• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Eco Peace Warrior Semarang Ajak Anak-anak Yayasan Fi’lal Al-Khoirot Belajar Pemilahan Sampah

“Jika anak-anak ini tumbuh dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan, mereka akan menjadi generasi yang peduli. Dan dari sini, perubahan besar bisa kita mulai,” tambahnya.

Redaksi Redaksi
29/12/2024
in Aktual
0
Eco Peace Warrior Semarang

Eco Peace Warrior Semarang

924
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di sebuah sudut Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Bubakan, Mijen, terdengar riuh tawa anak-anak Yayasan Fi’lal al-Khoirot yang ingin belajar tentang bagaimana menjaga lingkungan dari Eco Peace Warrior Semarang.

Eco Peace Warrior Semarang bersama Mubadalah, datang membawa misi besar. Dengan pendekatan yang sederhana namun kreatif, Eco Peace Warrior Semarang berusaha menanamkan kesadaran lingkungan kepada generasi muda.

Sesi perkenalan dibuka dengan bercerita. Anak-anak berbagi cerita tentang bagaimana mereka memperlakukan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu anak dengan antusias bercerita:

“Kak, aku kemarin sehabis jajan di pasar, sampahnya aku buang ke tempat sampah yang ada di sekitar pasar. Lalu botol plastik yang aku gunakan aku bawa pulang untuk aku daur ulang menjadi tempat alat tulis.”

Kisah sederhana itu menjadi bukti bahwa anak-anak, meskipun kecil, mampu menjadi agen perubahan ketika kita berikan pemahaman yang tepat.

Baca Juga:

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Alarm Bahaya Pencabulan Anak: Belajar dari Kasus Keluarga di Garut

Kemudian, sesi berikutnya tak kalah menarik. Anak-anak, kami ajak menonton animasi edukatif tentang pengelolaan sampah. Animasi ini penuh pesan penting, mulai dari cara membuang sampah yang benar hingga bahaya membuang sampah sembarangan.

“Animasinya seru banget, Kak! Aku jadi tahu mana sampah organik dan non-organik,” ujar salah satu peserta dengan mata berbinar.

Eco Peace Warrior juga membawa properti sederhana berupa tempat sampah organik dan non-organik. Dengan ini, anak-anak belajar memisahkan jenis sampah sambil bermain. Mereka kami beri tantangan untuk menjawab dengan cepat dan tepat, mana sampah yang bisa kita daur ulang dan mana yang tidak.

Bermain Sambil Belajar

Ketika sesi pembelajaran selesai, anak-anak kami ajak bermain dalam kelompok. Dalam permainan itu, mereka berlomba mengidentifikasi jenis-jenis sampah. Yang kalah harus keluar dari permainan, sementara yang bertahan hingga akhir mendapatkan hadiah menarik.

Hadiah yang diberikan bukan sekadar hadiah biasa. Semua barang yang Eco Peace Warrior Semarang berikan berkaitan dengan kebersihan dan lingkungan, seperti tempat sampah mini atau alat daur ulang sederhana.

“Kami ingin anak-anak merasa senang, tapi juga belajar sesuatu yang bisa mereka terapkan sehari-hari,” jelas salah satu anggota Eco Peace Warrior.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Eco Peace Indonesia. Dengan jargon “Misi Anak-anak Selamatkan Bumi”, mereka berharap dapat membangun kesadaran lingkungan yang dapat kita mulai dari hal-hal kecil.

“Jika anak-anak ini tumbuh dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan, mereka akan menjadi generasi yang peduli. Dan dari sini, perubahan besar bisa kita mulai,” tambahnya.

Kelurahan Bubakan, hari itu, menjadi saksi kecil dari mimpi besar yang diusung Eco Peace Warrior Semarang. Di tangan-tangan kecil anak-anak, harapan untuk bumi yang lebih sehat mulai tumbuh. Siapa sangka, misi menyelamatkan bumi bisa dimulai dari hal sederhana seperti memisahkan sampah. []

Penulis: Satriya Teguh dan Alvina Dwi Damayanti

Tags: anak-anakbelajarEco Peace Warrior SemarangPemilahan SampahYayasan Fi'lal Al-Khoirot
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID