• Login
  • Register
Rabu, 7 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ini Tugas Sang Ayah saat Ibu Memberikan ASI

Sang ayah diserukan kewajiban memberi nafkah dan kecukupan sandang kepada sang ibu secara ma’ruf (patut)

Redaksi Redaksi
19/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ayah

Ayah

284
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa ketika para ibu melakukan fungsi reproduksinya menyusui (memberikan ASI) bayinya, maka sang ayah diserukan kewajiban memberi nafkah dan kecukupan sandang kepada sang ibu secara ma’ruf (patut).

Perintah ini, menurut Nyai Badriyah, lagi-lagi menunjukkan sensitivitas al-Qur’an karena telah memotret dengan cermat kecenderungan para suami ketika istri melakukan fungsi reproduksinya.

Konsentrasi waktu dan perhatian ibu kepada bayi seringkali menyisihkan keberadaan suami, bahkan perhatian ibu pada penampilannya sendiri.

Keadaan ini, kata Nyai Badriyah, berpotensi membuat suami tidak lagi memberi perhatian maksimal kepada istri.

Terkadang malah ada suami yang berselingkuh dengan alasan istrinya nifas atau tidak memperhatikan tubuhnya sendiri.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 2 Pola Pendidikan Ramah Anak
  • Bergantung pada Status, Nilai Perempuan Lebih dari Itu Part II
  • Relasi Orang Tua dan Anak Dalam Pandangan Kiai Faqih
  • Perhatian Islam Kepada Ibu Hamil
    • Sensitivitas Al-Qur’an Terhadap Pemberian Asi

Baca Juga:

2 Pola Pendidikan Ramah Anak

Bergantung pada Status, Nilai Perempuan Lebih dari Itu Part II

Relasi Orang Tua dan Anak Dalam Pandangan Kiai Faqih

Perhatian Islam Kepada Ibu Hamil

Nyai Badriyah mengingatkan, dengan perintah memberikan nafkah dan sandang secara patut kepada istri saat menjalani fungsi reproduksinya itu, al-Qur’an mengerem kecenderungan negatif para suami yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri pada saat istri dan bayinya sedang dalam keadaan yang sangat membutuhkannya.

Sensitivitas Al-Qur’an Terhadap Pemberian Asi

Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI) itu menyebutkan bahwa sebagai kalam Allah Sang Pencipta Manusia, al-Qur’an senantiasa mengerti dan memahami manusia dengan beragam keadaan dan kecenderungannya.

Pesan-pesan al-Qur’an mengenai relasi suami-istri pun demikian. Jika hari ini kita sering bicara tentang sensitivitas gender, untaian kalimat dalam al-Qur’an telah menunjukkan hal tersebut.

Yakni, memberikan norma yang sensitif gender tanpa subyektivitas sempit, yang mendorong manusia mencapai sebuah relasi yang adil, setara, serta berorientasi pada perlindungan seluruh anggota keluarga, terutama yang lemah.

Betapa dalam dan sensitifnya pemahaman al-Qur’an terhadap relasi suami-istri antara lain tampak jelas dalam surat al-Baqarah ayat 233 yang artinya:

“Para ibu hendaklah menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang hendak menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi rizki dan pakaian kepada para ibu secara patut.

Seseorang tidak terbebani selain menurut kadar kemampuannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya.

Demikian pula para waris. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu menyusu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran secara patut.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Nyai Badriyah mengingatkan, jika kita perhatikan setiap kalimat dalam ayat di atas, tampak jelas bahwa al-Qur’an selalu menyampaikan norma ideal kepada sasaran yang tepat.

Dengan cara ini, kata Nyai Badriyah, al-Qur’an telah menjadi pemberi peringatan secara tidak langsung agar pihak yang tidak lari dari tanggung jawab seperti hal yang sering manusia lakukan karena nafsunya. (Rul)

Tags: anakASIayahBayiberikanIbuNyai Badriyah Fayumitugasulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Sa'i

Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan

6 Juni 2023
Tawaf

Rahasia Tawaf

6 Juni 2023
Hari Raya Idul Adha

Memaknai Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2023
Bekerja

Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

4 Juni 2023
Agama Kemanusiaan

Islam Adalah Agama Kemanusiaan

4 Juni 2023
Keadilan Gender

Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

3 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ketimpangan Relasi Suami Istri

    Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Hari Raya Idul Adha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fatimah al-Banjari: Perempuan yang Mengisi Khazanah Kitab Kuning Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi
  • Rahasia Tawaf
  • Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri
  • Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist