• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Cinta Sebagai Modal Dialog

Wasid Mansyur Wasid Mansyur
30/08/2019
in Publik
0
cinta sebagai modal dialog

cinta sebagai modal dialog

18
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam pertemuan bertajuk Dialog Budaya Keagamaan Nusantara yang diadakan atas kerjasama Puslitbang Jakarta dan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya, tanggal 28-30 Agustus 2019 di Hotel Papilio Surabaya, ada ungkapan dihari pertama yang menarik –menurut penulis– penting untuk terus disuarakan, yaitu soal bagaimana cinta sebagai modal dialog dalam menyikapi perbedaan.

Kekerasan yang masih mudah terjadi di beberapa tempat beberapa hari belakangan dengan beragam pemantik –terkhusus kepentingan politik– merupakan problem sosial akut, sekaligus menggambarkan bagaimana teologi cinta belum maksimal menjadi pandu bagi kehidupan kita.

Bagaimana bisa terjadi, hanya karena perbedaan pilihan politik, dunia maya kita masih rentan penuh dengan ujaran kebencian, yang tidak jarang menggunakan agama sebagai pembenar. Padahal pemilu sudah berakhir.

Begitulah, ketika cinta tidak lagi menjadi pandu, yang mendominasi adalah kebencian. Maka cinta layak dikembalikan menjadi paradigma hidup kita dalam proses beragama dan berbangsa. Pasalnya, cinta mengajarkan soal menghargai persamaan dan kelebihan orang lain, apapun agama, suku maupun ras. Dan tidak memperuncing perbedaan.

Bahkan cinta kepada yang lain adalah cermin cinta kepada Pembuatnya, Allah Swt. Apapun agama, suku dan ras adalah sunnahtullah, yang Allah sendiri memuliakannya sebagai sesama manusia (walaqad karramna bani Adam).

Baca Juga:

Bekerja itu Ibadah

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Jangan Malu Bekerja

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Oleh karena itu, bagaimana mungkin dialog bisa terjadi, ketika di antara kita yang berbeda masih terbersit kebencian kepada orang lain. Kalaupun akhirnya dialog, maka dialog hanya bersifat formalistik-temporal, yang pada saatnya akan runtuh setiap ada urusan perbedaan politik atau karena kesenjangan sosial yang sulit dibendung. Dengan begitu, perkataan Jalaludin al-Rumi layak direnungkan tentang cinta kaitan bagaimana menjadikannya sebagai dasar berdialog:

الحب الذي لا يهتم إلا بالجمال الجسدي ليس حبا حقيقيا

“Cinta yang hanya mementingkan fisik, bukanlah cinta hakiki”

Cinta yang menjadi modal untuk berdialog adalah cinta yang sesungguhnya, bukan cinta artifisial atau “jobone tok”. Karenanya, pendekatan budaya menjadi sangat penting dalam rangka membangun cinta yang sungguh-sungguh. Strategi kebudayaan akan melahirkan cita rasa yang khas dalam melihat orang lain, yang sulit diselesaikan dengan apik, bila hanya diselesaikan dengan pendekatan normatif.

Akhirnya, masih kita menggalang cinta atas nama kemanusiaan, sekalipun kita berbeda. Dengan begitu ke depan kehidupan kita penuh damai dan cinta sebab kita melihat orang lain sebagaimana kita melihat diri sendiri.

Jika ini terus kita lakukan maka kita ikut berkontribusi dalam mewariskan peradaban kemanusiaan kepada anak cucu kita, tanpa kebencian dan kekerasan. Cukuplah cinta sebagai jalan untuk membangun tradisi dialog lintas agama dan budaya. []

Wasid Mansyur

Wasid Mansyur

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID