• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Gelar Ijazah Kitab Nabiyurrahmah, Ma’had Tunas Cendekia ingin Lestarikan Tradisi Pesantren

mimin mimin
17/12/2018
in Aktual
0
Kitab Nabiyurrohmah dan Mambaussa'adah

Kitab Nabiyurrohmah (kiri) dan Mambaussa'adah (kanan).

53
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Ma’had Tunas Cendekia, KH Affandi Mukhtar, memandang penting untuk terus melestarikan ijazah kitab sebagai tradisi khas pesantren, di samping kegiatan ngaji kitab, marhabanan saat maulid, dan tradisi-tradisi lain.

Dalam kegiatan Muludan Milenial yang digagasnya bersama elemen-elemen lain, 12-14 Desember 2018, salah satu rangkaian kegiatanya adalah ijazah kitab khassah dan ‘ammah untuk Kitab Nabiyurrahmah dan Manba’ussa’adah, oleh penulisnya langsung, Ustadz H. Faqihuddin Abdul Kodir, Lc. MA.

“Ijazah kitab adalah pernyataan restu seorang kyai atau guru kepada santri-santrinya untuk mengamalkan suatu amalan, dzikir, atau pembelajaran dan pengajaran suatu kitab. Ijazah ini sekaligus menjadi silsilah yang menyambungkan antara guru dan murid”, kata Kyai Affandi.

Ijazah khassah, yang khusus untuk guru-guru pesantren, dilakukan pada sore hari jam 16.00, Kamis 13 Desember 2018. Sementara ijazah ‘ammah, yang umum untuk seluruh santri dan guru-guru, dilakukan setelah selesai pengajian selesai, jam 01.20 dini hari.

“Kita bangga, ijazah khassah pada sore hari ini, dihadiri langsung oleh penulis kitab. Ijazah ini penting, tidak hanya sebagai tradisi  pesantren, tetapi untuk menyambung ikatan emosi dan akademik, serta keberkahan, antara penulis kitab dan guru atau santri pembaca kitab tersebut”, kata Kang Fandi.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Kitab Nabiyurrahmah

Kegiatan utama dari rangkaian acara Muludan Milenial adalah Ngaji Kitab “Nabiyurrahmah” Semalam Suntuk, mulai jam 20.00 sampai jam 01.30, di halaman depan MTs dan MA Tunas Cendekia, Pesantren Babakan.

Kitab Nabiyurrahmah berisi ayat-ayat Qur’an, teks-teks Hadis, kata-kata Sahabat dan ulama klasik tentang prinsip kasih sayang Islam, baik kepada diri, keluarga, tetangga, masyarakat umum, hewan, binatang, lingkungan, dan semesta alam.

Kitab ini ditulis oleh Ustadz H. Faqihuddin Abdul Kodir sepulang mengikuti Seminar Internasional di Universitas Azhar Cairo Mesir, dan bertemu dengan ulama perempuan, penulis kitab-kitab ensiklopedis, Syaikhah Dr. Khadijah Nibrawi.

Hadir sebagai pembaca (qurra’) kitab di acara Ngaji Semalam Suntuk ini adalah KH Husein Muhammad, Nyai Hj. Maryam Abdullah, Nyai Hj. Awanillah Amva, dan sesi terakhir diisi oleh Ustadz Mumu Muhyiddin.

Acara Ngaji ini dihadiri lebih dari 500 hadirin yang datang dari berbagai penjuru Pesantren Babakan Ciwaringin, dan pesantren lain di Cirebon serta masyarakat umum. Acara ini ditutup dengan ijazah ‘ammah oleh penulis kepada seluruh peserta yang menghadiri acara.

Kitab Manba’ussa’adah

Kitab lain yang diijazahkan penulis pada ijazah khassah sore hari, di kediaman KH Affandi Muchtar adalah Manba’ussa’adah, yang berarti telaga kebahagiaan.

Kitab ini berisi tentang prinsip dan perilaku kesalingan dan kerjasama dalam relasi pasangan suami istri. Kitab ini menjelaskan bahwa rumah tangga, pegurusan dan pendidikan anak, termasuk pengelolaan urusan publik harus memperhatikan kerjasama dan kebahagiaan bersama antara suami dan istri.

“Kitab Nabiyurahmah ini tersambung dengan ulama perempuan bernama Khadijah Nibrawi, sementara Manba’ussa’adah isinya terinspirasi dari diskusi diskusi yang aku ikuti di Forum Kajian Kitab Kuning (FK3) yang dipimpin Ibu Hj. Sinta Nuriyah Wahid”, kata Ustadz Faqih ketika ijazah khassah sore hari.(MIM)

Tags: babakanFaqihijazahkitabmambaussa'adahmilenialMubadalahMuludanNabiyurrahmahpesantren
mimin

mimin

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID