Musa mengirim surat kepada Umar bin Khattab:

إِنَّهُ يَأْتِينَا مِنْكَ كُتُبُ لَيْسَ لَهَا تَارِيخ، فَجَمَعَ عُمَرُ النَّاسَ، فقال بعضهم: ارخ بالمبعث، وبعضهم: أرخ بالهجرة، فَقَالَ عُمَرُ: الهِجْرَةُ فَرَّقَتْ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ، فَارِخوا قال بعضهم: فَلَمَّا اتَّفَقُوا سبع عشرة بهَا، وَذَلِكَ سَنَة . إِبْدَاوا بِرَمَضَانَ فَقَالَ عُمَرُ: بَلِ الْمُحَرَّمِ، فَإِنَّهُ مَنْصَرِفُ النَّاسِ مِنْ حَجِهِمْ
فَاتَّفَقُوا عَلَيْهِ.

“Engkau mengirim surat kepada kami, tetapi di dalamnya tidak ada tanggal.” Lalu Umar mengumpulkan para sahabatnya, dan mengajak mereka berdiskusi soal ini. Sebagian berpendapat: Awal tahun baru sebaiknya pada tanggal hari Nabi menjadi Rasul. Sahabat lain mengusulkan: “Awal Hijrah Nabi.” Umar mengatakan: “Hijrah adalah momen menentukan kebenaran dan kebatilan. Maka kita tetapkan Hijrah sebagai awal kalender Islam.”

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Merebut Tafsir: Membaca Kartini dalam Konteks Politik Etis

Cara Membaca Ayat Kesaksian Perempuan Menurut Ibnu Rusyd dan Ibnu Al-Qayyim

Membaca Ulang Teks-teks tentang Kesaksian Perempuan

Saat sudah mereka menyepakati, ada seorang sahabat bertanya. “Apakah akan dimulai pada bulan Ramadan?”. Umar mengatakan, “tidak, tapi bulan Muharam, karena bulan itu, para jamaah Haji sudah kembali ke daerahnya masing-masing.” Para sahabat menyepakati keputusan Umar tersebut.

Keputusan Umar bin Khattab

Keputusan sahabat Umar menjadikan 1 Muharam sebagai awal tahun Hijriyah ini, kata Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid itu di latar belakangi oleh sebuah pikiran besar. Sahabat Nabi yang cerdas ini telah lama merenung dan mengingat dengan seluruh ketajaman nurani dan pikirannya yang jauh akan seluruh hari-hari yang pernah ia lalui bersama Nabi Muhammad Saw.

Dengan seluruh keceriaan dan kenestapaannya, seluruh kedukaan dan kegembiraannya. Ia mengamati berbagai peristiwa penting yang mengesankan bersama Nabi Muhammad Saw sejak awal kehidupannya sampai wafatnya.

Banyak sekali peristiwa besar yang Nabi Saw alami dalam perjuangannya menegakkan kebenaran dan keadilan Islam. Dan sahabat Umar juga mengikuti peristiwa-peristiwa itu bersama Nabi yang ia cintainya baik suka maupun duka.

Sahabat Umar bukan tidak mengerti bahwa ada banyak momen penting dalam sejarah kehidupannya bersama Nabi yang ia cintainya. Mulai dari kelahiran Nabi, Isra’ dan Mi’raj, Perang Badar, dan yang lainnya.

Semuanya memiliki makna yang besar bagi perjalanan menegakkan dan menyebarkan Islam. Dan pilihan itu pada akhirnya jatuh pada momen sejarah kehidupan Nabi yang paling menentukan bagi masa depan Islam dan kaum muslimin ia adalah Hijrah.

Alasanya karena sahabat Umar bin Khattab mengingat bagaimana pada suatu hari Nabi yang mulia dan para pengikutnya yang setia berada dalam kondisi yang sangat kritis. Nabi juga kehilangan orang-orang yang mencintai dan beliau cintai, orang-orang yang melindungi dan membela perjuangannya.

Nabi juga diburu oleh kaum kafir Quraisy. Bersama sahabatnya Abu Bakar al-Shiddiq, bersembunyi di Gua Tsur dan beliau selamat. Pada saat di perjalanan ke Madinah, beliau juga hendak dibunuh oleh Waraqah, dan sekali lagi Nabi selamat.

Titik Sejarah

Kemudian, peristiwa Hijrah Nabi ini, kata Pendiri Fahmina, begitu mengesankan bagi sahabat Umar. Hijrah baginya adalah titik sejarah yang sangat menentukan bagi perjalanan ajaran-ajaran Tuhan yang Nabi Saw sampaikan. la juga ingat Nabi terus berjuang tanpa lelah untuk memenuhi seruan Allah.

Dengan seluruh pertimbangan yang telah Buya sebutkan bahwa sahabat Umar telah memutuskan dan menetapkan “Hijrah” Nabi sebagai awal tahun baru bagi kaum Muslimin di dunia. Dan itu adalah tanggal 1 Muharam yang kini seluruh umat Muslim di seluruh dunia peringati. []

Tags: 1 MuharamBuku Merayakan Hari-hari Indah Bersama NabimembacaPenetapansejarah
Ita Toiatul Fatoni

Ita Toiatul Fatoni

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Solusi Kemiskinan

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

15 Mei 2025
Orang Miskin

Haji dan Ekonomi: Perjuangan Orang Miskin Menaklukkan Kesenjangan

14 Mei 2025
Vasektomi

Vasektomi Jadi Syarat Terima Bansos: Kekuasaan Negara dan Otonomi Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nakba Day

    Nakba Day; Kiamat di Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami
  • Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan
  • Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!
  • Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban
  • 5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version