• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Haul Gus Dur, dan Doa Permohonan untuk Negeri yang Aman

Gus Dur adalah sosok ulama juga negarawan yang menjunjung tinggi toleransi. Beliau adalah sang pemersatu umat terlepas apapun latar belakang agama, suku atau budayanya

Roihatul Jannah Roihatul Jannah
20/01/2022
in Pernak-pernik
0
Gus Dur

Gus Dur

81
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada acara Haul Gus Dur yang ke-12, Gusdurian Indramayu mengadakan acara Haul Gus Dur, dengan rangkaian kegiatan doa kebangsaan, nonton bareng film dokumenter biografi Gus Dur, lalu refleksi dan diskusi. Kegiatan tersebut bertempat di Paroki Santo Mikael Indramayu, dan digelar pada Selasa 18 Januari 2022. Acara dihadiri oleh berbagai kalangan, komunitas lintas iman yang berbeda, terutama anak-anak muda.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Gus Dur adalah sosok ulama juga negarawan yang menjunjung tinggi toleransi. Beliau adalah sang pemersatu umat terlepas apapun latar belakang agama, suku atau budayanya. Gus Dur menjadi orang terdepan yang mengayomi dan menghormati keberagaman.

Meski faktanya, nilai toleransi yang dipegang teguh oleh Gus Dur belum sepenuhnya diimplementasikan oleh warga negara Indonesia. Sehingga, masih ada beberapa kejadian yang menyebabkan selisih paham, yang berbuntut konflik horizontal, dan benturan antar agama, suku, budaya maupun perbedaan lainnya.

Oleh karena itu, pada saat pembacaan tahlil dan doa bersama dalam acara Haul Gus Dur yang ke-12 tersebut, para hadirin memohon kedamaian dan rasa aman untuk negeri Indonesia sebagai salah satu doa yang dipanjatkan. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada lagi hal-hal yang membuat kerusakan di negeri tercinta; Indonesia.

Terutama kerusakan yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berasal dari perdebatan perbedaan keyakinan. Doa tersebut dipimpin oleh salah satu anggota Banser dan Romo Haryo, perwakilan dari Paroki Santo Mikael. Doa dipanjatkan secara bergantian dan penuh khidmat.

Baca Juga:

Haul Gus Dur ke-15 di Pekalongan : Pentingnya Merawat Nilai Luhur

Gus Dur, Kaum Lemah dan Konsep Keadilan

Mengenang Gus Dur: Kisah Persahabatan Lintas Iman dengan Prof Leonard Swidler

Penting Mempopulerkan Kembali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Melansir dari kanal NU online, berbicara mengenai keamanan negara, Nabi Ibrahim AS mengajarkan kepada kita untuk mencintai negeri sendiri. Dengan menciptakan keamanan dalam negara, maka itu akan mendatangkan ketenangan bagi semua penghuninya. Sehingga tidak akan ada perpecahan dan rasa kebencian antar sesama.

Salah satu doa Nabi Ibrahim AS mengenai ini yang diabadikan dalam Al-Qur’an dalam Surat al-Baqarah ayat 126 adalah:

رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Rabbij’al hâdzâ baladan âminan warzuq ahlahû minats tsamarâti man âmana minhum billâhi wal yaumil âkhir

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah [2]: 126).

Dari petikan doa yang berisi permohonan agar dijadikan negara yang aman sentosa, jelas sekali bahwa setiap penduduk menginginkan negaranya menjadi negara yang penuh dengan rasa cinta kasih agar tumbuh rasa aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tidak ada teror, provokasi dan hal buruk lainnya.

Perbedaan antar agama, suku dan sebagainya tidak lantas mengurangi rasa cinta dan ketidaknyamanan dalam negara berjuluk negeri khatulistiwa ini. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita memanjatkan doa tersebut sebagai salah satu cara merayu Tuhan, agar Indonesia menjadi negara yang terus diberkahi dan dilindungi. Sehingga semua umat beragama bisa hidup tenang tanpa ada lagi bayang-bayang ketakutan. []

Tags: haul gus durJaringan Gusdurian
Roihatul Jannah

Roihatul Jannah

Roihatul Jannah. Si Sagittarius women yang sedang berusaha menyeimbangkan logika nulis dan ngonten.

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID