• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jimat Rahasia Muhammad (1): Kebencian Sofwan

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
30/10/2018
in Hikmah
0
Kebencian Sofwan

Kebencian Sofwan

9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tidak semua orang menyukai Nabi Muhammad Saw membawakan risalah Islam. Beberapa di antara mereka yang tidak suka bahkan melakukan hal-hal kejam yang di luar nalar kemanusiaan. Tetapi kemudian Nabi membalasnya dengan kasih tiada tara. Salah seorang musuh yang begitu membenci Nabi adalah penduduk Mekah bernama Sofwan bin Umayyah. Kebencian Sofwan kepada Nabi mungkin bisa disejajarkan dengan Abu Sufyan dan Ikrimah bin Abi Jahl.

Kebencian Sofwan terwarisi dari kebencian ayahnya. Ayah Sofwan adalah tokoh masyarakat Mekah yang amat membenci Muhammad. Kebencian Sofwan semakin membuncah setelah ayahnya gugur saat menghadapi pasukan muslim dalam Perang Badar.

Setelah peristiwa memilukan itu, Sofwan menggunakan berbagai cara untuk bisa membalas kematian ayahnya dengan membunuh Nabi. Lambat laun, kebenciannya melebihi kebencian yang diwariskan ayahnya. Setiap kesempatan dia gunakan secara maksimal untuk bisa mengalahkan kekuatan Muhammad dan umatnya.

Sofwan adalah orang paling getol dalam setiap perang melawan Nabi. Bahkan dia terlibat dalam peristiwa terbunuhnya 70 sahabat nabi saat Perang Uhud. Tapi Nabi yang dikabarkan ikut terbunuh dalam perang tersebut, ternyata masih hidup. Amarah Sofwan semakin menjadi-jadi. Sasaran utamanya luput dari maut.

Pernah suatu hari, Sofwan merencanakan sebuah strategi licik untuk membunuh Nabi. Dia mengatur siasat jahat. Dipanggillah sepupunya yang bernama Umair bin Wahab. Kepada Umair yang gagah berani, Sofwan mengajukan sebuah tawaran yang menggiurkan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam
  • Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad
  • Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

Baca Juga:

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

Poligami Bukan Tradisi yang Dilahirkan Islam

Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad

Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

Sofwan berjanji untuk menanggung seluruh biaya hidup Umair dan semua anggota keluarganya. Sebagai imbal jasanya, Umair harus bisa membunuh Muhammad terlebih dulu. Umair bersedia. Umair pun segera bergegas menuju Madinah.

Selang beberapa hari, Umair belum juga kembali ke Mekah. Hingga minggu berikutnya, Sofwan mendengar kabar yang membuatnya terkesiap: Umair masuk Islam. Sepupunya sendiri yang pada mulanya bersedia bersekutu dengannya, tiba-tiba saja berkhianat, dan menjadi pengikut Nabi.

Punya jimat apakah Muhammad, sehingga banyak orang yang memusuhinya tiba-tiba saja menjadi sahabatnya?[]

Tags: benciislamjimatkasihkesaktianmuhammadnabirahasiaSofwanumat
Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Rahmat Allah

Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir

22 Maret 2023
Islam adalah Rahmat

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

22 Maret 2023
Belajar Toleransi

Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

22 Maret 2023
Kerja Istri

Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

21 Maret 2023
sejarah perempuan

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

21 Maret 2023
Perempuan Bekerja

Perempuan Juga Wajib Bekerja

21 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist