• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Fiks, Kita Harus Belajar Saling Tolong Menolong dari Sobat Ambyar

Fitri Nurajizah Fitri Nurajizah
09/05/2020
in Publik
0
46
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sebagai mahasiswa yang agak alay, aku seneng banget mendengarkan lagu-lagu melow, tak terkecuali karya Bapak Didi Kempot yang berjudul pamer bojo anyar. Aku memang hanya ikut-ikutan tren saja, karena sejujurnya saya juga tidak terlalu mengerti arti dari lirik lagu tersebut, hanya menikmatinya saja, karena liriknya cukup enak didengarkan sambil rebahan.

Tetapi, dengan seringnya ngahariring (bersenandung dengan suara yang lirih) lagu pamer bojo anyar, rasanya kok aku seperti sudah menjadi bagian dari sobat ambyar ya. Dengan begitu, sudah pasti aku selalu mengikuti konser-konser yang ada wajah dan lagu-lagunya bapak patah hati yaitu Didi Kempot. Seperti halnya konser amal yang dilakukan pada Sabtu, 11 April 2020, yang dimulai  tepat pukul 19.00, di kediaman Didi Kempot di Solo kemarin.

Konser amal tersebut merupakan hasil kerja sama manajemen Didi Kempot dengan Kompas TV yang berlangsung selama 120 menit. Tetapi, yang mengagumkan dari konser sobat ambyar itu adalah kepedulian para fans Didi Kempot untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi oleh wabah C0vid-19. Bayangkan saja, 20 menit konser berlangsung, donasi yang terkumpul sudah hampir 1,3 miliyar. Kan dahsyat!

Memang, yang menggalang dana untuk membantu korban Covid-19 ini bukan hanya Didi Kempot saja, tetapi ada banyak aktivis dan berbagai jaringan kemanusiaan juga yang melakukannya dengan caranya masing-masing.

Seperti dengan melelang barang-barang kesayangannya, mendiskon buku-bukunya, atau ada yang secara langsung memberikan sebagian hartanya dan ada juga yang dengan memberi hiburan seperti bernyanyi dan bermain musik. Menurut ku itu semua langkah yang keren.

Baca Juga:

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

Mengebiri Tubuh Perempuan

Dengan begitu, semangatnya adalah fix, kita memang  mesti banyak belajar dari orang-orang baik ini termasuk dari sobat ambyar, bahwa segala sesuatu jika di hadapi secara bersama-sama dengan saling tolong menolong, pasti hal itu akan lebih mudah. Ya, seperti ada pepatah yang sering dikatakan“berat sama dipikul, ringan sama dijingjing”.

Aku yakin orang-orang yang memberikan donasi di acara konser amal Didi Kempot itu tidak semuanya besar, mungkin ada juga yang menyumbang 10.000, atau 20.000. Tetapi, karena yang mengirim bantuan bukan hanya satu atau dua orang, hasilnya jadi luar biasa.

Ternyata berbagi itu tidak harus nunggu kaya guys, yang penting ada niat baik dalam hati. Coba deh yakinin dengan hatimu, sekecil apapun bantuan yang kau berikan, sangat berarti bagi yang membutuhkan. Ini jelas bukan iklan di TV hehehe..

Selain itu, perbuatan baik tersebut sangat sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya “Barangsiapa melapangkan kesulitan orang yang beriman dalam hal urusan dunia, maka kesulitannya di akhirat akan dilapangkan Allah. Barang siapa yang membantu seseorang yang bernasib buruk, maka ia akan dipermudah Allah segala urusannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka aibnya akan ditutup Allah di dunia dan di akhirat. Allah akan menolong seseorang yang menolong orang lain”. (Shahih Muslim no. 7028).

Artinya, seseorang yang bersedia membantu orang yang sedang membutuhkan sangat diapresiasi dan diberi janji yang mulia oleh Allah, yaitu akan dipermudah segala urusannya, baik di dunia maupun di akhirat. Jadi, jangan ngaku sobat ambyar deh, kalau sampeyan mampu berbagi dengan sesama, tapi malah banyak mikir-mikir. Itu mah sungguh TERLALU.

Terakhir, semoga apa yang dilakukan oleh Didi Kempot dan teman-teman yang lain, mampu membangkitkan semangat orang banyak untuk mengkampanyekan, bahwa berbagi itu indah, dan tidak harus wah. Terutama dalam keadaan terpuruk seperti sekarang. Maka meski kini Didi Kempot telah tiada, namun apa yang telah dilakukannya akan mengabadi dalam ingatan bangsa ini.

Selanjutnya, ke depan saya berharap, Mba Syahrini  mau baca tulisan sederhana ini. Ya, kan kalau  ia sempat membaca tulisan ini, sambil rebahan sama mas suami, terus ia terharu dan muncul ide kreatifnya untuk ikut menggalang dana.

Pasti ia bakal langsung bikin  konser amal berjudul “maju mundur syantik”. Itu keren banget ya kan, secara #sobatInces kan ada di mana-mana, kalau saja bersatu, Insya Allah hasilnya juga tidak akan kalah luar biasa sama Didi Kempot. Soal ini, Hmm Aminin aja kali ya guys. []

Fitri Nurajizah

Fitri Nurajizah

Perempuan yang banyak belajar dari tumbuhan, karena sama-sama sedang berproses bertumbuh.

Terkait Posts

Melawan Perundungan

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

9 Juli 2025
Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Tradisional

    Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID