• Login
  • Register
Kamis, 23 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Kelola Mubazir Pangan Food Loos and Waste (FLW)

Perilaku mubazir pangan salah satunya food loss and waste, yang merupakan perbuatan yang tidak baik. Allah serta Rasul pun tidak menyukainya.

Hermia Santika Hermia Santika
04/07/2022
in Pernak-pernik
0
Mubazir Pangan

Mubazir Pangan

356
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sampah merupakan penyebab kerusakan lingkungan, tidak hanya sampah plastik atau jenis anorganik akan tetapi sampah organik pun menjadi permasalahan yang serius bagi lingkungan. Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat sepertiga dari total makanan yang diproduksi untuk konsumsi terbuang setiap tahunnya atau Food Loss and Waste (FLW). Sehingga penting bagaimana kita mampu mengelola mubazir pangan ini dengan efektif.

FLW sangat berbahaya bagi lingkungan. Karena selain mubazir pangan, juga ketika menjadi sampah, maka akan menimbulkan gas metana yang berdampak pada pemanasan global, serta air lindi yang mencemari lingkungan dan merusak ekosistem.

Berdasarkan data Economist Intelligence Unit tahun 2020, Indonesia adalah negara ke-2 dari 25 negara di dunia dengan FLW tertinggi setelah Arab Saudi. FLW Indonesia sekitar 300 kg per kapita setiap tahun. Dari data tersebut menunjukan bahwa tingkat sampah organik di Indonesia belum secara optimal dalam penanganan sampah, dengan jumlah sampah organik yang berasal dari makanan bisa menimbulkan pencemaran di lingkungan terutama pemanasan global.

Kemudian limbah yang berasal dari bahan pangan  merupakan limbah yang memiliki presentase lebih banyak dihasilkan karena cepat mengalami pembusukan.

Daftar Isi

    • Mubazir Pangan Penyebab Kelaparan
  • Baca Juga:
  • Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?
  • Peran Generasi Muda dalam Menjaga Lingkungan
  • Isu Lingkungan dalam Masalah Fiqih Kontemporer
  • Ragam Makna Baju Baru Lebaran di Hari Raya
    • Allah dan Rasul tidak Menyukai Perilaku Mubazir Pangan
    • Mubazir Pangan Mengancam Keberlanjutan Kehidupan Manusia
    • Mulai dari Diri Sendiri

Mubazir Pangan Penyebab Kelaparan

Food Loss and wasted (sampah makanan), atau mubazir pangan ini ternyata bisa menyebabkan kelaparan. Global Hunger Index juga mengatakan, tingkat kelaparan di Indonesia berada di tingkat serius. Artinya banyak orang yang sedang kelaparan, sedangkan yang berkecukupan (banyak mengonsumsi makanan) kemungkinan berperilaku suka membuang dan tidak menghabiskan makanan.

Dari penjelasan tersebut membuktikan ketimpangan atas fenomena yang terjadi. Dalam Islam sendiri bisa dikatakan food loss and waste sebagai sebuah perilaku mubazir pangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti terbuang-buang karena berlebihan atau mubazir juga sama artinya dengan perilaku boros.

Baca Juga:

Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?

Peran Generasi Muda dalam Menjaga Lingkungan

Isu Lingkungan dalam Masalah Fiqih Kontemporer

Ragam Makna Baju Baru Lebaran di Hari Raya

Dalam Alquran Surat Al Isra’ Ayat 26, Allah SWT berfirman:

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”

Begitupun terdapat hadist dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah SAW telah bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

“Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan (Allah ridha) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya. Dan kalian saling menasihati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna, serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim).

Allah dan Rasul tidak Menyukai Perilaku Mubazir Pangan

Jelas sekali dalam kedua sumber hukum tersebut, bahwa perilaku mubazir pangan salah satunya food loss and waste, merupakan perbuatan yang tidak baik. Allah serta Rasul pun tidak menyukainya. Melansir dari kompas.com, berdasarkan pengamatan khusus terhadap perilaku konsumen oleh Ruwayari (2021), terdapat banyak penyebab dari perilaku pemborosan pangan antara lain:

Pertama, membeli dan menyiapkan makanan terlalu banyak dan kurang memperhitungkan kebutuhan sehingga berpeluang menyisakan bahkan membuang makanan;

Kedua, kesalahan dalam proses industri dan kepatuhan terhadap kebijakan keamanan makanan mengakibatkan kualitas keamanan pangan tidak terpenuhi, sehingga banyak terbuang;

Ketiga, kendala manajerial berupa teknis yang kurang tepat. Seperti keuangan yang tidak memadai dan kesulitan teknis dalam hal metode panen. Lalu penyimpanan, dan masalah pendinginan dalam kondisi cuaca buruk.  pemrosesan, pengemasan, infrastruktur. Kemudian sistem pemasaran yang menyebabkan kerusakan dan pembuangan pangan;

Keempat, penyiapan makanan yang berlebihan di restoran, hotel, dan industri jasa makanan. Mereka lakukan sebagai bentuk antisipasi pelanggan yang tinggi dan pertimbangan economic of scale. Yakni skala produksi yang besar akan menghasilkan biaya produksi per satuan menjadi lebih rendah;

Kelima, over-merchandising dan over-ordering di toko makanan dan supermarket dalam rangka display yang tinggi dengan berbagai item untuk menarik pelanggan mengakibatkan makanan berpotensi besar kadaluarsa, sedangkan penyimpanan di toko atau supermarket dengan masa simpan terbatas sehingga beberapa di antaranya akan tetap tidak terjual.

Mubazir Pangan Mengancam Keberlanjutan Kehidupan Manusia

Selain itu, perilaku konsumen yang cenderung memilih-milih makanan yang berpenampilan dan kualitas baik mengakibatkan makanan yang kurang menarik dan nilainya kurang berkualitas akan terbuang.

Sedangkan dari fenomena yang sudah tersebutkan sebelumnya, ternyata food loss and waste juga menimbulkan dampak pada aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan sumber daya alam yang tersedia.

Apabila dalam aspek ekonomi menurut Global Commision on the Economy and Climate, salah satu organisasi internasional yang prihatin terhadap pemborosan pangan melakukan perhitungan ekonomi secara global menyebutkan makanan yang terbuang apabila kita uangkan mencapai US$ 400 miliar per tahun.

Nilaimubazir pangan ini terprediksi akan meningkat mencapai US$ 600 miliar. Apabila jumlah limbah makanan yang terbuang dapat ditekan 20 sampai 50% sehingga ada penghematan US$200 sampai US$300 miliar.

Kemudian menurut Suhartini dalam bukunya “Menuju pola konsumsi pangan di era pertanian modern berkelanjutan”, menjelaskan bahwa mubazir pangan juga berdampak pada pemborosan penggunaan sumber daya dan lingkungan. Hal tersebut terjadi karena proses produksi pangan dengan proses mengonsumsi sumber daya, sekaligus menekan lingkungan, seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan lahan, air, dan energi.

Berapa penggunaan sumber daya alam untuk proses produksi setiap komoditas berbeda. Sehingga jenis dan volume pangan yang terkonsumsi oleh masyarakat akan menentukan seberapa besar tingkat penggunaan sumber daya alam, dan sekaligus menimbulkan dampak negatif yang besar.

Mulai dari Diri Sendiri

Serius sekali bukan! Maka, dari hal yang mungkin kita anggap remeh namun dampaknya membesar apabila berkelanjutan dan banyak orang di dunia melakukannya. Sehingga perlu adanya penanggulangan sebagai pelaku utama, yang harus sadar dan menghentikan perilaku tersebut. Banyak cara yang bisa kita lakukan antara lain:

Pertama, menyadari akan perilaku konsumsi pangan serta nilai pangan dengan mengukur kebutuhan diri yang cukup tanpa berlebihan. Seperti tidak terlalu banyak memgambil porsi makan dan menghabiskan makanan tanpa bersisa. Kemudian tidak belanja berlebihan di luar kebutuhan primer maupun sekunder.

Kedua, apabila memiliki jumlah makanan berlebih maka bisa kita optimalkan pemanfaatanny. Seperti langsung kita donasikan kepada yang membutuhkan, kita olah menjadi makanan lain, kita buat pupuk organik dan lain-lain. []

Tags: Bank SampahKerusakan AlamPemanasan GlobalPengelolaan Sampah. Isu Lingkungan
Hermia Santika

Hermia Santika

Mahasiswa/KOPRI PMII Rayon Psikologi Cabang Kabupaten Bandung

Terkait Posts

Rahmat Allah

Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir

22 Maret 2023
Islam adalah Rahmat

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

22 Maret 2023
Kerja Istri

Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

21 Maret 2023
sejarah perempuan

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

21 Maret 2023
Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil

Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

21 Maret 2023
Perempuan Bekerja

Perempuan Juga Wajib Bekerja

21 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perayaan Nyepi

    Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist