• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film 13 Bom di Jakarta, Aksi Teror yang Mencekam Ibu Kota

Ancaman bom membuat Badan Kontra Terorisme (ICTA) bekerja ekstra keras untuk menghadapi terorisme yang terorganisir secara rapi

Zahra Amin Zahra Amin
29/12/2023
in Film
0
Film 13 Bom di Jakarta

Film 13 Bom di Jakarta

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kemarin siang saya diminta anak sulung untuk menemaninya nonton film bersama teman-temannya. Sejumlah enam orang, mbak-mbak santri ini, aku antarkan menuju salah satu pusat perbelanjaan di Kota Cirebon. Mereka sudah punya pilihan untuk nonton Film A yang bergenre horor. Sedangkan aku yang tak begitu suka film horor random, akhirnya memilih film lain. Pilihanku jatuh pada Film 13 Bom di Jakarta.

Sesuai dengan tulisan yang ada di promo film, Film 13 Bom di Jakarta ini menyuguhkan aksi spektakuler dan menegangkan. Layaknya film-film Hollywodd. Salut banget, sineas film Indonesia akhirnya bisa menggarap film thriller, aksi tembak-tembakan, dan kejar-kejaran mobil yang keren. Semua tampak nyata, terlebih beberapa ruas jalanan Ibu Kota juga tampak familiar bagiku.

Adapun alur cerita Film 13 Bom di Jakarta ini diawali dengan hadirnya segerombolan teroris yang melancarkan serangan di beberapa titik pusat keramaian ibu kota. Grup teroris anonim itu semakin berbahaya setelah mengeluarkan ancaman peledakan 13 bom yang tersebar di Jakarta.

Ancaman ini membuat Badan Kontra Terorisme (ICTA) bekerja ekstra keras untuk menghadapi terorisme yang terorganisir dengan rapi. Di sisi lain, pihak berwajib juga harus meyakinkan masyarakat kota Jakarta agar tetap tenang.

Dua konglomerat mata uang digital, yakni Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), yang juga pendiri Indodax terduga kuat terlibat dalam organisasi terorisme itu. Kisah 13 Bom di Jakarta terinspirasi dari kisah nyata peristiwa pengeboman di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang, Banten, pada 2015.

Baca Juga:

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Benarkah Feminisme di Indonesia Berasal dari Barat dan Bertentangan dengan Islam?

Tampilnya Tokoh Perempuan

Yang menarik dalam film ini, karakter tokoh perempuan tidak hanya sekadar tempelan saja yang menjadi daya tarik visual. Tetapi juga mendapatkan peran yang sama sebagai komandan, dan ahli IT. Sebut saja Putri Ayudya, Lutesha, dan Niken Anjani. Di mana masing-masing memerankan sebagai Karin, Agnes dan Gita.

Karin dan Gita menjadi aparat di Badan Kontra Terorisme (ICTA). Bahkan Karin mendapatkan kepercayaan tinggi dari sang pimpinan, seorang mantan jenderal, untuk bertanggung jawab atas peristiwa ancaman peledakan 13 bom di Jakarta. Sementara Agnes, sebagai calon istri  dari William (Ardhito Pramono) juga tampil dengan tangkas menyetir mobil di jalanan ibu kota.

Terakhir, sosok Gita sebagai ahli IT yang tidak saja menguasai digital security tetapi juga piawai menggunakan senjata api. Meski di akhir cerita keberadaan Gita menjadi plot twist karena ternyata dia adalah adik kandung Arok alias Ismail Gani sang pimpinan teroris yang sengaja mereka susupkan di dalam lembaga negara.

Kritik Sosial

Selain karakter para tokoh protagonis dan anatgonis yang bermain secara apik, di sini juga ada pesan moral terkait pentingnya literasi finansial, dan bagaimana kita harus menjaga kesehatan mental dalam situasi dan kondisi apapun.

Sebagaimana kisah Arok alias Ismail Gani, seorang mantan pasukan khusus militer di perbatasan. Dia dan keluarganya pernah mengikuti asuransi, tetapi ternyata tidak bisa mereka cairkan. Lalu mengikuti koperasi Dana Surya bahkan istrinya ikut sebagai agen koperasi yang mengajak banyak orang untuk bergabung.

Naas, dana koperasi digelapkan oleh pimpinan, tapi begitu mereka laporkan ke pihak berwajib pimpinan koperasi malah terbebaskan dari tuntutan dan hukuman. Istri Arok pun meninggal dunia dengan gantung diri di rumahnya. Hal serupa juga dialami oleh pelaku teroris lainnya, adalah Waluyo yang terjerat KPR. Telat pembayaran tiga bulan, rumahnya disita oleh pihak bank.

Lalu Waluyo memutuskan ikut koperasi, nasib tragis malah ia temui. Uang yang ia simpan di sana hilang, sementara hutang semakin bertumpuk. Karena tak kuat menanggung beban hidup, Ibu Waluyo meregang nyawa sia-sia. Sambil menahan tangis, Waluyo mengatakan;

“Hutangku banyak, rumahku disita bank, dan aku sudah tak punya Ibu.”

Kritik sosial ini menjadi kian penting terutama menjelang Pemilu 2024, bagaimana penegakan hukum di negara kita yang masih tebang pilih, dan belum ada keberpihakan terhadap para korban. Selama ada uang, seakan semua masalah bisa diselesaikan.

Orang-orang seperti Arok dan Waluyo bukan tidak mungkin banyak di antara warga negara Indonesia lainnya juga, yang menyimpan bara kecewa terhadap pemerintah negara sendiri. Mungkin karena sikap aparat yang sewenang-wenang, atau penyalahgunaan kekuasaan, hingga penggelapan anggaran negara yang kita anggap biasa saja.

Sementara di sudut lain negeri ini, berapa banyak masyarakat kita yang terjerat hutang, pinjaman online, rentenir bank harian. Mereka terus bekerja keras bagai kuda, namun kehidupannya tetap begitu-begitu saja. Semakin hari, semakin terasa lapar, depresi hingga mati sia-sia. []

 

 

 

 

 

 

Tags: Film 13 Bom di JakartaIndonesiaJakartaLiterasi FinansialpolitikReview Filmterorisme
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Squid Game

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

3 Juli 2025
Nurhayati Subakat

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

26 Juni 2025
Film Animasi

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

22 Juni 2025
Film Azzamine

Film Azzamine: Ketika Bentuk Proteksi Orang Tua Kepada Anak Perempuan Disalahartikan

20 Juni 2025
Tastefully Yours

Tastefully Yours : Membongkar Konstruksi Sosial dari Dapur

19 Juni 2025
Bela Negara

Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

14 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID