• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Kunci Kesuksesan Anak, Otak Kiri dan Kanan yang Seimbang

Kalau ingin anak kelak berhasil dalam kehidupan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menyeimbangkan perkembangan belahan otak kiri dan otak kanannya semaksimal mungkin

Redaksi Redaksi
28/05/2022
in Keluarga
0
Kunci Kesuksesan Anak

Kunci Kesuksesan Anak

110
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap orang tua, baik ayah maupun ibu kelak pasti menginginkan anak-anaknya bisa mencapai keberhasilan di masa depan. Maraknya pemberitaan tentang Maudy Ayunda yang telah melepas masa lajang dengan Jesse Choi, yang dianggap sebagai pasangan ideal tahun ini. Di mana keduanya saling memuji,dan memberi ruang aktualisasi bagi pasangannya. Namun tetap yang diingat kita adalah, bagaimana orang tua mendidik mereka sehingga mencapai kesuksesan di hari ini? Simak kunci kesuksesan anak yang kami ulas ini.

Kalau ingin anak kelak berhasil dalam kehidupan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menyeimbangkan perkembangan belahan otak kiri dan otak kanannya semaksimal mungkin. Karena ini menjadi salah satu kunci kesuksesan anak-anak di masa depan.

Bila hanya sekolah formalnya yang berhasil, itu belum mungkin menjamin kunci kesuksesan anak, bahwa anak akan mencapai mimpi dan cita-citanya. Sebab dalam kehidupan ini juga dituntut kreativitas yang sangat beragam bidangnya. Di mana hal itu tidak bisa diperoleh hanya dari sekolah formal saja yang umumnya banyak menggunakan belahan otak kiri. Demikian yang diungkapkan Agus Sunario dari International Thinking Training Center, yang dikutip dari buku “Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif.”

Orang memang cenderung lebih berkembang belahan otak kirinya, karena dia akan merasa aman ketika misal nilai di sekolah formalnya cukup bagus. Anak yang otak kanannya lebih dominan cenderung tidak mau mengikuti begitu saja apa yang dinyatakan pengajarnya. Mereka seringkali menggugat atau memberi jawaban yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh gurunya. Sehingga ini tidak bisa dijadikan sebagai kunci kesuksesan anak.

Maka jika ingin agar belahan otak kiri dan kanan anak berkembang agar menjadi kunci kesuksesan anak, cara yang dianjurkan adalah memberi alternatif bagi anak untuk turut ambil bagian dalam suatu keputusan. Misal untuk pergi liburan akhir pekan, jangan orang tua yang memutuskan sekarang pergi ke kolam renang. Tapi orang tua sebaiknya mendiskusikannya dengan si anak, biarkan anak memilih mau ke kolam renang, atau pergi ke pantai. Biarkan anak berpikir kelebihan dan kekurangan masing-masing tempat tujuan liburan keluarga.

Kebebasan

Baca Juga:

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Ayah dan Ibu, jangan lupa juga untuk memberi kebebasan pada anak untuk mencoba hal baru ketika ingin memenuhi kunci kesuksesan anak. Dengan demikian anak akan selalu tertantang untuk lebih banyak mengetahui tentang berbagai hal sekaligus mencobanya. Tak jarang orang tua bertindak terlalu protektif pada anaknya. Sikap ini justru akan membuat anak takut memulai sesuatu yang baru. Ini akan memengaruhi perkembangan belahan otak kanan anak.

Orang tua pun sebaiknya tak pelit memberi pujian pada anak, atas keberhasilan mereka melakukan suatu tindakan baik atau sikap positif yang telah dilakukan anak. Hal ini akan mendorongnya untuk mencoba terus berbagai hal baru. Sebab hal ini juga merupakan bagian dari kunci kesuksesan anak di masa depan.

Positif di sini tak selalu harus berhasil. Kegagalan juga dapat memberikan pelajaran berharga pada anak-anak. Meski anak-anak suka dipuji, kalau ia tahu apa yang dilakukannya itu menyenangkan hati orangtuanya, ia akan berusaha selalu berbuat positif. Sedangkan kalau memang gagal, orang tua bisa mendiskusikannya dengan anak sebab akibat kegagalan tersebut, agar tak menjadi kendala dalam menggapai kunci kesuksesan anak.

Doa sebagai Kunci Kesuksesan Anak di Masa Depan

Kunci Kesuksesan anak di masa depan biasanya tidak luput dari kata kecerdasan. Doa berikutnya dapat Ayah dan Ibu lafalkan agar anak diberi kecerdasan, menjaga keseimbangan otak kiri dan kanannya, sehingga diberi kelancaran dalam menjalani segala kehidupan di masa kini, maupun masa depan.

اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

Allahummamla’ quluba auladina nuran wa hikmatan wa ahlihim liqobuli ni’matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah.

Artinya:

“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”

Demikian kunci kesuksesan anak-anak di masa depan. Semoga bermanfaat. (zah)

Tags: Anak SalehayahDoaIbukeluargaKunci Kesuksesan Anakorang tuaparenting
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID