• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ketika Doa Ibrahim bin Adham tidak Dikabulkan

Gara-gara sebutir kurma, doa seorang wali zuhud tidak dikabulkan Tuhan. Simak kisahnya!

Mambaul Athiyah Mambaul Athiyah
02/07/2021
in Hikmah
0
Doa

Doa

256
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada ketakutan dalam diri kita saat seseorang kita buruksangkai bakal mendoakan kita dengan doa yang jelek. Iya, kan?

Padahal ini sudah salah. Berburuk sangka jelas bukan anjuran Rasulullah. Banyak dianjurkan untuk dihindari, tetapi selayaknya pandangan buruk itu selalu muncul, pasti ada saja sasaran buruk sangka. Akhirnya, manusia menjadi geger sendiri, main klaim doanya paling dikabulkan Tuhan, karena selalu merasa terzalimi.

Padahal, berburuk sangka kepada yang lain itu sudah zalim. Apalagi jika awak dewe ini bukan orang yang suci-suci amat. Banyak dosa. Sekelas Ibrahim bin Adham, seorang wali zuhud yang tidak pernah ditolak doanya oleh Allah pun pernah ditolak doanya oleh Allah gara-gara sebiji kurma.

Ceritanya, setelah membeli kurma, Ibrahim bin Adham berulang kali bermimpi. Ada dua malaikat membicarakannya dalam tidurnya.

“Hey, ini si Ibrahim, kan?” Malaikat satu mengiyakan.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

“Yang doanya selalu maqbul?” Malaikat satu mengiyakan lagi.

“Tetapi, sekarang doanya enggak maqbul lagi. Dia makan kurma yang bukan miliknya.”

Ibrahim bin Adham segera bangun dan mengucapkan istighfar. Dia teringat kalau pernah membeli kurma kepada seorang tua. Memang ada satu kurma yang diambil dan dimakan oleh Ibrahim bin Adham karena dikira bagian dari kurma yang dibelinya. Ternyata, bukan.

Hati Ibrahim bin Adham gelisah. Dia segera ke Mekah untuk mencari penjual kurma tadi dan meminta kehalalan.

Malangnya, sang penjual yang asli sudah meninggal. Tinggal 12 ahli warisnya yang harus dimintai kehalalan. Semua tinggal berpencar-pencar.

Sama Ibrahim bin Adham, didatangi semua. Dan akhirnya kata halal itu sah.

Alhasil, Ibrahim bin Adham tertidur dan bermimpi didatangi malaikat lagi.

Mereka berkata, “Wah, sekarang Ibrahim bin Adham doanya sudah maqbul lagi.”

Jadi, kalau daku, kamu mau doain jelek orang, kita lihat diri sendiri. Sudah sebaik apa kita hingga mendoakan jelek yang lainnya. Bakal dikabulkan enggak sama Tuhan? Sehingga jangan ada prasangka dan tunjuk jari bahwa musibah, sakit, kemalangan dan hal-hal tak menyenangkan yang menimpa orang lain adalah karena kualat kepada si A, B, atau kualat karena kita.

Sehingga jangan ada prasangka buruk bahwa kemalangan kita karena dikirimi si A, si B dan lainnya. Cukup mengatakan saja bahwa semua yang terjadi adalah teguran, kasih sayang Allah, bisa juga ujian Allah agar kita naik tingkat.

Meskipun doa yang terzalimi itu ada.

Meskipun kiriman gaib itu ada.

Meskipun amalan-amalan yang dibaca dengan penuh kedengkian dan berefek itu ada.

Namun, halal tidaknya semua langkah itu sudah diwarning oleh Allah dengan segala resikonya.

Tetap semangat, kawan. []

Tags: DoaHikmahIbrahim bin AdhamkehidupankemanusiaanSufitasawufWali Zuhud
Mambaul Athiyah

Mambaul Athiyah

Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Lamongan Jawa Timur

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version