• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keindahan Ayat-ayat di Dalam Al-Qur’an

Penuturan al-Qur'an melalui media bahasa sastra sesungguhnya sejalan dengan budaya Arab ketika itu. Al-Qur'an selalu menciptakan sastra kreatif dan inovatif sekaligus menyentuh relung-relung nurani dan akal pikiran

Redaksi Redaksi
03/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
al-Qur'an

al-Qur'an

596
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menarik dicermati bahwa al-Qur’an menuturkan pesan-pesannya melalui media bahasa sastra, meskipun al-Qur’an sendiri lebih dari sebuah karya sastra.

Al-Qur’an adalah Mukjizat abadi, sebuah karya yang tidak bisa dilawan oleh siapa pun. Di dalamnya, sarat dengan bahasa majaz (metafora), kinayah, tamtsil (perumpamaan), dan sebagainya.

Lihat saja beberapa ungkapan al-Qur’an seperti berikut: “hunna libasun lakum wa antum libasun lahunn.” (Istri-istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka). Atau “fal aana basyiruhunna,” (maka kini, ber-mubasyarahlah kamu dengan istrimu).

Dalam dua ungkapan ayat di atas, libasun berarti pakaian, sedangkan al-mubasyarah yang merupakan akar kata “baasyara” secara literal bermakna bersentuhan kulit. Namun, maksud dua ungkapan tersebut adalah hubungan intim (seks). Maksud sensualitas dalam dua ayat di atas dituturkan oleh al-Qur’an dengan bahasa metafora dan etis.

Betapa indahnya bahasa yang digunakan kitab suci ini. Di situ sama sekali tidak ditemukan kata-kata vulgar yang jorok atau merangsang hasrat seksual yang kasar.

Penuturan al-Qur’an melalui media bahasa sastra sesungguhnya sejalan dengan budaya Arab ketika itu. Al-Qur’an selalu menciptakan sastra kreatif dan inovatif sekaligus menyentuh relung-relung nurani dan akal pikiran.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

Sastra

Sastra adalah media manusia mengungkapkan cita-cita, ekspektasi, bahkan ekspresi keluh kesah dan kerinduan yang terungkapkan melalui simbol-simbol, isyarat, dan instrumen daya lainnya.

Al-Qur’an banyak menceritakan kisah para Nabi berikut kebudayaan umat manusia masa lalu. Kisah-kisah ini tidak sekedar menjadi cerita dan ungkapan sejarah perjalanan manusia, melainkan mengandung tujuan, pesan, dan norma kemanusiaan universal.

Dalam beberapa ayat yang berisi kisah dan perjalanan manusia tersebut. Allah biasanya menutup ayat dengan pernyataan bahwa kisah-kisah ini merupakan bahan pemikiran dan pelajaran bagi manusia.

“inna fi dzalika la’ibrah Ii uli al-albab.” Atau “Inna fi dzalika la ayaat li qawm ya’qilun.” (Di situ ada tanda-tanda (pengetahuan) bagi orang-orang yang berpikir).

Inilah sesungguhnya poin paling utama dari seluruh kisah-kisah dalam al-Qur’an. Cara demikian, paling efektif untuk mempengaruhi dan menyentuh kesadaran audiens terhadap pesan-pesan di dalamnya. []

Tags: al-quranayatBudayaislamkaryaKeindahanSastra
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version